Mata Arista terpaku pada tangan Ramazan yang memegang siku sofya dan tiba-tiba saja dia merasa tidak bisa bernapas. Dengan susah payah dia mengalihkan tatapannya dan diam-diam menarik napas sementara kedua orang itu berjalan melewatinya.
"Kalian makan saja dulu.." kata Ramazan tiba-tiba. Arista menoleh dan mendapati Ramazan sedang menatapnya. "Tidak perlu menungguku.." Lanjut Ramazan. Setelah tersenyum singkat dia berbalik dan berjalan pergi bersama sofya.
Dada Arista terasa berat dan sesak. Dia menarik napas dalam-dalam karena kalau tidak begitu sepertinya udara tidak masuk ke paru-parunya. Tetapi itu tidak berhasil dadanya masih terasa sesak. Seharusnya dia tahu, seharusnya dia sadar dan mengikuti logikanya saja. Mimpi tidak akan bertahan lama. dia boleh saja hidup dalam mimpi tetapi cepat atau lambat kenyataan akan mendesak masuk dan ketika kenyataan mendesak masuk dan berhadapan dengan diri mu, kau hanya bisa menerimanya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com