"Aku di kehidupan sebelumnya umurku sekitar 14-15 tahun." Jawab Valerine.
"Aku di kehidupan sebelumnya berumur 17-18 tahun, kitasama sama pelajar tetapi aku masih hidup entah kemana jiwaku sekarang saat ini." Gumam mamanya Valerine.
"Tetapi aku bangga kamu bisa menjadi mama yang baik. Mama kau lah yang kusayang!." Jawab Valerine.
"Namamu di kehidupan sebelumnya siapa kalah boleh tau?." Tanya mamanya Valerine.
Tiba tiba Valerine lupa dengan nama di kehidupan sebelumnya. Dia tidak bisa menyebutkan namanya.
"Sebentar, aku lupa dengan nama di kehidupanku sebelumnya.. hmm siapa yaa.. aku lupa sekali." Jawab Valerine.
"Bohong... Yasudah kalau begitu aku dulu. Aku bernama Resya Shiori Ochi bisa dipanggil dengan Resya atau Orichi. Lucu bukan namaku?." Ujar mamanya Valerine.
"Keren dan lucu! Kini namamu siapa?". Tanya Valerine.
"Namaku sekarang Yumeko. Namanya sangat dewasa." Jawab Yumeko.
Valerine masih saja tidak bisa mengingat namanya sama sekali.
"Jadi apakah kau sudah ingat namamu yang dulu?." Tanya Yumeko.
"Masih tidak. Maaf.." Jawab Valerine.
"Tidak apa apa.. lain kali saja, yasudah tidur dulu saja ya nak.. sudah memutar lagunya ini sudah malam nanti menganggu tetangga sebelah." Ujar Yumeko.
Valerine mematikan musiknya dan tertidur pulas, keesokan harinya Valerine terbangun, dia pun membuka matanya dan melihat ada Yachiko didepannya. Dia terkejut dan secara tidak sengaja dia menampar pipi Yachiko dengan keras hingga berdarah.
"PLAKK!!"
"Shhhh-..." Sikap Yachiko terlihat dingin dan dia tidak merasakan sakit sama sekali.
"A-auhh.. maafkan aku Ya-Yachiko aku tidak sengaja menamparmu seperti itu. Aku tidak bermaksud sama sekali." Ucap Valerine dan ia merasa sedikit menyesal karena telah menampar Yachiko dengan keras.
"Sebentar, aku akan mengambil kotak darurat terlebih dahulu. Maafkan aku Yachiko." Jawab Valerine.
Dia mengambil kotak itu di atas lemari dan membuka kotak itu. Valerine mengambil beberapa bahan darurat.
"Maaf Yachiko, sekali lagi aku minta maaf." Jawab Valerine. Yachiko masih tetap diam.
Yachiko tiba tiba diam karena bukan membenci Valerine melainkan menahan tertawanya melihat sikap Valerine yang begitu perhatian terhadapnya. Saking tidak tahannya, dia pun tertawa terbahak bahak.
"Pfft- ahahahhaa... Kau ini Valerine." Jawab Yachiko.
"Ahh- maaf.. aku tidak sengaja sungguh.." ucap Valerine.
"Tidak apa apa Valerine, ini tidak sakit karena tidak sengaja, ya. Itu sudah biasa." Jawab Yachiko tersenyum.
Valerine menyimpan kotak darurat itu kembali.
"Kau juga tiba tiba waktu aku membuka mata ku bangun tidur tiba tiba saja muka mu sudah dihadapanku." Jawab Valerine cemberut.
"Yaaa, maaf juga ya. Aku datang kesini untuk mengajakmu sesuai janji kemarin." Jawab Yachiko.
"Janji? Ahh yang kita akan pergi ke Tokyochi bukan? Dan akan pergi ke taman terseru disana? Kau sungguh akan mengajakku kesana?." Tanya Valerine tidak percaya.
"Benar, aku tidak bohong, dan disana ada keluargaku juga. Kita akan menginap disana juga nantinya. Ayo cepat bersiap siaplah dari sekarang. Ini sudah memasuki jam 10." Jawab Yachiko.
Valerine bergegas mandi, sarapan, dan berangkat.
"Naik mobilku saja Yachiko." Ujar Valerine.
"Naik mobilku saja, aku sudah terlanjur bawa kesini sendiri." Jawab Yachiko.
Valerine berpamitan dengan mamanya.
"Mama, aku akan berangkat ke kota Tokyochi bersama Yachiko." Ucap Valerine berpamitan.
