Untuk sementara waktu penyelidikan dilakukan oleh Yoongi dan Jhope. Tapi Rose juga tidak tinggal diam. Setelah semua kejahatan yang dia lakukan pada Nam joon, dia kembali menyusun rencana untuk membunuh Yoongi.
Belakangan Yoongi menyerahkan seluruh tugas penyelidikan itu kepada J hope. Karena dirinya disibukkan oleh hal yang lain.
Tapi J hope tidak tahu harus mulai dari mana. Akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Rose dan meminta bantuannya. J hope sama sekali tak curiga pada Rose, karena Rose memberikan bukti yang meyakinkan mereka bahwa Nam joon mati karena gigitan ular. Dan Rose juga selalu ada disisi Jhope saat dia stress dengan perkataan Yoongi yang selalu menekannya. Rose selalu menyemangati J hope agar dia tidak mudah menyerah.
Maka J hope pun mengatur rencana untuk bertemu dengan Rose di sebuah cafe tak jauh dari kantornya.
Dia segera menghubungi Rose agar datang ke cafe itu.
J hope yang datang lebih dulu langsung memesan minuman sambil menunggu Rose datang.
**********
Beberapa saat kemudian Rose pun akhirnya tiba.
Tapi belum sempat dirinya duduk, dia segera memberikan sedikit bukti tentang kematian Jiyeon. Dia berkata,
"Mmmm,,, J hope!
Kami menemukan sedikit bukti saat melakukan penyelidikan di hutan bersama Nam joon waktu itu.
Aku tidak sempat memberikannya pada Yoongi karena aku pikir saat itu dia pasti sangat stress dan tertekan atas kematian Nam joon. Kami menemukan sedikit potongan baju Jiyeon, mungkin ini bisa membantu mu menyelesaikan kasus itu."
Bukti yang dia berikan itu menambah keyakinan J hope pada Rose. Dia berpikir bahwa Rose adalah orang yang tepat yang bisa membantunya.
Rose sengaja memberikannya agar J hope tidak curiga padanya dan semakin yakin padanya.
Potongan baju yang Rose berikan terdapat bercak darah.
Kemudian dia berkata lagi,
"Sebaiknya kamu simpan dulu potongan baju ini sebagai bukti. Dan jangan beritahukan pada siapa pun termasuk Yoongi kalau aku memberikan bukti itu padamu. Sampai kamu menemukan bukti yang lengkap nantinya."
(Ungkap Rose sambil menatap J hope dengan tajam)
"Ok baiklah!
Aku setuju. Aku akan terus melakukan penyelidikan supaya kasus ini cepat terbongkar."
**********
Lalu ke esokan harinya, Rose mengajak Yoongi bertemu di sebuah cafe. Dia ingin membahas proses penyelidikan itu lebih lanjut dengan Sang Bos.
Di sana mereka terlihat sibuk berbincang-bincang, dan sangat serius. Tapi sesekali Rose berupaya mencuri perhatian Yoongi.
Kemudian Rose mengajukan beberapa tantangan pada Yoongi, yang jika kalah, hukumannya adalah minum banyak alkohol. Dan Rose pun berhasil mengalahkan Yoongi dengan tantangan itu.
Dia berhasil membuat bos sombong itu mabuk berat.
Melihat Yoongi sudah tak sadarkan diri, Rose segera meminta bantuan dari salah seorang pelayan cafe untuk membawanya masuk ke dalam mobil.
Setelah itu Rose mengemudikan mobilnya dengan cepat dan membawa Yoongi ke tempat yang jauh dan mengurungnya di sebuah ruangan yang gelap dengan sedikit celah lobang udara.
Kemudian dia menyuntikkan semacam obat bius pada Yoongi dan merantai tangan dan kakinya.
Setelah itu dia mengirim pesan pada J hope melalui ponsel Yoongi yang berisi:
"J hope! Hari ini aku akan pergi ke luar kota karena urusan mendadak. Jadi lakukan saja tugas mu dengan baik. Dan aku tidak tahu kapan tugas ini akan selesai dan kembali ke Soul."
J hope yang menerima pesan itu pun berteriak karena kesal. Semua beban itu diserahkan padanya seorang diri. Dia berkata,
"Ah,,,,, tidak... !
Sekarang aku sendiri yang harus bekerja keras melakukan penyelidikan ini.
Nam joon sudah tidak ada, dan sekarang Yoongi pergi.
Hanya aku yang tinggal, dan bekerja sendiri."
"Tidakkkkkkk!!!!!!"
**********
Ke esokan paginya, Rose pergi menemui Yoongi yang terkurung di ruangan gelap itu. Dia ingin memastikan apakah Yoongi masih hidup atau tidak. Rose menemuinya dengan memakai topeng agar Yoongi tidak tahu siapa yang sudah mengurungnya.
Maka Yoongi yang sudah sedikit sadar, bertanya dengan nada suara yang lemah,
"Kau siapa?
Kenapa kau membawa ku ke sini?
Kenapa kau merantai tangan dan kaki ku seperti ini?
(Tanya nya sambil berupaya menegakkan kepalanya)
Tapi Rose tidak menjawab sepatah kata pun selain memberinya sedikit makanan dan air lalu pergi dan menguncinya kembali.
Kemudian Rose pergi menemui J hope di kantornya, dia melihat J hope sedang sibuk mencari-cari informasi di komputernya.
Sambil tersenyum manis dia mendekati J hope. Dia bertanya,
"Apakah kau sudah dapat bukti yang lain?"
"Yah, tapi hanya sedikit bukti.
Bukankah Jiyeon pernah bergabung di sebuah agensi milik Jimin? Aku menemukan beberapa artikel bahwa dia pernah dikabarkan dekat dengan Jimin.
