dipagi hari, udara masih dingin. Shera bangkit dari tempat tidur nya dan segera membersihkan diri, mempersiapkan untuk kembali ke kota. Shiori pun langsung mempersiapkan bekal untuk shera dibantu chiozie.
shiori melihat shera di kamar, melihat apakah shera sudah siap
" shera, udah siap kamu?"
"iya, sebentar ku sisir rambut ku dulu"
" sini biar ku bantu, rambut mu makin panjang ya"
"sher, untuk surat Bara itu aku belum membaca keseluruhan. aku belum bisa memberi balasan nya,emm dia kecewa gak ya"
"hem, coba kamu balas, ya meskipun tentang kabar dan kondisi mu"
"ouh gitu ya, tapi sher. aku belum ingat dengan Bara dan ada hubungan apa aku dengan Bara"
shera membalikkan badannya
"bara adalah orang spesial mu begitu pun sebaliknya kamu adalah orang spesial baginya, percaya lah dia orang yang berharga untuk mu"
"ya aku tulis aja keadaan ku, semoga dia mengerti. sebentar sher ku ambil pena dan kertas ya"
shiori menulis balasan untuk bara, dia yang tidak tahu bara menulis apa di surat nya, shiori hanya tulis bagaimana kondisi shiori agar bara bisa mengerti.
"sher, ini ku titipkan surat ini ke Bara."
"oke, njum keluar"
turun dari tangga, chiozie melihat nya dan menyapa
" sudah siap untuk kembali ke kota shera?"
"sudah cik"
"sini makan dulu, biar energi mu kuat dan ga pingsan di jalan."
di meja makan, dilahap lah makanan yang sudah dibuat oleh shiori dan chiozie.
dan kak Choki pun mendekati meja makan
"oh ya kamu pakai apa kesana"
"nanti pakai bus umum aja setelah keluar dari hutan"
"sudah bareng aku aja, pake mobil desa aku mau ke kota juga"
"betul tuh, boleh aku ikut ga kak" ujar shiori
chiozie masih merasa khawatir dengan keadaan shiori saat ini, apalagi kota kenangan yang paling kuat bagi shiori takutnya malah dia sakit kepala ekstra.
"nanti ya ke kota nya, Shiori temenin bubu dulu disini bisa kan"
shiori tahu kalau bubu pasti belum mengizinkan nya
"iya Bu"
"geh seleseikan makanan mu sher. lima menit ga selesai ku tinggal kau"
shera mendengus dan segera ia habiskan makanan nya.
saatnya untuk pergi, shera berpamitan dengan chiozie dan shiori
" terimakasih cik sudah perkenankan shera nginep disini, tahu banget kalau shera sangat kangen dengan shiori dan sudah terobati.. eh iya cik chio kan cenayang ya pasti tahu" shera tertawa
"iya shera, lain waktu jika ke desa bisa tidur aja dengan shiori. tentu shiori senang banget" ucap chiozie
"iya dong Bu, aku senang banget. kamu hati-hati di jalan ya, kabari jika sudah sampai " ucap shiori
mereka saling berpelukan.
tet tet tet (suara klakson mobil), choky sudah menunggu di mobil dan memberi kode k shera untuk segera menaiki mobil.
"iya iya sabar" ucap shera mendengus
shera pun menaiki mobil Choky. dan mengucap say goodbye dengan shera dan chiozie sambil melambaikan tangan.
mobil pun melaju.
"pakai safety belt nya shera" ucap Choky
"eemm,, yang mana" shera tidak tahu karena ini pertama kalinya naik mobil di sampingnya driver
kak Choky pun membantu menggunakan safety belt.
"berapa lama sampai di kota kak"
"ya, paling matahari diatas bayang-bayang kita sudah sampai"
"cepat banget ya, okai aku tidur aja ya kak "
hissh "mendengus kak choky
memang tak lama kemudian shera terlelap. kak choky terus mengemudikan mobilnya. sampai di gapura selamat datang kota Ashikawa, shera pun bangun.