"Iya hati hati, Yachiko jagalah anakku dan jangan sampai ad ahal buruk terjadi, mama juga akan selalu mendoakan kalian sepanjang jalan." Ucap mamanya Valerine.
Mereka pun berangkat, setengah jam kemudian Valerine merasa lapar dan dia lupa membawa bekal.
"Uhh- aku sangat sangat lapar.." gumam Valerine.
"Kau lapar ya? Ambil saja bekalku di belakang sana." Jawab Yachiko.
"Ha? Apa kau tidak makan?." Tanya Valerine.
"Iyaa, aku membawa 2 bekal untuk berjaga jaga bila kamu merasa lapar dalam perjalanan. Biasanya juga kamu pelupa seperti ini." Jawab Yachiko.
Valerine mengeluarkan bekal dari dalam tas, dan dia memakannya dengan lahap.
"Nyumm... Akhirnya aku tidak lapar lagi kalau begini, terimakasih Yachiko." Ucap Valerine.
"Yaahh sama sama." Jawab Yachiko.
"Ngomong ngomong, makanan apa ini? Enak sekali aku tidak pernah makan seenak ini!." Ucap Valerine.
"Itu sayur bayam dengan sushi isi salmon." Jawab Yachiko.
"Salmon? Sushi? Sayur bayam? Makanan apa itu? Aku tidak pernah mendengarnya, dulu aku tidak pernah di beri sayu sayuran dengan mamaku." Jawab Valerine.
"Kau sungguh? Setiap hari kau memakan apa di rumah?." Tanya Yachiko.
"Dirumah mama selalu memasak daging, daging, dan daging. Entah setiap tahun ada suara yang menjerit setiap mama memerah daging." Jawab Valerine.
Seketika Yachiko terkejut, lalu dia berfikir suara apakah yang menjerit itu?. Yachiko pernah mendengar rumor yang beredar bahwa ada seseorang yang membvnvh orang orang yang ingin bereksplor di hutan dekat rumah Valerine itu lalu menjadikan makanan untuk disantap.
"Aku pernah mendengar rumor tentang si pembvnvh kanibal. Apakah kau tahu?". Tanya Yachiko curiga.
"Ahh itu tau, tapi diduga itu dekat rumah kita bukan? Aku takut ada salah satu diantara keluarg akita yang kanib4l." Ucap Valerine.
"Apa maksudmu? Kau mengira keluarga kita kanib4l begitu?." Tanya Yachiko.
"T-tidak begitu Yachiko hanya saja aku curiga kepada keluarga antara keluarga kita saja. Jarang ada orang bereksplor di hutan itu." Jawab Valerine.
Sebenarnya, sebelum Valerine berenkarnasi. Karine sudah melihat berita yang beredar atau sekarang sudah dianggap rumor bagi orang yang tidak percaya. Dulunya...
"Aku akan menonton tv dulu, lelah sekali dengan sekolahku.." jawab Karine.
"Berita terkini, sebuah pengeksplor yang akan eksplor hiburan di hutan menghilang secara tiba tiba. Hanya ditemukan sebuah sepatu eksplor yang berada didekat pohon pinus di hutan itu. Tidak ditemukan tanda tanda hewan buas yang membinasakan. Tetapi ada sebuah pisau yang tergeletak seperti ada yang membvnvh dan membawa korban ke suatu tempat. Ditemukan juga dua rumah sultan yang kaya raya hanya ada dua orang di masing masing rumah. Di duga juga salah satu dari orang tersebut membvnvh seorang pengeksplor. Orang itu juga sudah memiliki anak. Berikut foto anaknya, yang bernama Valerine juga ada orang anak kecil yang bernama Yachiko. Juga seorang ibu yang bernama Resya. Siapakah orang itu?."
"Yaampun kasihan orang itu, semoga saja pelakunya ditemukan secepatnya dehh." Ucap Karine bergumam.
"Hellloww? Valerine? Kau berfikir sesuatu?." Tanya Yachiko.
"Eyhhh tidak.. aku hanya berfikir yanga ada pada tv dulu." Jawab Valerine.
Valerine langsung cemas. Sesampainya di kota Tokyochi, mereka berdua menginap di rumah saudara Yachiko.
Anehnya, semua saudara Yachiko membenci Valerine dan terus menatap Valerine dengan tatapan sinis. Ada 3 saudara bernama Kavana, Reyyuki, dan Maru.
"Selamat siang kakak kakak, aku Valerine temannya Yachiko." Valerine mengucapkan salam dan menunduk. Saudara Yachiko hanya meng iyakan ucapan Valerine. Valerine terheran heran ada apakah dengan mereka?.
