webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
92 Chs

<Leadership>

"Tapi, aku tidak akan menjalin kontrak dengan mu"

Argus yang mendengar itu tertunduk lemah, semangat yang tadi ada pada dirinya langsung menghilang. Namun itu sudah cukup sering dialami oleh dirinya.

...

Argus adalah salah satu dari 10 anak seorang Demon lord, tidak seperti 9 saudaranya yang lain. Argus jauh berbeda dari mereka, baik secara penampilan dan kekuatan. Dia jauh lebih buruk dan jauh lebih lemah dari mereka semua.

Dia di usir dari keluarganya karena perbedaan yang jelas itu, Argus pun memutuskan untuk pergi mencari tempat yang aman bagi dirinya di benua Zephis yang keras.

Namun Argus terpanggil oleh sesuatu dan dihadapkan oleh seorang manusia, dia tidak tahu kenapa dirinya bisa ada disana.

Manusia yang ada di balik penghalang diagram sihir itu bertanya beberapa hal kepada Argus, Argus yang tidak tahu situasinya saat itu hanya menjawab dengan jujur. Dia juga mengatakan betapa buruknya kemampuan dirinya.

Ketika manusia itu mengetahuinya, dia langsung menghilangkan diagram sihir itu dan Argus pun kembali ke tempat asalnya.

"Apa yang baru saja terjadi?" Argus yang sedang berbaring berkata.

"Kenapa ada manusia tadi di hadapan ku? Dan tempat tadi, jauh berbeda dari benua keparat ini" Argus melihat ke sekitarnya.

Argus yang memiliki sedikit ilmu pengetahuan, akhirnya tahu apa yang terjadi pada dirinya. Setelah mengetahui bahwa dirinya memiliki kemungkinan untuk di panggil menggunakan sebuah Skill, Argus bertekad untuk bisa sepenuhnya berada di sana.

Dia ingin pergi dari benua Zephis yang keras, dia ingin pergi dari tempat yang mengerikan itu. Argus selalu berlatih dengan apa yang dia miliki, berharap jika dia kembali terpanggil maka orang yang memanggilnya itu akan setuju untuk menjalin kontrak dengan dirinya.

Namun, meski sudah bertekad penuh dan berusaha hingga hampir mati pun. Argus selalu gagal, manusia-manusia yang memanggilnya tidak terlihat tertarik dengan kemampuan Argus yang sangat rendah itu.

Sudah tidak terhitung jumlah dan lama dirinya selalu mengalami kegagalan dalam mencapai keinginannya yang sederhana itu, untuk pergi dari benua Zephis yang keras.

Argus sendiri sampai sekarang masih bingung, kenapa dirinya bisa menjadi kandidat dari skill [Summoning]. Dia juga bertanya-tanya tentang pencipta dari skill yang misterius itu, karena skill itu mampu melawan hukum batas antar benua.

SRING

'Lagi? Semoga aku beruntung kali ini' Argus berkata sambil melihat ke diagram sihir ungu yang ada di bawah kakinya.

Argus sampai di sebuah tempat yang cukup luas, dengan hamparan rumput hijau serta pohon yang sangat jarang terlihat di benua Zephis. Di depannya berdiri seorang anak manusia, Argus melirik ke manusia itu.

'Seorang anak kecil? Aku belum pernah bertemu dengan anak kecil sebelumnya, setelah banyak manusia yang memanggil ku. Ini hal yang baru' Pikir Argus.

....

"Argus, kenapa aku melihat adanya kesedihan pada diri mu?" Orion berkata, Argus yang mendengarnya bergedik.

"Mungkin anda salah melihatnya, tuan. Iblis tidak memiliki perasaan sedih" Argus berkata, dia berharap bahwa anak manusia yang ada di depannya itu percaya begitu saja.

"Jika kau berkata pada orang lain, mungkin mereka percaya. Tapi tidak dengan ku, aku sudah pernah melihat seorang iblis bersedih sebelumnya" Orion berkata.

"....." Argus hanya diam.

"Katakanlah, kenapa kau bersedih?"

"....."

