dibaca lah surat dari shiori, Bara mulai mengeja kata per kata dari buah tulisan shiori. si kembar hanya bisa melihat Bara yang sedang gelisah, wajah yang mendadak lesu bak di sambar petir. sepotong kabar yang baru saja didengar Bara dari shera.
dalam diam tak bersuara, bara membaca bait surat tersebut:
"untuk kamu yang memperkenalkan diri sebagai Bara, saya tidak tahu sejauh mana kita saling mengenal dulu. namun, untuk saat ini saya tidak bisa membaca surat keseluruhan dari kamu, bukan tidak mau melainkan daya saya tak mampu, saya sedang kehilangan ingatan untuk memori satu tahun terakhir ini, untuk badan fisik saya pun saya baru bisa bergerak satu hari sebelum kedatangan shera, saya masih lemah untuk mengingat kenangan kita, tolong jangan paksa saya. karena jika waktunya telah tiba aku yang akan menghampiri mu"
usai sudah Bara membacanya, dia meneteskan air mata. Bukan karena surat nya tidak terbalas dengan baik tapi dia merasa rasa sakit yang sedang dialami shiori.
"Bara, kau baik-baik saja?" Akihiko menepuk bahu bara
"aku ingin ke Layoka, aku harus bertemu dengan Shiori." ucap bara dia pun bangkit ingin segera pergi ke desa
"tenang Bara tenang, kamu sudah faham dengan pesan shiori kan? shiori butuh waktu biarkan dulu ya" shera menenangkan bara
"bagaimana kalau shiori melupakan ku melupakan kita kenangan dan mimpi kita" ucap Bara
"kamu tenang Bara, percayalah Shiori akan kembali" akihiro pun menenangkan Bara yang sedih khawatir.
"Sher, sebenarnya kejadiannya seperti apa?"tanya Akihiko
"ya, shiori jatuh dari lantai atas ketika sedang mengawasi bangunan di desa" ucap shera
"terus kita mau lakukan apa jika tidak datang melihat kondisi shiori " tanya Bara
"ehm.. desa sudah maju, kita komunikasi aja dari sini, nih aku sudah punya alat komunikasi seperti kalian, dikasih kak Choky" shera menunjukkan handphone nya
"heem kak choky,, kan kamu bisa beli dari kemarin sama aku, kamu ne ga mau giliran dikasih sama kak choky ga nolak" ucap Akihiko yang mulai tinggi tensi nya, api-api cemburu
"tidak seperti itu, aku kan mau samaan sama Shiori "
"huuum, ya iya terserah " ucap Akihiko
"Hiko, ayo foto selfi. buat ku jadikan wallpaper"
Akihiko menggeleng kepala
"yakin, tidak mau.. hum ya sudah aku mau ke kamar aja"
"Hiko bisa ga jangan kaya anak kecil. udah sana foto selfi habis itu aku mau ngbrol lagi dengan shera, dan kau shera jangan pergi dulu. jelaskan ke kami dengan tuntas" ucap Bara
"ehhh.. aku kan udah menjelaskan nya dengan tuntas.. huum ya sudah apa yang ingin kamu tahu lagi" ucap shera
"lho bentar-bentar, tadi katanya mau Selfi dengan ku sher, kalau ga jadi aku balik aja wes ga ada keperluan lagi dengan kamu" Akihiko mulai ngambek
"Hiko, kau ini mau-mau tapi malu" ucap akihiro
"sebentar ya kawan-kawan ku, si sayangku nya lagi mau manja dulu. tutup mata aja dulu geh nanti iri lho terutama kau Akihiro" ucap shera yang bersiap-siap untuk ambil selfie
bara masih dengan pikiran nya yang sedang kacau, dan Akihiro sedang men scroll berita. sepasang kekasih sedang melepas kangen ya walau sebentar sih.
"Bee.. sudah dulu foto nya, tuh lihat Bara kasian aku melihatnya" ucap shera, mengehentikan keasyikan nya dengan Akihiko.
Akihiko memahami dan dia mengangguk tanda ia menyetujui.