"Tidak usah takut Valerine, mareka baru saja melihat orang baru sepertimu ini." Jawab Yachiko.
"Valerine Valerine... Dasar anak Ibl1s." Jawab salah satu saudara Yachiko, Kavana.
Valerine yang mendengar perkataan itu seketika tidak senang dengan saudara Yachiko.
"KAVANA! APA APAAN MAKSUDMU!." Jawab Yachiko marah.
"Kavana hanya bilang yang fakta saja kok kak Yachiko." Ucap Maru, saudara paling kecil.
"Setiap hari pasti makanannya daging terus terusan." Jawab Kavana.
"Kalian tau aku makan daging setiap hari?". Tanya Valerine.
"Tentu, memangnya kakak sendiri tidak tahu kalau.. emmm! Emmm!!.."
Seketika mulut maru di tutup oleh Yachiko dan Yachiko berbisik sesuatu.
"Bicara yang sopan! Dia sedikit amnesia mungkin, diam kalau kau tau!." Jawab Yachiko.
"Maaf membuat ketidaknyamanan disini..." Valerine bersedih hati.
"Tidak kok Valerine, mereka pasti bercanda saja. Lupakan kata kata tadi. Ayo masuk kerumah." Jawab Yachiko.
"Maafkan perkataan kami yang membuatmu sakit hati, Valerine. Silakan masuk." Jawab Reyyuki.
Reyyuki adalah saudara paling dewasa diantara saudara lainnya. Dia yang bertanggung jawab atas semua kesalahan kesalahan.
Valerine menaruh tas nya di kamar Yachiko dan menangis.
Tiba tiba, Yachiko menghampiri Valerine dan mencoba untuk menenangkannya.
"Cupp cuppp... Sudah Valerine, jangan menangis... Mereka pasti tidak sengaja bilang begitu ke kamu.. sudah yaa, jangan memasukan ke hati kata kata mereka." Ucap Yachiko, Yachiko pun memeluk Valerine dengan erat.
"Tapi apa maksud mereka mengatakanku seperti itu Yachiko... Siapa yang suka di ejek seperti itu..." Jawab Valerine, ia menangis lebih kencang hingga ke ruang tamu pun terdengar.
Saudara Yachiko pula sedang berkumpul di ruang tamu sambil mendengarkan tangisan Valerine.
"Apakah dia lupa kalau mamanya itu bukan manusia." Jawab Kavana dengan sebal.
"Ssttt- sudahlah, lagipula Valerine katanya hilang ingatan untuk sementara karena ada sesuatu yang menyerangnya dari dalam hutan dekat rumahnya." Jawab Reyyuki.
"Tetapi aku sebenarnya tidak tega kalau melihat kak Valerine seperti itu dan juga pasti kalau tau dia anak Ibl1s pasti dia juga akan terkejut." Jawab Maru.
Setelah beberapa saat Valerine berhenti menangis, Yachiko membuatkan teh hangat.
"Sudah yaa manis, jangan menangis lagi. Ini aku buatkan teh hangat untukmu." Jawab Yachiko.
"Terimakasih Yachiko..." Jawab Valerine.
Malam harinya, Yachiko mengajak Valerine jalan juga ke kota Tokyochi show, ada tempat seru disana.
"Ayo sekarang kita happy happy ke tempat seru yang sudah aku bilang kemarin." Ucap Yachiko.
"A-apa.. baiklah.." jawab Valerine.
"Kakak mau kemana malam begini?." Tanya Maru.
"Mau jalan jalan sebentar, kalian jaga rumah saja ya ini khusus kita berdua karena ini challenge." Jawab Yachiko mengalihkan perhatian.
"Apa apaan, mesra mesraan seperti itu kami juga bisa nantinya." Jawab Kavana.
Saat perjalanan, mereka seperti menabrak sesuatu di depan. Yachiko keluar dari mobil dan melihat ada seseorang yang tertabrak mobilnya. Orang itu mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidungnya lalu membawa sebuah tas dan rambut yang panjang.
"Ada apa Yachiko?." Tanya Valerine.
"`A-aku menabrak seseorang, ayo kita bawa ke rumah sakit segera!." Ujar Yachiko panik dan khawatir.
Di rumah sakit pula, didalam ruang perawatan...
"Dokter, sepertinya pasien ini terlihat baik baik saja. Bahkan saat ada kecelakaan sepertinya pasien ini tetap saja merasa sehat." Gumam Suster.
"Hmmm bagaimana bisa? Coba kamu lepas maskernya." Jawab Dokter.