Apa kamu tahu?
Sebagai sahabatnya, aku rasa dia pernah cerita tentang itu padamu."
(Balas J hope sambil menatap wajah Rose )
"Oh,,, iya iya. Kamu benar sekali.
Dia pernah cerita bahwa Jimin adalah sosok yang sangat dia kagumi." (Balasnya dengan gugup)
"Tapi bukankah Jimin sudah punya istri?
Lalu kenapa dia menjalin hubungan gelap dengan wanita lain?
Dan yang aku tahu istrinya juga sangat cantik dan pintar."
(Balas J hope)
"Iya benar." (Balasnya dengan tenang)
"Tapi sangat sulit menyelidiki hal ini, karena sudah bertahun-tahun aku tidak pernah melihat Jimin, dan tak ada yang tahu dia kemana. Kabar mengatakan bahwa dia pergi keluar negeri. Dan Perusahaannya juga sudah lama tutup.
Menurut mu bagaimana kita bisa menyelesaikan ini?"
(Tanya J hope sambil sibuk melihat layar komputernya)
"Mmmm,,, aku tidak tahu! Oh yah, bagaimana dengan bos mu Yoongi? Apakah dia sudah dapat informasi lanjutan?"
(Tanya Rose untuk mengalihkan pembicaraan dan menutupi rasa bencinya)
"Agh,,, dia mengirim pesan bahwa dia pergi keluar kota karena urusan mendadak.
Hadeh,,,,, aku juga pusing dibuatnya. Sudah galak, sombong, bisanya hanya menyuruh-nyuruh saja.
Dasar pria cerewet dan payah." (Balasnya kesal)
"Oh,,, begitu yah,,,! Mmm,,, bagaimana kalau kita keluar sebentar. Kita cari makan dulu. Pasti kamu sudah lapar kan?"
"Iya, sejak pagi aku belum makan apa pun."
"Wah, kasihan. Baiklah kalau begitu. Aku akan membawa mu makan ke tempat yang paling baik di kota ini. Disana kamu tidak hanya bisa menikmati makanannya yang lezat, tapi kamu juga bisa menyejukkan suasana hati mu yang kacau saat ini."
"Benarkah? Tempat seperti apa itu? Dan dimana? Aku tidak pernah tahu ada tempat seperti itu disini."
"Sudahlah. Pokoknya kamu tidak akan pernah menyesal."
**********
Akhirnya mereka pun sampai disana, sebuah cafe yang menyuguhkan pemandangan indah dan sejuk.
Mereka pun menikmati makanan disana sambil asyik mengobrol.
Sehingga mereka pun semakin akrab.
Ke esokan paginya, Rose pergi menemui Yoongi, lagi-lagi dia mengenakan topeng. Dia melihat kondisi Yoongi semakin hari semakin buruk.
Lalu dia mendekati Yoongi dan menjambak rambutnya, menamparnya dan mengambil pisau lalu menggoreskannya pada wajahnya. Dan berkata,
"Mmmm,,, Yoongi yang malang. Aku sangat senang melihat mu sengsara seperti ini. Dan aku ingin kau memohon padaku untuk kebebasan mu. Tapi tidak semudah itu teman.
Apa kau mau tahu aku ini siapa?
Aku adalah orang yang sudah membunuh Jiyeon. Dan tentang Jimin, kalian tidak tahu dimana dia kan? Dia sudah mati sepuluh tahun yang lalu. Dia mati dengan tangan ku sendiri.
Yah,,,, benar,,, Jimin suami ku tercinta yang malang itu.
Pria tampan yang berani berkhianat padaku. Dan aku tidak bisa mengampuni orang seperti itu.
Itulah sebabnya aku mengakhiri hidupnya, karena aku pikir dia tidak berguna jika dia terus hidup."
Lalu dalam kondisi yang sangat lemah, Yoongi mengumpulkan semua tenaganya dan berkata pada Rose,
"Dasar perempuan yang tidak waras! Pergi kau dari sini! Aku tidak sudi melihat mu."
"Ckckckck,,, Jangan begitu dong sayang. Aku tidak suka kekerasan. Tolong jangan memancing ku melakukannya. Aku tidak ingin melukai wajah mu lagi. Apa satu luka belum cukup bagi mu?"
"Lebih baik aku mati dari pada terus melihat mu."
"Tidak! Tidak! Nanti kamu akan menyesal. Kalau kamu mati, kamu tidak bisa menyelidi kasus kematian Jiyeon lagi kan? Apa itu yang kamu mau?
Jika 'ya' aku akan segera mengabulkannya."
(Balas Rose sambil menngambil kembali pisau yang berdarah itu)
Lalu ketika Rose hendak menghujamkan pisau itu kepadanya, Yoongi berteriak dengan keras.
"AGH,,,,,"
Melihat reaksi Yoongi yang ketakutan, Rose pun tertawa cekikikan. Lalu berkata,
"Tuh kan, kamu takut mati. Sudahlah jangan sombong. Lebih baik kamu memohon di kaki ku untuk keselamatan mu.
Hah, Bagaimana? Apa kau setuju?"
"Cuih,,, pergi kau setan!" (Balasnya sambil memalingkan wajahnya)
"Baiklah, aku akan pergi malaikat tampan ku." (Balasnya sambil melemparkan ciuman padanya)
Yoongi yang malang itu pun hampir pingsan. Dirinya hanya bisa pasrah menghadapi perlakuan Rose yang kejam.
Kondisinya sangat buruk. Kaki dan tangannya luka karena terikat rantai, wajahnya berdarah-darah karena goresan pisau.
Yoongi hanya berharap suatu saat ada keajaiban yang akan membebaskannya dari wanita gila itu.