"Aku tidak pernah berpikiran seperti itu Terry. Apa kamu tahu? di mataku kamu wanita yang terhebat, yang tidak bisa aku lihat pada wanita lain selain kamu." ucap Lucken dengan sungguh-sungguh kembali mengusap air mata Terry yang masih mengalir di pipinya.
Terry mengangkat wajahnya, sedikit merasa tenang dengan apa yang di katakan Lucken padanya.
"Terima kasih Luck, setidaknya kamu sudah berhasil menenangkan hatiku yang sedang sedih." ucap Terry seraya mengusap air matanya dan tersenyum.
"Syukurlah kalau kamu sudah merasa tenang dan bisa tersenyum. Sekarang cepatlah mandi kita harus ke rumah sakit karena aku tidak bisa lama-lama di sini." ucap Lucken sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh siang.
Terry mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian mengambil handuk bersih untuk segera membersihkan badannya.
"Apa kamu tidak mandi juga Luck?? maksudku kamu bisa mandi di kamar Ducan." ucap Terry dengan wajah sedikit memerah.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com