Saat suster akan melepaskan maskernya, perasaan suster itupun mulai tidak enak.
"Kenapa sus? Sepertinya anda takut?." Tanya Dokter keheranan melihat kelakuan suster itu.
"Hanya saja firasatku menunjukkan ada hal buruk yang terjadi saat saya membuka masker dari pasien ini." Jawab Suster yang semakin takut.
"Firasatmu saja, cobalah buka perlahan lahan." Jawab Dokter yang tidak merasa khawatir.
Suster itu menyerah dan dia langsung membuka masker dari pasien itu. Lalu pasien itu terbangun dari ranjang itu. Ia mengeluarkan tanduk panjang sekali dan gigi yang bergerigi, kemudian secara tiba tiba mencekik suster yang ada di depannya.
Dokter lari dari ruangan tersebut dan memarahi sanksi. Dokter tidak menyelamatkan suster itu, akhirnya si suster menjadi zombie.
"KENAPA KALIAN MEMBAWA HANTU KESINI?!!". Tanya dokter sambil marah marah.
"Maksud anda? Kami ini membawa korban kecelakaan dok, jangan memfitnah!" Yachiko memarahi balik Dokter.
"Tidak berguna jika di katakan sekarang! Selamatkan diri kalian terlebih dahulu sebelum hantu itu mencekik kalian juga!." Jawab Dokter yang ketakutan, lalu Dokter itupun lari keluar dari rumah sakit dan menelpon tim darurat.
"Apa maksud Dokter itu ya? Kenapa kita disuruh menyelamatkan diri?." Gumam Valerine berfikir.
"Sudah sudah, ayo kita lihat dulu pasiennya." Jawab Yachiko.
Saat Yachiko hendak membuka pintu ruangan, pintu tersebut jebol karena hantu itu. Hantunya terlihat marah sekali.
"AAAAA!!!." Valerine berteriak keras hingga didengar orang lain yang ada dirumah sakit.
Semua berhamburan dan mencari jalan keluar masing masing. Mereka juga melihat hantu itu, Yachiko menggendong Valerine dan berlari secepat mungkin untuk menghindar hantu itu.
"M-mama... Apa yang mama lakukan? Kenapa bisa ada disini?." Valerine terkejut karena korban itu adalah mamanya sendiri.
"Kau termasuk kedalam jebakanku Valerine!!!aku bukan mamamu!!!." Ujar mamanya Valerine.
Tiba tiba, dia berubah menjadi seorang Ibl1s jahat. Yumeko menangkap Yachiko. Yachiko jatuh pingsan. Rumah sakit kini kosong dan semua pasien sementara dipindah ke rumah sakit yang lain.
"Aku YUMEKO DEVILS akan menjadikan Yachiko sebagai makanan selanjutnya!!." Ucap Yumeko kejam.
"Ma- mama... Sadar ma.. aku Valerine, tolonglah." Valerine berharap mamanya bisa sadar akan perbuatannya itu.
"Omong kosong! Sekarang kau ikut denganku!." Jawab Yumeko.
Valerine sementara tidak bisa berbuat apa apa, dan dia ada di kendali mamanya.
Valerine hanya bisa melakukan perintah Yumeko.
"Sekarang, Yachiko akan menjadi santapan berikutnya!." Ucap mamanya Valerine.
"Maksudnya?." Valerine tiba tiba mengingat sesuatu saat dulunya pernah melihat berita Ibl1s pemakan daging manusia.
"Tunggu... Apakah daging yang aku makan setiap hari itu adalah daging..." Valerine paham sekarang dia merasa lemas dan tidak berdaya.
"Kau sudah tahu sekarang.. yaa benar, itu adalah daging manusia. Aku juga bukan reinkarnasi sepertimu!." Jawab Ibl1s itu sambil tertawa.
"Jadi ini semua akal akal an mu! Dasar! Dimana mamaku yang asli! Katakan!." Valerine marah besar.
"Mamamu? Hahahahaaa.. aku akan memberitahukan kepadamu setelah kamu memakan daging Yachiko!."
"Tidak! Tunjukkan sekarang juga!." Valerine tidak akan memakan daging itu.
"Begini saja, aku memberikanmu dua pilihan.. mau memakan daging Yachiko dan bertemu mama mu, atau kamu yang menggantikan Yachiko dan tidak akan bertemu mamamu." Tanya Ibl1s itu.
Valerine tidak akan memilih keduanya, dan dia berjanji akan menyelamatkan keduanya lalu melenyapkan Ibl1s itu.
