webnovel

ReBirth48

ReBirth 48 Tang Shin, seorang Saint tingkat tertinggi yang mati dengan tenang dan cukup bahagia karena melihat kedua anaknya sudah menjadi orang besar. Ia tdak memiliki penyesalan apapun lagi di dalam hidupnya karena semuanya sudah selesai. Ia pun berfikir setelah ini ia akan pergi ke surga. Namun, dugaannya salah. Jiwa Tang Shin kembali di lahiran di dalam tubuh seorang mahasiswa kuliahan biasa. Setelah seminggu beradaptasi dengan ingatan dari kedua kehidupannya. Tang Shin pun memutuskan dengan sangatlah yakin. Bahwa di kehidupan ini ia harus hidup aman, tentram, dan yang paling penting adalah kehidupan yang santai. Namun, apakah akan semudah itu untuk mendapatkan kehidupan Tang Shin yang santai? ~Higashi

HigashiSasaki · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
52 Chs

Chapter 29 : Masalah belum berakhir

ReBirth 48

Chapter 29 : Masalah belum berakhir.

Di suatu zona aman, terjadi sebuah ledakan yang sangat besar, tak lama setelah ledakan itu semua pelindung zona aman tersebut perlahan menghilang.

Jduuaarr!!

Jduaarrr!!

Rupanya, ledakan itu tak berlangsung hanya di 1 zona aman saja. Ledakan dari dalam zona aman yang menonaktifkan pelindung terjadi di banyak sekali penjuru dunis

"Sial! Kenapa ini semua terjadi? Kita harus cepat-cepat menghubungi kantor pusat!"

"Arckh! To-tolong aku!"

"Aaaaaa! Ibma telah menerobos masuk ke dalam zona aman!"

Ngiiinggg. Ngiiiing, ngiiinggg. Alarm di banyak sekali zona aman hidup dan berbunyi dengan lantangnya.

"Fuhahahaha! Kehancuran manusia sudah dekat," semirik sang raja iblis dengan wajah penuh kesombongan.

Cerita ini telah mencapai puncak ceritanya!

***

Sedangkan itu, disisi lain Shin secara perlahan membuka matanya.

Ia masih melihat langit yang sama, tampaknya ia hanya tertidur untuk setengah jam.

Shin duduk di atas tanah melirik ke kiri, ke arah wanita itu yang sedang menggoyang-goyangkan kepala salah satu jendral iblis sambil membelakanginya.

Shin yang melihat hal tersebut hanya menghela nafas lalu berdiri. Ia berjalan mendekati perempuan berambut kuning itu

"Yo, sedang apa kau!" tanya Shin dengan santai sambil membersihkan badannya.

Ia dengan memasang wajah kaget melirik ke belakang, ia kemudian menghela nafas saat tau itu hanya Shin.

"Ah, tidak. Aku hanya menunggu jemputan dari pasukan lain yang tak jauh dari sini, Karena semua pasukan ku disini mati dan hanya aku yang tersisa. Aku tidak tau harus apa untuk menunggu selama setengah jam," jawabnya dengan wajah lega serta banyak sekali luka ditubuhnya. Tampaknya Shin sudah membuat Golem yang sangat kuat sampai-sampai bisa membunuh seseorang Hero (seharusnya).

"Ah, begitu rupanya." Shin melirik ke bawah dengan datar.

Sesaat kemudian, Hero kuning itu bangkit lalu menatap Shin.

"Namaku Aria, bolehkah aku tau namamu?" tanyanya dengan wajah yang penuh wibawa sambil mengulurkan tangannya.

Shin yang melihat itu tertawa kecil, "Hey, bukankah ini bukan waktu yang tepat untuk itu?" Shin menatap perempuan di depannya sambil menganggapnya bodoh.

"Memangnya kenapa? Lagian sebentar lagi mereka akan tiba!" seru Aria yang masih menatap Shin dengan sangat yakin.

Shin tersentak, "Haha, baiklah."

Shin lalu menerima jabatan tangan perempuan itu dengan senang hati.

"Panggil saja aku Shin," jawab Shin dengan tersenyum.

"Senang bertemu denganmu Shin, kau memiliki kekuatan yang sangat kuat ya!"

"Haha, kau terlalu berlebih."

Bersamaan dengan jabatan tersebut. Shin merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, yaitu kumpulan energi yang berkumpul di satu tempat.

Shin kemudian melepaskan jabatan.

"Maaf, aku meminta waktu sebentar," ucap Shin sambil memasang wajah serius.

"A-ah, oke."

Shin kemudian menghilang, lalu muncul tak jauh dari tempat tersebut. Ia lalu mengeluarkan senjata katananya. Yang bersamaan dengan itu terjadi ledakan yang sangat kuat.

"A-apa!" seru Aria dengan kaget.

Ledakan itu sangat kuat sampai-sampai Shin membuat Aria harus mengeluarkan pedang jiwanya untuk bertahan.

"Ah, rupanya dugaanku benar," gumam Shin sambil tersenyum.

Ia lalu menebas lurus dengan sangat cepat menggunakan katana tersebut.

Jduuaarr!!

Terjadi tebasan yang cukup mengerikan.

"Baiklah, mari kita cari tahu kekuatan baru apa yang kau terima," gumam Shin sambil melihat katananya.