"Sudah kau tidak perlu menyimpan kesedihan mu, aku bersedia untuk mendengarkan"

"Sebenarnya...."

Argus pun menjelaskan masa lalunya yang keras dan buruk itu, dia juga menjelaskan tentang sudah berapa kali dia di panggil dan selalu gagal untuk mendapatkan kontrak dari sang pemanggil. Orion hanya mendengarkan.

"Ah, jadi begitu. Sepertinya kau salah paham disini" Orion berkata.

"Eh?" Argus terdengar bingung.

"Aku memang bilang bahwa tidak ingin menjalin kontrak dengan mu, tapi bukan berarti aku tidak mengingkan mu sebagai bawahan ku"

"Maksud, tuan?"

"ku pikir, aku tidak punya hak untuk menutup kebebasan seseorang. Bahkan untuk iblis sekali pun, itu membuat ku sama buruknya dengan seorang penjual budak"

"Tapi, tuan. Kontrak harus wajib untuk di buat, jika anda memang ingin menjadikan saya sebagai bawahan anda"

"Ah, begitu ya. Baiklah, ayo kita lakukan" Orion tersenyum tipis.

Ketika mendengar itu, jantung Argus berdetak dengan keras sekali. Dia terkejut mendengar persetujuan Orion dan bukan itu saja, dia juga terkejut mendengar alasan Orion sebelumnya.

'Manusia ini, berbeda dari mereka semua' Argus berkata.

Yang dia maksud adalah keluarga serta manusia-manusia yang sebelumnya pernah memanggilnya, tatapan mata yang Orion pancarkan terasa jauh berbeda dari itu.

Argus tidaklah memiliki ego dan harga diri yang tinggi, berbeda dari saudara-saudaranya yang menganggap bahwa diri mereka itu adalah makhluk tertinggi. Dengan itu pula, dia bisa menerima Orion menjadi tuannya dengan mudah.

"Tapi, tuan. Saya ini lemah"

"Lalu?"

"Bukankah anda menginginkan bawahan yang kuat?"

"Tentu saja"

"Lalu, bukankah akan sia-sia saja jika anda menjadikan saya sebagai bawahan anda"

"Jadi kau ragu kepada diri mu sendiri?"

"....." Argus hanya mengangguk.

"Tapi jangan khawatir, aku tidak ragu pada diri mu" Perkataan Orion itu membuat Argus terkejut, dia belum pernah mendapatkan rasa percaya dari seseorang sebelumnya.

"Saya ini adalah sampah di dunia iblis...."

"Lalu? Kenapa memangnya jika kau adalah sampah?" Orion kembali bertanya.

"Saya merasa tidak pantas untuk melayani anda"

"Hah....Kau ini aneh, ya. Padahal kau sendiri yang sedih jika tidak di pilih dan sekarang kau malah menyuruhku untuk tidak memilih mu, ketika aku merasa baik-baik saja dengan kondisi mu"

"...." Argus hanya diam.

"Jika kau memang merasa menyedihkan begitu dan merasa bahwa diri mu adalah sampah, jangan khawatir. Karena aku...."

"Akan merubah mu menjadi sampah terbaik dan terkuat yang pernah ada" Orion berkata sambil menatap Argus, tatapan yang tidak menunjukkan sebuah candaan sedikit pun.

"Tuan...." Argus tidak tahu harus berkata apa.

"Tapi sebelum itu terjadi, bagaimana caranya agar aku bisa menjalin kontrak dengan mu?"

"Ah, anda cukup meneteskan darah ke diagram sihir ini" Argus berkata.

"Ah, begitu" Orion menggigit permukaan jari telunjuknya.

TES

Darah menetes turun ke diagram sihir itu dan ketika darah menyentuh diagram sihir itu, diagram sihir itu berputar dan Argus tampak di tutupi oleh cahaya emas. Orion terkejut dan begitu juga Argus, dia tidak pernah mendengar apapun tentang itu.

SRING

Cahaya emas itu semakin menyilaukan, Orion terpaksa menutup matanya. Dan ketika dia menyadari bahwa cahaya itu sudah lenyap, Orion pun kembali melihat ke Argus. Dia terkejut dengan apa yang dilihat oleh mata nya.