Ibl1s itu kemudian membawa Valerine dan Yachiko ke dunia nya.
"Siall!! Aku akan menyelamatkanmu, Valerine!." Gumam Yachiko dalam hati. Dia sebenarnya tidak benar benar pingsan.
"Aku akan menyelamatkanmu mama, Yachiko..." Valerine memberanikan dirinya.
Ibl1s itu memasukkan Yachiko dan Valerine kedalam penjaranya. Dan ia segera memulai ritual yang khusus untuk memanggil sang raja.
Tidak lama kemudian, sang raja muncul lalu menanyakan dimana santapannya.
"Dimana santapanku?!." Raja itu sangat angkuh dan serakah.
"Tuanku, di sana lah santapanmu.." yumeko memuja muja raja.
"Yachiko bangun! Ayolahh! Kita dalam bahaya!." Valerine ketakutan.
"Va-Valerine.." seketika Yachiko membisikkan sesuatu dia telah membuat rencana.
Valerine paham dengan rencana yang dibuat Yachiko. Lalu Yachiko mencoba untuk keluar dari penjara itu. Akhirnya, dia berhasil.
"Dengar dengar, tempat rahasia Ibl1s itu ada di dekat pintu warna kuning. Hmm baiklah akan ku coba kesana." Gumam Yachiko. Dia masuk secara hati hati.
Dia menemukan dua jalan yang bercabang, antara kiri dan kanan. Instingnya mengatakan kalau jalan yang benar ada di kanan. Dan dia mencoba untuk berjalan ke arah kanan. Tiba tiba dia mendengar sebuah suara perempuan.
"Tolongg~ tolongg sayaa.."
Suara itu seperti suara mamanya Valerine yang sedang meminta tolong. Yachiko berjalan perlahan lahan dan menemukan mamanya tergeletak di lantai. Yachiko menolongnya dan membawa keluar lewat jalan yang berbeda.
Sementara Valerine, dia menunggu Yachiko dan ketakutan. Ibl1s itu menghampiri Valerine dan melihat ada satu yang terlepas.
"Dimana yang satunya!! Heyy kau! Dimana santapanku satunya!." Tanya Ibl1s mengamuk.
"Aku tidak tahu, tiba tiba saja dia pergi begitu saja entah kemana. Sementara kita main main sebentar untuk membuat kenangan? Bagaimana? Nanti aku beritahu bonus santapan selain aku." Ujar Valerine memberanikan dirinya.
"Tidak! Kau mau bermain main denganku akan ku santap kau sekarang. Ahh tidak, dagingnya masih terlalu muda.. hmm kau bagaimana? Bagaimana bisa terlepas dari penjara Reysaa!!." Ujar raja itu marah besar karena satu terlepas.
"Aku akan mencarinya tuan, tuan tunggu saja disini. Mungkin dia tidak jauh dari sini. Maafkan aku tuan." Ucap Reysa.
Kemudian Reysa mencari ke ruang rahasianya. Valerine berharap Yachiko tidak bertemu Ibl1s itu disana.
"Gawat! Kalau dia tahu Yachiko ada di pintu kuning, maka habislah! Aku harus memberi arahan ke Ibl1s itu." Valerine membanting batu yang ada didekatnya, lalu Reysa menoleh.
"Apa apaan kau hahh?!!!." Resya mencekik leher Valerine.
"Demi Yachiko selamat ,aku tidak apa apa tercekik oleh Ibl1s jelek itu." Ucapnya dalam hati.
Di tempat Yachiko, dia menemukan batu kristal biru yang katanya bisa menyembuhkan rasa lelah, sakit, dan lemas. Dia mencoba di tubuh mamanya Valerine ternyata berhasil.
"Yachiko! Selamatkan Valerine sekarang juga! Dia dalam bahaya!." Mamanya Valerine bergegas kembali bersama Yachiko.
"Tolong kembali cepat... Aku sudah tidak kuat.." Valerine lemas dan jatuh tersungkur.
Di saat itu akhirnya Yachiko dan mamanya dapat keluar dari penjara itu, dan giliran mereka membuat rencana untuk mengalahkan raja Ibl1s. Setelah mendapat rencana, Yachiko memulai.
"Setelah aku mengingatnya, Ibl1s itu mempunyai kelemahan yaitu air, dia sangat takut dengan air sehingga melenyapkannya." Ucap Yachiko.
"Kebetulan, aku membawa air di botol minum, lalu bagaimana?." Tanya Yumeko.
"Setelah itu kita percikkan sedikit sedikit, Ibl1s itu terkena sedikit saja sudah