webnovel

Soul Land: The Fire of Judgement

Yin dan Yang, dua hal yang saling berlawanan namun juga saling melengkapi. Di dunia, ada juga Avatar dari Yin dan Yang yang bertugas untuk menjaga dunia. Karena kekuatannya yang memang besar, sang dewa jahat ikut campur dan memisahkan kekuatan Yin Yang di dunia. Alhasil, Yin dan Yang terpisah dan mulai berlawanan. Membawa dunia dalam konflik dan kehancuran yang bertubi-tubi. Namun, Avatar dari Yin Yang telah lahir kembali. Dengan bantuan Dewa Tertinggi, sebuah jiwa dibawanya ke dunia itu untuk menyatukan kembali Yin dan Yang.

MortalFrog · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
3 Chs

Bab 01 - Sang Penjual tanaman herbal

"Guh! Bahu dan pinggang ku terasa sakit semua!" Seorang anak sekitaran berusia 10 tahun memanggul keranjang yang berisi penuh dengan obat-obatan dengan keringat di seluruh badannya.

Berjalan di jalanan yang ramai, anak tersebut terlihat dengan jelas berbeda dengan orang-orang di sekitarnya. Pakaian nya sangat lusuh dan kotor, mukanya pun sama dengan kacamata bertengger di wajah nya. Rambutnya yang berwarna hitam berantakan tak terawat hingga mencapai bahunya.

Namun seolah biasa saja dengan pandangan orang di sekitarnya, dia berjalan ke tempat yang dia tuju dengan wajah tanpa ekspresi. Setibanya di depan sebuah bangunan, dia bertemu dengan seorang kenalan.

"Ah! Liu Kang! Apa kau akan menjual tanaman herbal mu lagi?" Seorang remaja berusia 12 tahun dengan pakaian yang mewah menghampirinya dengan wajah ramah.

"Ya, kakak Yun, apakah tuan guru ada di tempatnya?" Liu Kang, bertanya kepadanya dengan senyuman.

"Ya, dia sudah menunggumu dari tadi, masuklah saja, aku akan pergi dahulu," Kakak Yun pun pergi dari sana sambil menggendong tas kecil di pundaknya.

Liu Kang, pun bergegas masuk sambil membawa keranjang yang ada di punggungnya.

*Kring!

Dering bel berbunyi ketika dia memasuki ruangan itu.

"Oh, apa itu Xiao Kang?" Sebuah suara tua datang dari balik ruangan itu.

"Ya, tuan guru, aku membawa beberapa pesananmu kali ini!" 

*Brak!

Dia menaruh keranjang itu dilantai dan memutar-mutar lengannya yang begitu kaku.

"Hohohoho, minumlah ini, kau pasti lelah!" Seorang lelaki tua pun keluar dari suatu ruangan sambil membawa sebuah minuman di tangannya.

"Terima kasih tuan guru, tapi aku haru segera pulang-"

"Haish! Sudahlah! duduk dulu dan minum ini, kau pasti lelah karena sudah berjalan begitu jauh bukan?" 

Atas desakan Tuan guru, Liu Kang pun hanya menurutinya dan duduk di kursi yang ada di dekat mereka.

"Yah, mari kita lihat apa saja tanaman yang kau bawa...Hm? Apa kau mengambil rumput merah? Menarik.."

Sementara Tuan Guru mengobrak-abrik tanaman yang ada di keranjang itu, Liu Kang duduk disana sambil mengistirahatkan tubuhnya di sofa yang nampak nyaman itu.

Menyesap minuman di depannya, dia merasa bahwa vitalitas nya yang sudah menghilang mulai terkumpul kembali dengan cepat.

"Yap! Kau sudah mengumpulkan banyak sekali jenis tanaman, mengagumkan!"

"Hehehe, aku hanya beruntung saja mendapat begitu banyak."

lalu Tuan Guru itu pun pergi ke meja kerjanya yang ada di dekatnya dan meraih sebuah kantong berisi uang dan sebuah buku usang.

