Risya jadi memegang keningnya merasa bahwa itu hanyalah mimpi semalam. ternyata kak Arul benar datang dan mencium keningku. " Risya jadi tersenyum malu-malu."
Jadi kak Arul masih begitu peduli padaku. tapi kenapa Dia meninggalkanku semalam bersama wanita itu. tapi...siapa wanita itu ??? kenapa aku merasa kak Arul masih mencintaiku? dan ciuman itu ah...kata-kata itu...apa semua itu bohong?
Risya menggeleng-gelengkan kepalanya..".tidak...tidak." Risya merasa lelah menganalisa sikap Arul padanya. dan semua harus jelas. Aku harus menemuinya dan berterima kasih padanya. sepertinya dia menyembunyikan sesuatu dariku...
Risya memberanikan diri menemui Arul kekasihnya. Dia harua bicara padanya dan mengucapkan banyak terima kasih padanya atas pertolongannya tadi malam.
Pagi-pagi sekali Arul langsung menuju kamar Belinda.
" tok...tok...tok....Bela."
Bela baru saja bangun tidur ketika Arul mengetuk pintu kamar Bela. Bela langsung merapikan diri di cermin, memoles bedak, lipstik dan minyak wangi. kemudian berjalan keluar kamar.
" Hai...sayang. ada angin apa yang membawa kamu pagi-pagi sudah kemari. Apa kamu kangen aku ya?" goda Bela.
" Aku kesini untuk memperingatkan kamu Bel. Tolong jangan ganggu Risya lagi. "
" emang kapan aku ganggu dia?" tanya Bela berlagak bodo.
" jangan berlagak bodoh Bel. aku tau kamu adalah orang yang menyuruh laki-laki yabg bernama Indra buat memperkosa Risya semalam."
" hahahaha...jangan ngarang Rul. ngapain aku nyuruh orang perkosa Risya? Risya nya aja kali yang centil masuk-masukin cowok ke kamarnya pake acara mau diperkosa lagi. ngarep banget diperkosa?" Bela begitu merendahkan Risya.
" tutup mulutmu Bel. Risya bukan cewek seperti itu. Dia tidak seperti kamu.cepat atau lambat aku akan mendapatkan bukti itu, Bel. kita lihat saja nanti. Aku cuma heran kenapa kamu melangggar perjanjian kita Bel? bukankah aku sudah mengikuti semua mau kamu?"
" Oh ya...? kamu pikir aku bodoh Rul. aku nggak tau apa yang kamu lakukan dengan Risya?"
" Apa maksud kamu? aku sudah menjauhi dia seperti keinginanmu."
" Bohong... kenapa kmu kemarin malam justru mencium Risya? dan mengatakan kamu mencintainya? kamu yang sudah melanggar kesepakatan kita.
" bagaimana kamu tahu Bel? apa kamu mengikutiku?
" Arul...Arul... apa kamu pikir aku bodoh dan bisa kamu bohongi seperti dulu? kamu pikir aku mau kamu permainkan? Aku hanya membalas apa yang kamu lakukan." jawab Bela enteng.
" Jadi...benar kamu yang menyuruh orang memperkosa Risya kan? sama seperti dulu kamu juga menyuruh preman memperkosa Risya kan? tanya Arul lagi.
" hahahah... ternyata kamu cerdas sekali Sekarang Rul. ya...aku memang yang menyuruh orang memperkosa Risya bhkan sampai 2x. Tapi sayangnya Risya begitu beruntung karena punya kamu yang selalu melindunginya. tapi kita lihat saja sampai kapan dia akan terus beruntung?" kta Bela tersenyum sinis.
" Kamu mau apalagi Bel? belum cukup kamu ingin memperkosa dan mencoba membunuhnya?
" Aku nggak akan pernah berhenti sebelum kamu dan Risya menderita. " jawab Bela dengan penuh kebencian."
" Kamu bener-bener sakit Bel. " kata Arul sambil berlalu dari Bela.
Arul pergi meninggalkan Bela. yang lalu diikuti oleh Dian sepupunya. Di perempatan Jalan Dia menengok ke arah Dian dengan tatapan penuh tanya. " gimana ?"
Dian menjawab dengan menggoyang-goyangkan walkman ditangannya. tanda bahwa misi sudah selesai. Ya semua adalah ide Dian yang ingin merekam pengakuan Bela. dan segera menyerahkan kepada polisi. Dian mang sangat pintar dan bisa diandalkan. sehingga mereka berhasil mendapatkan bukti kejahatan Bela.
" Bang kita harus kopi kaset ini jadi beberapa bang. buat jaga-jaga aja. nanti abang juga pegang 1, aku juga pegang 1, 1 juga diberikan ke pak yogi, 1 dikepolisian dan 1 untuk hakim / jaksa dipersidangan. jadi kalo hilang masih ada kopiannya bang. juga kalo Bela mau mencurinya kita masih punya cadangannya bang." kata Dian menjelaskan panjang lebar.
" kamu memang sepupu abang yang pintar. abang seneng kamu ada disini bantu abang. "
" Satu lagi bang, kita harus sembunyikan identitas kita kalo kita kakak adek. biar Bela nggak curiga. dan kita tetep jalanin peran kalo kita pacaran. Biar Bela menyangka lo udah move on dari Risya. dan Risya aman dari gangguan Bela. "
" Lo bener Bel. untung aja dulu lo belum sempat gue kenalin sama Bela. jadi Bela belum tau siapa lo. lo meang hebat yan. " kata Arul sambil mengacungkan jempol ke Dian.
" iyalah...Dian gitu loh." ucap Dian sambil meluruskan kedua kerah bajunya. "
" Ya udah nanti lo dianterin mang Ali aja kopi kaset itu ya. aku berangkat dulu. jadwal luar kota soalnya. "
" Siap bang. sukses ya. "
*******
" Assallamuallaikum....Assallamuallaikum."
" waallaikumsalam. eh..ada Risya cantik... tumben ke kamar abang Edo nih. ada apakah gerangan? tanya Edo centil
" ehm...kak Arul ada bang?"
" yah Arulnya udah berangkat pagi-pagi sekali tadi." jelas Edo.
" loh bukannya kak Arul masuk sore ?" tanya Risya lagi.
" Emang neng cantik belum tau? kalo Arul sekarang di pindah dibagian pengirimam? jam kerjanya nggak tentu sekarang. dia biasanya berangkat pagi-pagi sekali kalo harus keluar kota. pulang juga ga tentu bisa cepet kadang bisa tengah malem baru pulang. "
" Apa?? jadi kak Arul bakalan sering di luar tugasnya? emang sejak kapan ? "
" Baru kemarin sekitar 2 harian kok. "
" ohh..ya udah makasih bang Edo infonya ya. makasih juga buat waktu bang Edo buat Risya. "