webnovel

Buku ceritaku

Cairan tinta hitam menjadi isi pena yang ia pakai, tertulis rata cerita tentang rasa hati di sebuah buku pemberian ibu "Azila" seorang wanita pengejar mimpi,dia baik dan penyayang, dia cukup berbakat dalam bidang seni dia sangat menyukai senja.

Ia mempunyai buku khusus untuk menggambar dia sangat menyukai lukisan alam trutama senja,dia pernah melukiskan senja dengan seorang lelaki berdiri menatap ke arah senja dia slalu membayangkan bahwa kelak ia akan bertemu dengan pangeran di impian masa kecil nya.

Azila duduk d bangku kelas XII dia mempunyai dua orang sahabat laki laki,namanya Gian dan Radit tapi 4tahun yang lalu Gian terpaksa harus pergi ke Brazil bersama orangtua nya melanjutkan hidup dengan bahagia di negara orang.

Azila sangat menyayangi Radid begitu pula dengan Radit sendiri, namun Azila tak pernah mengungkapkan perasaan nya walaupun Radit pernah memintanya tuk lebih dari sekedar teman. "Tidak Radit kamu itu teman ku dan kan selamanya begitu... begini Radit bukan ku tak menghargai hati mu tapi ada suatu hal yang aku takutkan" jelas Azila namun Radit hanya terdiam mengangguk mencoba memahami semuanya.

Hari hari berganti kisah persahabatan yang indah harus terjeda ketika mereka mengenal cinta,semua hancur ketika Azila memilih pergi meninggalkan persahabatan nyah hanya demi memperjuangkan rasanya.Awal mengenal ketika Radit mengenalkan Azila pada teman nya Fito,sejak itulah Azila mulai menyukai Fito,Fito pun memberi harapan yang membuat Azila mempunyai alasan tuk lebih memilih nya.

Azila merasa dirinya sempurna bersama Fito, seakan hanya mereka yang berhak bahagia tanpa Azila sadari beberapa orang penting pergi dengan rasa sakit yang Azila beri ,tapi Azila tak pernah peduli akan kepergian mereka untuk saat ini hanya ada satu tujuan bagi Azila yaitu Fito.

azila dan Fito begitu mengenal dekat tak ada kata tidak diantara mereka kedua ny saling mengerti,terlebih Azila sangat nyaman dengan sikap Fito yang begitu dewasa dan perhatian.

tok..tok..tok.....

suara ketukan d pintu rumah Azila ternyata itu Radit, "eh Radit ada perlu apa ya? "tanya Azila.Sejenak Radit merasa heran dengan sikap Azila yang begitu berbeda dari biasa ny,sikap Azila itu membuat Radit mengurungkan niat nya tuk kembali pulang tanpa berbicara sepatah katapun.

Saat hendak melangkah tiba tiba Azila kembali menyapa namun kali ini sapaan ny berbeda seakan menandakan bahwa ia sangat senang,saat Radit kembali berbalik menatap Azila,Azila berjalan seakan menghampiri ny namun ternyata tlah berdiri d belakang Radit Fito yang membawa bingkisan kecil.

Radit tertegum sangat aneh melihat Azila,tak lama kemudian bunda Azila keluar"Hi Fito kamu udah lama kesini" sapa bunda, "belum tante baru aja Fito nyampe"

"ya udah kalau gitu yu masuk mendung lo bentar lagi ujan"

"eh ternyata ada Radit juga... yu Radit masuk"

"gak usah bunda lagi pula Radit mau pergi sekarang ko... Radit pamit ya bunda assalamualaikum "

"waalaikumsallam.... aneh"

"zil Radit kenapa gak biasa ny dia kaya tadi... "

"gak tau bunda"

"ya udah yu masuk"

.......

Hujan turun begitu deras nya Radit berjalan di bawah hujan yang sangat deras dalam hati ia berkata "Tuhan apa ini akhir dari persahabatan kami, tolong lah jangan engkau biarkan persahabatan ini berhenti di sini".