"Nah, terimalah ini, Xiao Kang. Ini adalah upah hasil kerja kerasmu kali ini!"

Liu Kang pun meraih kantong uang itu dengan cepat dan menghitung uang yang ada di dalamnya.

"...Tunggu, ini sepertinya terlalu banyak-"

"Haish! Tinggal kau terima saja! Untuk apa kau protes! Dan juga, bawalah buku usang ini. Aku mendapatkannya dari temanku, sepertinya ini dapat lebih berguna jika kau yang membawanya!" Dia pun menyerahkan buku itu ke pelukan Liu Kang.

Liu Kang pun menerimanya dan membaca judul yang ada disana.

"...Panduan teknik bela diri?"

"Ya! Siapa tau kau akan mendapatkan suatu masalah, jadi kau bisa membela dirimu sendiri tanpa merepotkan orang lain!" Tuan Guru pun menjelaskan dengan mata tajam.

Sesungguhnya, dia enggan untuk membiarkan Liu Kang sendiri yang mengantarkan tanaman itu. Apalagi jarak rumah Liu Kang dengan toko nya cukup jauh untuk dilalui. Namun, anak ini begitu keras kepala dan selalu mengantarkan tanaman itu bahkan sebelum dia datang kerumah anak ini.

"Yah, terima kasih atas buku ini.."

"Oi, kenapa nadamu menjadi skeptis? Apa itu karena kultivasimu yang tidak bisa meningkat?" Ucapan Tuan Guru pun langsung menusuk hatinya.

"Ya, lagi pula, setelah tiga tahun aku terjebak di Level 8, bahkan tidak ada perubahan apapun sampai saat ini," Ucap Liu Kang dengan wajah sedih.

"Yah, tak apa, kau pasti bisa mengatasinya suatu saat!" Karena ucapan semangat dari Tuan Guru, dia mau tak mau pun memaksakan senyum dan kembali menyesap minumannya.

Setelah itu, mereka pun mengobrol hingga sore hari karena sifat Tuan Guru yang begitu ramah dan banyak bicara.

"Kalau begitu, aku pulang dulu, Tuan Guru!"

"Ya! berhati-hatilah! Jika sudah malam pastikan kau waspada!"

Liu Kang pun melambaikan tangannya dan pergi sambil menggendong keranjang kosong di punggungnya.

Dia berjalan dengan cukup cepat agar dia bisa lebih cepat untuk sampai ke kotanya. Yah, itu hampir membutuhkan dua jam perjalanan. Karena sekarang sekitar jam empat, seharusnya dia sampai di rumah pada sekitar jam enam. Yah, jika itupun tidak ada halangan selama perjalanan.

Selama perjalanan, Liu Kang mau tak mau menghela nafas dengan kehidupan malangnya sekarang. Yah, di kehidupan sebelumnya dia adalah seorang anak konglomerat yang menikmati hidupnya dengan sangat sia-sia. Zina, perjudian, bahkan pembunuhan. Namun tak disangka, di dunia ini dia menjadi begitu miskin dan maang.

"Sepertinya ini adalah hukuman tuhan yang mereka berikan padaku..Apalagi, ini adalah dunia yang lebih berbahaya dari dunia ku sebelumnya," Gumamnya disertai dengan helaan nafas.

Douluo dalu, adalah salah satu Donghua yang dia tonton sebelumnya. Tapi, dia langsung drop pada episode sekitar 7 atau 8. Yah, dia merasa bahwa menonton Donghua tidak asik dibanding pesta di sebuah bar saat itu.

Namun tak disangka dia bereinkarnasi kedalam sebuah Donghua. Dan juga, sudah sekitar lima tahun sejak dia ada di dunia ini. Sayang sekali, dia memiliki beberapa kesialan. Contohnya adalah peringkatnya yang tidak naik-naik.