"hemm.. tau aja melek nya pas di kota"
"eh sudah sampai kota, cepat banget kak"
"helehhh.. "
"hehe, iya kak. bisa anterin shera ke rumah shera?"
"eh eh... ya sudah, tunjukkan mana alamat rumah mu"
"yeeeii... memang kak choky baik buaaangget"
shera pun menunjukkan alamat rumah nya.
sampai di rumah shera, nampak ada Akihiko, Akihiro dan bara.
"itu ya teman kota mu? mana yang kekasih nya shiori?"
memang selama di desa, mereka tidak pernah saling bertemu. Bara dan si kembar hanya melihat kak choky saat apel desa dan itu jarak yang jauh. melihat kedatangan shera.
"siapa lelaki yang bersama shera" tanya Bara
Akihiko pun tidak tahu, ada api cemburu pada shera.
"ga tau" jawab dengan ketus
"bukankah itu Kaka nya shiori ya, ingat ga? ya sih kita pernah melihatnya pas apel di balai desa dan itu hanya sekilas tapi postur badan nya aku masih ingat" ucap Akihiro
"hai teman-teman aku kembali. akihiro kau ga kangen dengan aku kah?" ucap shera
Akihiro hanya diam, shera sudah tahu pasti dia cemburu dengan kak Choky.
"oh ya saya choky, Kaka nya shiori. kalian pasti kawan-kawannya shiori kan?" choky memperkenalkan diri
"iya kak, saya Akihiro"
"saya Akihiko kekasih nya shera"
"ouh, shera sudah mempunyai kekasih ternyata. tenang Akihiko aku hanya mengantar saja permintaan bubu chiozie dan shiori " ucap Choky
"saya Bara"
"kamu ya kekasih nya Shiori " tebak choky
" memang keturunan cenayang sudah tidak bisa diragukan. Tepat sekali" ucap shera
"iya, aku harap kamu bisa mengendalikan shiori yang dulu ya Bara" ucap Choky
Bara tidak tahu apa yang telah terjadi dengan Shiori, dia belum mendapatkan informasi apapun dari shera.
"maksud kak Choky "
"biarkan shera yang menceritakan keseluruhan. Maafkan aku harus pergi ke balai kota ada keperluan desa disana" ucap nya
Bara pun mengerti dan tidak ingin menahan kak choky.
"Baik kak, hati-hati dijalan. Terimakasih tumpangannya " ucap shera
setelah mobil kak Choky sudah melaju, Bara langsung menatap shera. dia sudah tidak sabaran ada hal apa pada shiori.
"oke Bara sabar, kita duduk dulu akan ku ceritakan apa yang terjadi pada shiori "
mereka pun duduk di taman kota yang memang tidak terlalu jauh dari rumah shera.
"Bara, ini ada surat balasan dari shiori. Tapi jangan berharap surat balasan ini ada adalah balasan dari surat yang kamu tulis. Karena shiori belum selesai membacanya " ucap shera dipotong oleh bara
"ko bisa, shiori marah padaku. dia pun tidak mau membaca surat ku dengan sempurna "
"jangan berpikir seperti itu, shiori sudah berusaha keras untuk membacanya namun pikiran nya sedang tidak kuat. membaca nama mu saja di awal membuat dia sakit kepala. shiori telah hilang ingatan memori satu tahun terakhir, jadi dia tidak ingat kepada kalian dan petualangannya"
"bagaimana bisa, lalu kamu sudah cerita hal apa saja untuk membuat shiori ingat kembali" ucap Bara
"aku sudah berusaha dengan membawa shiori suasana yang pernah dilalui bersama kita, tapi keadaan nya memang belum bisa di paksakan. pernah suatu malam, kalian ingat pertama kali kalian bertemu dengan shera dan menatap bintang bulan, shiori pun pernah merasakan suasana malam itu tapi dia tidak ingat bersama siapa dan dia langsung pingsan"
Bara sedih mendengar sekilas cerita dari shera, bara hanya diam dan melihat surat yang telah ditulis shiori,
"apa isi surat ini" ucap bara dengan lemah