"Bara, apa lagi yang ingin kamu ketahui" tanya Shera yang sudah duduk di depan nya.
"aku minta nomor dia, aku mau komunikasi langsung dengan Shiori" ucap Bara
"aku akan kasih, jika shiori yang meminta. karena shiori yang tahu kapan saatnya dia akan menemui mu"
"sampai kapan? sampai ..belum juga bara selesai bicara, shera mengehentikan nya..
"ssttttt" ucap shera untuk menghentikan bara berbicara, ada pesan masuk dari shiori.
"ada apa sher?"
"shiori kirim pesan ke aku.. dia nanya apakah aku sudah sampai atau belum? bentar ku balas pesan dia dulu"
semua nya diam, dan Bara rasanya ingin bicara langsung dengan Shiori.
"eh shiori video call, gimana nih"
"angkat sher, dan dikeraskan suaranya "
shera pun mengiyakan, namun kamera nya hanya untuk shera. Bara dan si kembar hanya mendengar percakapannya.
"Sudah sampai sher? ini lagi dimana" ucap Shiori
"udah, ini di halaman rumah"
"coba dong perlihatkan rumah mu disana"
shera pun mengikuti permintaan shiori. shera melihatkan rumah nya saja. seketika shiori memegang kepalanya, ada bayangan berkecamuk di kepala shiori.
"aduuh..." ucap shiori terdengar sakit
"kenapa shiori, kau baik-baik saja kan?"
"ga tau sher, rasanya aku ..."
Shiori jatuh pingsan
"Shiori.. kenapa kamu" terdengar suara cik Chiozie meneriaki shiori yang sudah terjatuh
"Shiori, shiori sadar shiori "
terdengar ada suara dari shera, chiozie langsung mengambil handphone dan berbicara ke shera
"shera, sudah dulu ya. Cik Chio mau bawa shiori ke kamar dulu"
"iya Cik"
langsung ditutup call nya dari chiozie.
Shera langsung melihat ke Bara, Bara terlihat sekali bagaimana khawatir nya dia.
"kamu lihat kan Bara, bahkan aku perlihatkan rumah ku, rumah yang pernah ia singgahi dan ada kenangan manis tentunya dia langsung sakit dan pingsan, bagaimana jika wajah kamu dan si kembar nampak akan seperti apa dia teriak kesakitan, ku harap kamu bisa sabar dan mengerti keadaan shiori saat ini" ucap shera.
Bara hanya diam dan Tampak pucat wajah nya.
"Bara yang sabar ya, semua pasti akan ada massanya, shiori kembali pada kamu pada kita" ucap akihiro
"aku pulang dulu ya" ucap bara
wajah yang masih nampak pucat dia berjalan menunduk. Akihiro pun langsung berjalan menemani bara sampai di rumah nya.
"aku pulang dulu ya, Bara seperti di sambar petir, melihat keadaan shiori saat ini, aku harus bersamanya, nanti kita sambung lagi"
"tunggu Hiko, minta nomor mu"
"oh iya 03446798" bara mengeja nomor nya, lepas itu dia langsung menyusul bara dan Akihiro
Shera akhirnya masuk ke rumah, dan Langsung menuju kamar nya. dia tidak mencari dimana orang tuanya karena orang tua shera pasti masih kerja dan akan pulang ketika matahari sudah tenggelam.
shera langsung membersihkan diri dan lanjut merebahkan badan nya.
Bara sudah sampai di rumah dan dia langsung ke kamar nya, sementara Akihiko dan akihiro mengikuti sampai di kamar.
"hiko, Hiro aku ingin sekali bertemu shiori" suara bara yang sangat terisak
"saat ini, kamu berdoa dulu ya. nanti jika shiori sudah tenang dia akan menghubungi kamu" ucap Akihiro
"aku seperti tak bisa apa-apa, melihat shera yang sedang sakit aku ingin disampingnya, aku ingin dia tertawa dan memeluk dia saat merasa ketakutan" ucap Bara yang tidak tega melihat kekasihnya menanggung rasa sakit dan takut sendirian