webnovel

Seperti kaca pecah

Masih dalam deras nya hujan Radit berjalan tuk menenangkan pikiran nya, dia biarkan memory indah ny mengalir dengan hujan.

Kasih sayang Radit tlah Azila abaikan beberapa kali ia menolak bersama Radit,dia tak pernah berpikir akan seperti apa bila Radit tak ada dalam hidup nya Azila terlalu sibuk dengan kekasih nya Fito ...

Hujan kali ini membawa luka

Hadirkan tangis dan hal yang sulit ku lupa

Dia menghilang bersama senja

Air hujan mengaliri rasa itu

Hanya ada aku dan gelap ny malam

disini.....

-Radit

Fajar telah hadir mentari kembali tersenyum menyambut pagi dengan indah,Fito telah menunggu Azila tuk bersama kesekolah"Azila ibu titip ini buat Radit ya! " "ini apa bu?"

"Makanan buat sarapan nanti siang "

"Buat Zila mna bu? "

"Udah ibu satuin sama punya Radit,cepet sana kasihan Fito nungguin tuh!! "

tring... tring.... tring....

Bel masuk sekolah mulai berdering,parasiswa siswi mulai memasuki kelas ny masing masing.Terlihat Radit berjalan di depan mata Azila ia memanggil manggil nama sahabat nya itu,dia hanya melihat kebelakang tampa berhenti berjalan terlintas d pikiran Zila mengapa Radit tiba tiba seperti ini sungguh aneh gumam nya,Zila tetap berlari hingga kakinya tersandung kotak makan itu terjatuh, untung saja ada aca teman sekelan Zila yang membantu nya "kamu dan Radit? " tanya Aca dengan aneh Azila hanya menggelengkan kepala ny.

Azila tlah melamun sungguh ia tak menyangka,orang yg selama ini menjadi perisai untuk senyum ny menghilang. "Apa perlu aku tanya langsung?" tanya Azila dalam hati, aca yg hanya duduk d bangku ny slalu melirik sesekali pada Azila selama jam plajaran berlangsung,hingga belsekolah berbunyi pun Azila trus melamun.

"Zil kamu pulang sendiri? "tanya aca

Azila hanya mengangkat kan kedua pundak nya "duh Zil gak baik buat orang sedih pulang sendiri ya udah aku antar kamu ya! " "Gak usah Aca,Zila bisa ko pulang sendiri lagian Fito bilang dia mau menjemput aku langsung dari sekolah nya,jadi kamu makasih ca!! "sama sama Zil ya udah kalo gitu aku duluan ya Zil bye!! " Azila hanya berjalan sendirian dia selalu bertanya dalam hati ny "apakah aku kehilangan Radit? " hingga dia tak sadar dengan langkah ny dan menabrak seseorang yang sedang berdiri di pinggir jalan. Saat mata itu ia arahkan untuk menatap orang yang ia tabrak ternyata dia Radit sahabat nya "Radit? " ucap nya dengan pelan.,"Lain kali kalo jalan perhatiin jangan bengong kalo kamu ketabrak gimana?" "Radit kamu kenapa? kenapa kamu berbeda kenapa kamu gak kaya dulu di mana kamu saat aku terjatuh di mana kamu saat air mata ini menetes tolong Radit jangan pergi I need you!! "Hmmm"Radit hanya tersenyum kecil "kenapa kamu yang memohon pada ku untuk tidak pergi dan tida berubah seharus nya aku yang dulu seperti itu, tapi aku tersadar kamu hanyalah teman ku yang mungkin suatu hari kan pergi dengan kebahagiaan ny, meninggal kan orang yang benar benar menyayangi nya sepenuh hati, tapi kenapa? kenapa kamu memaksaku tuk seperti ini?? "hanya teman? "

di tengah perdebatan itu suara mobil mengalihkan percakan mereka kaca mobil mulai turun itu Fito,dia akan menjemput nya "Ayo Zila" teriak Fito,Azila menatap ke arah Fito Radit memalingkan muka nya.Tak ada pilihan lainbagi Zila,dia mulai menaiki mobil itu. Sungguh dia meninggalkan teman demi rasa,Radit tak bisa apa apa dia hanya terdiam di sana sahabat ny telah pergi.

Jika Cinta seperti senja akankah

dia kembali dalam hangat nya peluk ku

"Hallo Gian? "

"Ia hallo zil apa kabar? lama tak ada kabar lalu bagai man dengan Radit are you all fine?? " tanya Gian tergesagesa dia bahagia bisa kembali berbicara dengan sahabat ny tak lama terdengar seperti orang menangis dari telpo itu.

"Loh Zil kamu nangis ya?hallo Zil,Zila are you oke?? Zila, zil? "

kembali bibir kecil yang tlah memerah karna ia gigit itu berkata "Radit gi...!! "

"Radit? dia kenapa

"kami bertengkar, dia membenciku"

"pertengkaran dalam sebuah persahabatan tak aneh dalam cerita kehidupa, Radit tak mungkin bisa ia marah terhadap mu,dia gak marah dia rindu"

Begitulah pendapat Gian simpel, dia penasihat terbaik untuk ny persahabatan mereka begitu erat hanya mungkin ada cerita duka dalam sebuah kisah itu Azila merindukan nya meindukan Gian yang entah kapan kan pulang.

Hari sabtu,hari itu hari terumit dimana Radit masih belum bisa memaafkan Azila. Azila masih memilih Fito di hati nya,karna ia berpikir "apa salah nya untuk mencintai orang lain".sepulang sekolah dia memikirkan tentang segalanya "ya tuhan... apakah ini akhir dari cerita kami? "gumam nya dalam hati.

Terdengar suara ibunya memanggil manggil nya, seseorang menghubungi nya melalui telpon rumah.....

"Hallo...siapa ya? "

"Hallo Zil.... "

"Gian? kenapa Gi?"

"Gini Zil,besok aku pulang ke indonesia.kamu bisa gak jemput aku ke bandara? "

"Wah...serius Gi bisa ko bisa banget"

"Yaudah kalo gitu jangan lupa ya!!"

Hari itu satu beban terangkat di benak nya,karna Gian sahabat nya akan pulang Zila berharap dengan kedatangan ny Gian bisa mengubah semuanya.

Di minggu kali ini Zila berharap senyum yang tlah ia hilangkan kembali ia dapatkan "Gian... hanya kamu harapan ku"gumam nya dalam hati sembari sibuk menyiapkan diri untuk pergi ke Bandara. Azila memakai kaus kuning lengan pendek dengan jeans overol dan sepatu putih pemberian sepupunya yang sekarang tinggal di Itali,ia sengaja memakai bando pemberian Gian yang berwarna kuning biru karna dia suka menerima pujian dari Gian karna memakai bando itu.

Azila duduk di antara kursi kursi yang berjajaran untuk menunggu, dia sendirian tak ada seorangpun yang ia kenal tapi itu bukan masalah bagi nya karna dia akan menunggu kedatangan sahabat nya.Terdengar pengumuman bahwa pesawat yang di tumpangi Gian akan segera mendarat 10 menit lagi,ia sungguh tak sabar ingin memeluk erat Gian yang lama tak jumpa.