Arul masih merasa bingung harus bagaimana dengan kondisi sekarang ini. tadinya dia bahagia sudah mendapat restu dari kakaknya Risya. dan tinggal mengambil hati kedua orang tuanya. tapi Bela menghancurkan segalanya. Apa mas Darma benar ya? akan lebih baik jika Bela dipenjara. paling tidak aku dan Risya bisa menikah. dan aku bisa menjauh dari Bela sejauh-jauhnya bersama Risya. Bukankah kami sudah menjadi suami istri. dan aku bisa mengajak Risya pergi jauh ke Luar Negeri mungkin menyusul ibuku. Apa ini jalan yang terbaik?? Aku bisa bekerja dan hidup bahagia bersama Risya. Persetan dengan Bela.
Tiba-tiba Arul menemukan ide yang bagus untuk masa depannya bersama Risya. Arul segera melangkahkan kakinya ke ruangan perawatan Risya. berharap Dia bisa membicarakan ide ini dengan kekasihnya.
Arul berjalan dengan tergesa-gesa. namun di depan ruangan sudah banyak sekali teman-teman Risya berkumpul. Arul mencoba mendekati pintu. tapi dihadang oleh Widi dan Lili yang melarangnya masuk. Wajah mereka terlihat sangat garang. Arul menghentikan langkahnya dan mencoba meminta ijin pada mereka.
" Li, wid tolong ijinkan aku masuk. aku ingin menemui kekasihku. "
" Kamu tidak boleh masuk. tadi Darma sudah pesan pada kami dan tidak mengijinkan kamu masuk." kata Lili menjelaskan
Arul hampir saja memaksa masuk ketika Teguh melingkarkan tangan di bahunya dan membawanya menjauh.
" Maaf Rul, aku bukannya ingin melarangmu menemui kekasihmu Risya. tapi untuk saat ini tolong kamu menjauh untuk sementara waktu. kamu liat mereka sangat garangkan. semua sedang emosi sama kamu karena kamu membebaskan Bela. dan ini rumah sakit, jangan ada keributan disini, kasihan Risya, Dia pasti akan sangat menderita nanti. dan itu akan berdampak pada kondisinya. Risya butuh banyak istirahat Rul. Aku sangat berharap kamu bisa mengerti. " kata Teguh dengan sangat bijaksana.
" Tapi aku harus menjelaskan kondisi yang sebenarnya. "
" Aku paham. tapi jangan sekarang, saat ini Darma dan Risya masih shock dan emosi sama kamu. terutama Risya. Dan itu akan tidak baik buat hubungan kalian. Beri mereka waktu untuk menerima semua ini Rul. "
" Kapan ?? aku tidak punya waktu banyak Guh. Aku harus menjelaskannya atau semua akan terlambat. "
" Bersabarlah.... semua ada waktunya. "
Ok mungkin saat ini, aku tidak akan mengganggu mereka. tapi besok aku dateng lagi."
" ya itu lebih baik..."
Dengan gontai, Arul melangkah pergi dari ruang rawat Risya. sesekali masih saja Dia melihat ke belakang berharap ada yang manahannya pergi. tapi itu hanya sebuah harapan dihatinya. Risya pasti marah besar padanya.
*******
" Apa mas?? Kak Arul benar- benar membebaskan Bela? " tanya Risya terkejut, pantes aja tadi kak Arul meminta aku buat melupakan masalah ini. Risya jadi sangat kecewa.
" terus dimana kak Arul sekarang?"
" Arul sudah pergi." jawab mas Darma.
" Tapi...gimana dia pergi tanpa menjelaskan apapun sama aku mas? Pasti ada yang salah mas. Aaaawww.." Risya meringis merasakan sakit di pinggangnya saat dia memaksa bangun untuk mencari Arul.
" kamu gapapa Ris? " tanya Darma khawatir.
" perlu aku panggilkan dokter?"
" Nggak usah mas, tadi aku cuma emosi sampai bergerak berlebihan aja kok. aku harus mencari Arul mas. aku perlu bicara sam Dia "
" Tenanglah Ris, ini sudah malam. kamu harus banyak istirahat. yang penting kamu harus segera sembuh. yang lain nggak usah dipikirin dulu."
" Tapi mas, aku ga bisa tenang kalo belum bicara dan minta penjelasan sama dia mas. " kata Risya.
" Aku tau Ris, tapi tidak sekarang. besok aku akan meminta Arul menemuimu.
" Ya udah mas."
pikirannya melayang pada sosok Arul. Apa sebenarnya yang dia sembunyikan. bagaimana mungkin dia mengkhianatiku seperti ini. padahal baru saja kami melakukan hal yang romantis. tapi kenapa tiba-tiba dia malah membela Belinda. apa Dia masih ada hubungan dengan Belinda. pikir Risya dengan rasa Cemburu di hatinya. itu membuat Risya tidak bisa memejamkan mata. Risya ingin sekali segera bertemu Arul untuk meminta penjelasan darinya.
*******
Arul pulang ke Mess naik ojeg seperti biasa. Pikirannya melayang-layang memikirkan rencananya. Apa yang akan di pikirkan Risya tentangnya? Apa Dia akan percaya dengan penjelasannya. Sampai di tikungan tiba-tiba sebuah mobil menabrak motor yang dinaikinya. tubuhnya terlempar beberapa meter ke jalan dan menbrak pembatas jalan. Darah mengucur di seluruh tubuhnya. sementara pengendara ojegnya hanya terjatuh dari motor dan tidak begitu parah.
" waduh aku nabrak orang nih. dia mati ga ya?" pikir Belinda sesaat sebelum akhirnya tancap gas dan pergi meninggalkan orang yang ditabraknya.
Sesaat kemudian orang-orang datang dan menolong Arul dan membawanya kerumah sakit. Lukanya cukup parah apalagi benturan di kepalanya.
Sampai 2 hari Arul tidak sadarkan diri. waktu itu hanya mang Ali dan istrinya yang merawat Arul di rumah sakit. karena kasihan pada Arul dan tidak bisa menghubungi keluarga Arul.
*******
Sementara Risya bertambah sedih dan kecewa karena Arul tak juga mendatanginya memberikan penjelasan. apalagi Mas Darma dan teman-teman Risya selalu menjelek-jelekan Arul di hadapannya. Risya ingin sekali membantah setiap ejekan mereka. Hatinya nggak rela orang yang sangat Dia cintai dijelek-jelekan oleh orang lain. tapi Apa yang bisa dia perbuat sekarang, bahkan Arul nggak pernah muncul. jangankan menjelaskan, menjenguk dan bertanya kabarnya saja nggak pernah. Apa dia sedang bermesraan sama Bela ya? hatinya seketika membeku jika membayangkan Arul menyentuh Bela seperti Arul menyentuhnya. Risya sangat tidak bisa menerima itu. cukup Dia dikhianati dengan perlakuan Arul yang membebaskan Bela dengan kesaksian palsunya. Dia tidak mau jika Arul juga mengkhianati cintanya. Hatinya sudah terlan jur terpaut pada hati lelaki itu. Risya selalu percaya Arul sangat mencintainya dan akan menikahinya. sehingga dia rela untuk di sentuh olehnya.