Corak orange pada zirahnya berubah menjadi warna hijau yang menyala, 2 pasang sayap hitamnya bertambah menjadi 3 pasang sayap hitam dan pedang orange itu berubah menjadi pedang berwarna hijau.

.

[Fitur "Summoning" Ditambahkan]

[Memiliki sebuah Summoning : Argus]

[Argus naik Rank]

[Tingkat kekuatan Argus meningkatkan]

.

Nama: Argus

Rank: C+

Tingkat Kekuatan: 25.000

.

'Ah, kekuatannya jadi lebih kuat dari ku'

"Ahem...Sepertinya sesuatu terjadi pada mu, Argus. Apa kau tahu apa itu?" Orion membuat batuk palsu.

"Saya tidak yakin tuan, tapi. Sepertinya, saya...."

"Telah berevolusi" Argus berkata sambil melihat dirinya sendiri.

"Berevolusi? Apa iblis bisa begitu?"

"Ya, evolusi termasuk salah satu talenta iblis. Bukan hanya iblis saja yang bisa berevolusi, tapi saya sangat yakin bahwa manusia tidak bisa berevolusi"

"Begitu, ya. Dan sepertinya, evolusi mu bisa di bilang. Sukses, mengingat peningkatan kekuatan mu yang begitu besar"

"..." Argus sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya.

"Tapi, kurasa kau tidak perlu memikirkan ini. Terima saja, anggap saja bahwa ini adalah satu langkah mu untuk menjadi "Sampah terkuat dan terbaik"" Orion berkata.

"Baik tuan, saya akan menjawab harapan mu dan menjadi "Sampah terbaik dan terkuat"" Argus berkata sambil kembali membungkuk.

"Angkat kepala mu, Argus..."

"Tapi, aku tidak bisa menilai dirimu hanya dari apa yang kau katakan saja...."

"Bagaimana jika kita melakukan pertarungan kecil?"

"Tapi, tuan. Saya tidak ingin melawan mu"

"Tidak masalah, ini hanyalah pertarungan kecil"

"....." Argus menggeleng.

"Hah..." Orion menghembuskan nafas panjang.

"Ini adalah "Perintah"" Orion berkata dan tepat setelah itu, Argus berbaring kesakitan.

"Argh..."

"Maafkan aku, Argus" Orion menatap Argus dengan prihatin.

Itu adalah fungsi dari kontrak dari [Summoner], yang memungkinkan Orion untuk memberikan rasa sakit kepada Summoingnya. Dengan menggunakan kata kunci, Orion memilih kata kunci "Perintah" untuk itu.

"Ayolah Argus, jangan merasa tidak enak begitu. Hanya karena kau sekarang sedikit lebih kuat dari ku, jangan pikir kau bisa melukai ku" Orion berlutut di hadapan Argus yang masih berbaring kesakitan, meski Orion sudah menghilangkan efek dari perintahnya.

"Baiklah, jika itu yang anda inginkan"

Orion dan Argus berhadapan satu sama lain, Argus bersedia dengan pedangnya dan Orion dengan belatinya. Dia tidak menggunakan {Black rover} karena ingin menunjukkan kepada Argus bahwa, tingkat kekuatan itu.

Hanyalah angka semata dan yang menentukan kekuatan seseorang adalah kemampuan orang itu sendiri, namun Orion tidak mengatakan tujuan itu kepada Argus. Dia ingin Argus mengerti dengan sendirinya.

"Argus, apa kau memiliki teknik berpedang sendiri?"

"Tidak, tapi saya memiliki teknik berpedang yang di ajari ketika saya masih di rumah"

"Ho...Akan menarik untuk melihat itu dan Argus, jangan menahan diri. Gunakanlah skill jika kau harus"

"....." Argus diam sejenak.

"Ini pe-"

"Ba-Baik, tuan!!" Argus langsung mengangguk.

"Itu lebih baik" Orion tersenyum.

Orion langsung saja menyerang kearah Argus, Argus juga bersiap untuk menahan serangan Orion. Orion melangkah ke samping dengan cepat, dan kembali maju.