Setelah membaca apa yang ada di dalam katana tersebut. Shin tau kekuatan apa yang telah ia terima. Karena elemen katana ini adalah petir, maka Shin yang tadinya hanya bisa mengendalikan petir serta menggunakannya untuk memulihkan tenaga. Maka kali ini Shin bisa memanggil dan mengendalikan petir. Sana seperti kekuatan milik Veila, ini hanya bisa digunakan sehari sekali.

"Baiklah, tampaknya kini aku tak perlu terlalu khawatir jika tak menmukan air," ucap Shin yang melihat katananya dengan senang.

Shin lalu berjalan kembali menuju Aria, namun Aria hanya menatap Shin dengan kebingungan.

"A-apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Aria yang tidak bisa mencerna apa yang ia lihat.

"A-ah, itu ...." Shin bingung harus menjawab apa.

Namun, disaat yang sama Shin merasakan ada benda yang mendekat.

"Ah, hei. Sepertinya jemputanmu akan segera datang," respon Shin yang merubah topik.

"Eh? Jemputanku? Bukankah jemputan kita?" Aria melihat Shin masih dengan wajah yang sama.

"Ah, tidak-tidak. Aku tidak memerlukan tumpanganmu," balas Shin sambil tersenyum menolaknya.

"Tapi bagaimana dengan mayat kedua jendral iblis ini?" tanya Aria lagi.

"Ah, kalau soal itu sangat mudah. Bolehkah aku meminjam pedang biasa milikmu?" Jawab Shin yang mengulurkan tangannya kedepan sambil melirik pedang yang berada di pinggangnya.

Aria semakin kebingungan, namun karena Shin yang terus melihatnya akhirnya ia memberikannya.

"Kalau masalah itu, sangat mudah bukan?" seru Shin sambil menyeringai.

Tak lama kemudian ia langsung menancapkan dengan sangat dalam ke bagian dada tubuh salah satu jendral iblis.

"Apa yang kau lakukan!" respon Aria dengan sangat kaget.

"Baiklah, masalah selesai. Sampai jumpa nona," ucap Shin yang langsung menyatukan tubuhnya dengan senjata katana dan bergerak sangat cepat menghilang dari lokasi.

"Apa maksudmu kau menyerahkan ini semua kepadaku!" pekiknya sambil merasa marah dan bingung di saat yang sama.

Bersamaan dengan itu, pesawat pengangkut turun dari atas. Beberapa orang keluar melihat lokasi dan betapa terkejutnya mereka bahwa pedang milik Hero kuning tertancap di dada jendral iblis dan kepalannya sudah terpenggal.

"A-apakah Nona Aria benar-benar mengalahkan jendral iblis!" seru para prajurit berarmor besi itu dengan sangat kaget.

Aria hanya menatap para prajuritnya dengan kesal. Ia dengan acuh melewati para prajurit tadi dan naik ke atas pesawat.

"Ada apa dengan nona Aria sebenarnya? Bukankah seharusnya ia senang susah berhasil mengalahkan dua jendral raja iblis?"

"Entahlah, tampaknya ia kesal karena tadi aku sempat melihat di monitor ia sedang berbicara dengan laki-laki."

"Heee? Apakah nona Aria kesal karena di tinggal oleh lelaki tersebut?"

"Tunggu, apa kau yakin nona Aria akan menjadi sosok yang meluluhkan hatinya pada cinta?"

Beberapa prajurit penjaga itu terus menggosip. Sampai-sampai ketua dari kelompok penjaga mendatangi mereka lalu menepuk kepala mereka satu-persatu.

"Sudah, lakukan tugas kalian! Jangan banyak bicara selayaknya perempuan!"

"Ah, maaf tuan!"

Para prajurit itu langsung mengobservasi daerah pertempuran Shin.

***

Disisi lain, Shin yang hanya memulihkan kekuatannya sekitar 10% setelah tidur kini mengganti perubahan katananya yang membuatnya menjadi sangat cepat selayaknya petir. Dengan panah yang membuatnya memiliki sayap.

Shin dari dalam hutan langsung terbang ke atas, lalu dengan memfokuskan kekuatannya pada kecepatan terbang ia melesat lurus.

"Hey, Pedra. Jika tidak salah kau berada di zona aman Deipork kan?" tanya Shin yang menghubungkannya dengan Pedra.

"E-eh? Tuan? Iya saja sekarang berada di situ," jawab Pedra yang saat itu sedang bertarung dengan para Ibma.

"Baiklah, tunggu aku disana. Mungkin akan tiba dalam 4 jam jika aku memasang kecepatan maximal," tambah Shin lagi yang langsung melanjutkan terbangnya.

"Eh? Tapi situasi di sini tidak memungkinkan untuk menyambut tuan," jawab Pedra lagi sambil menghindari kekuatan para Ibma yang menyerangnya.

"Tenang saja, aku tidak berharap untuk di sambut."

Zaaaassss!!

Shin terbang dengan sangat cepat.

***

Di kastil raja iblis, dengan ratusan bawahan miliknya yang sedang tunduk. Raja iblis memasang wajah kesal.

"Ck! Dua bidak terkuatku tersapu ruapanya. Tapi tak masalah, karena kekacauan sudah di mulai!" decit sang raja iblis sambil melirik hologram di depannya dan menampilkan banyak sekali zona aman yang di ambil alih dan semua manusia yang ada berubah menjadi Ibma.

Pertarungan terakhir akan terjadi sebenatar lagi!

>>Bersambung<<

~Higashi