Latifah menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas, rasanya ia merasa sedikit aneh saat Rafka mengajaknya makan siang bersama. Di sisi lain, Hendra memperhatikan ekspresi Latifah yang seakan berubah menjadi mendung.
"Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat sedih?" Tanya Hendra merasa heran.
Latifah menghela nafas panjang, rasanya malas sekali membicarakan masalah pribadinya dengan orang lain. Tapi jika ia tidak memberitahu Hendra, sudah pasti pria itu akan terus bertanya padanya tanpa henti dan itu sangat mengganggu bagi Latifah.
"Mas Rafka mengajakku makan siang bersama, katanya sekalian mencari keperluan untuk acara 4 bulanan nanti." Jawab Latifah apa adanya.
Hendra semakin tidak mengerti, bukankah seharusnya Latifah senang karna ayah dari anaknya itu perhatian. Tapi kali ini tidak, Latifah malah seakan terbebani akan hal itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com