TENG

Pedang dan belati saling bertemu, Orion menunduk sangat rendah sambil mengirim tendangan cepat ke kaki Argus. Tendangan itu berhasil menganggu keseimbangan Argus, Orion kemudian memukul perut Argus hingga Argus mundur beberapa langkah.

Orion tidak membiarkan Argus mendapatkan kesempatan untuk berpikir, dia langsung mengejar dan kembali mengirimkan serangan belatinya. Argus menahan itu, dia terkejut dengan Orion yang bisa memberikan serangan kepada dirinya.

Padahal Orion mengatakan bahwa dirinya lebih lemah dari Argus, namun Argus bisa kembali mendapatkan waktu untuk berpikir. Dia memutuskan untuk terbang beberapa meter di atas Orion.

"He....Ku pikir sayap itu hanya pajangan saja" Orion berkata sambil mengusap dahinya.

'Tuan Orion begitu berbeda, baik kehadiran ataupun aura yang di keluarkannya ketike bertarung. Bahkan dia bisa mendesak ku hingga ke sini.....' Argus melesat dengan cepat ke arah Orion, Orion bersiap dengan belatinya.

TENG

Pedang dan belati kembali bertemu, serangan Argus yang di dorong oleh kekuatan besar berpengaruh kepada Orion. Orion terhempas kebelakang, meski dia bisa kembali mendapatkan keseimbangannya.

"Bagus Argus, itu yang ku harapkan"

TAP

Orion terkejut, tubuhnya di tangkap oleh sebuah tangan hitam yang besar. Tangan hitam itu terhubung dengan sebuah rantai yang muncul dari Argus, Orion mencoba melepaskan diri namun tidak bisa.

'Aku tidak akan menggunakan sihir, aku harus melihat bagaimana kekuatan murni ku...' Orion masih berusaha melepaskan diri.

Argus mengayunkan rantai itu ke atas, Orion terlempar ke udara. Argus kemudian melesat ke arah Orion yang tidak memiliki pijakan sama sekali. Argus menebas ke arah Orion, namun Orion masih bisa bertahan.

Orion melepaskan belatinya dan itu membuat fokus Argus terpecah, Orion dengan cepat menangkap Argus dan langsung menghadapkan tubuhnya ke tanah.

Argus menghantam tanah dengan keras, Orion yang berada di atas Argus langsung menyingkir dari Argus dan memungut belatinya.

"Itu rencana serangan yang bagus, Argus. Tapi masih terlalu mudah untuk di kalahkan, mungkin dengan menyertakan sihir akan lebih baik" Orion berkata.

"Baik, tuan" Argus berdiri.

"Kita akhiri saja ini, aku sudah puas melihat kemampuan mu" Orion menyimpan belati miliknya.

"Terima kasih tuan, atas pujiannya"

"Apa yang kau katakan, itu adalah kemampuan diri mu. Kau harus bangga, meskipun itu belum sebanding dengan saudara-saudara mu"

"Baik, tuan"

"Oh iya, Argus. Ngomong-ngomong, saudara mu yang lainnya. Mereka berada pada Rank apa?"

"....." Argus diam sejenak.

"Sudah cukup lama, saya tidak bertemu dengan mereka. Dan terakhir kali saya lihat, mereka semua berada pada Rank B+"

"Memangnya, kapan terakhir kali itu?"

"Sekitar 100 tahun yang lalu"

"Ah, begitu" Orion terkekeh mendengarnya.

'Berarti, mereka semua pasti sudah sangat jauh berkembang. Argus yang malang' Orion melirik ke Argus.

.

[Mendapatkan gelar: <Leadership>]

.

<Leadership>: Ketika pemilik gelar memiliki bawahan yang terhubung dengan dirinya, maka bawahan itu mendapatkan skill yang dimiliki oleh pemilik gelar (Skill dapat diberikan jika pemilik gelar melakukan kontak langsung dan mengizinkannya). Namun kekuatannya adalah 50% dari skill yang asli.

Ketika bawahan menghasilkan poin pengalaman, maka jumlahnya akan meningkat 100%.