Padahal, jiwa beladirinya cukup mengesankan. Itu adalah Tombak Api, dan kekuatan jiwanya yaitu peringkat 5. Sayangnya, kultivasinya berhenti entah karena apa. Ditambah dia tidak memiliki uang untuk berguru ataupun membeli tanaman obat untuk mengatasi halangannya saat berkultivasi.

Sebenarnya, dia pernah ditawari untuk masuk ke Wuhun Hall untuk dilatih. Sayang sekali, pihak keluarganya mengancamnya dengan keras.

Ya, keluarganya sendiri...Ini begitu membuatnya terguncang. Untuknya, dia sudah beradaptasi sekitar satu tahun dan melanjutkan pekerjaan almarhum kakeknya. Yaitu penjual tanaman herbal ke berbagai toko.

Dan tentang keluarganya, itu begitu rumit.

Jadi, kedua orang tuanya, adalah seorang Spirit King yang cukup tersohor di kotanya. Kemudian, mereka dikarunia tiga orang anak dan hidup bahagia. Sayang sekali, neneknya meramalkan bahwa kelak, anak kedua mereka, akan menjadi penghalang bagi kultivasi mereka dan akan membawa kesialan bagi keluarga mereka. Dan, itu adalah dia. 

"Beruntungnya, Kakek ku sangat sayang padaku dan bahkan mengorbankan kedudukannya sebagai ganti untuk merawat diriku."

Yah, sungguh keluarga yang kejam.

Setelah itu pun Liu Kang berjalan dengan tenang mengamati keadaan di sekitarnya. Berjaga-jaga jika saja ada binatang roh yang akan menyerangnya. Namun, dari kejauhan, dia melihat cahaya dari lentera yang menerangi keadaan disekitar dari kedua orang tersebut.

'Hmm....Aku sepertinya pernah melihatnya..'

Dia mengerutkan keningnya saat di belakang dari pembawa lentera itu, sseorang remaja sekitar berusia 13 tahun atau lebih memiliki kulit putih bersih dengan rambut pendek berwarna merah darah. Apalagi, pakaian yang dikenakan oleh keduanya begitu mewah dan mahal.

Namun, pikirannya segera berhenti saat mereka dekat. Dan dengan penuh kesadaran, dia membungkukkan tubuhnya sebagai penghormatan.

Karena setelah bertahun-tahun di dunia ini, dia, sebagai rakyat kalangan bawah belajar bahwa orang yang berpakaian mewah dan berpenampilan bijaksana kadang adalah orang yang terkenal di dunia kultivasi.

Karena itulah, dia membungkukkan badannya sebagai penghormatan kecil guna menghindari hal-hal yang tidak diingankan.

Setelah membungkuk dan melewati kedua pria tersebut. Dia pun menghembuskan nafas lega karena kedua orang tersebut tidak mempedulikannya. 

'Yah, entah kenapa, perasaanku tidak enak...' Gumam Liu Kang dalam hati.

...

"Tunggu.."

"Hm, kenapa, Tuan Muda?" Seorang pria yang memegang lentera berbalik dan melihat pemuda yang ada dibelakangnya.

"Anak tadi...Apa kau tak asing dengannya?" 

Mendengar perkataannya, pria tersebut mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya. "Hm..Tidak, aku tak mengenalnya."

"Tapi...Ya sudahlah, cepat tunjukkan jalannya.."

Dengan perintah dari Sang Tuan Muda, pelayan itu pun membungkuk kearahnya dan segera kembali mengarahkan jalan kepada Sang Tuan Muda tersebut. Namun, yang tidak dia sadari, Tuan Muda yang ada di belakangnya tersenyum mengerikan dan mengingat wujud rupa dari anak yang sempat dia temui tadi.

"Heh, tak kusangka dia masih hidup"

Kalo ada yang kurang, kasih saran dan kritiknya ya guys

MortalFrogcreators' thoughts