Sampai di mess, kak Arul mengembalikan motor kepada mang Ali.
" udah pacarannya ?" tanya mang Ali sambil berbisik karena ngga enak kalo didengar Risya. " gimana Asyik ga?" tanya mang Ali mulai kepo
" udah mang. Oh...Asyik banget." jawab Arul sengaja meninggikan suaranya supaya terdengar sama Risya.
" apanya yang asyik mang?" tanya Risya
" ah...eng...enggak neng biasa urusan laki-laki. jawab mng Ali jadi salah tingkah. Arul memang paling bisa ngerjain orang tua.
" ohh...ya udah. makasih ya mang."
" iya neng cantik...eh neng Risya."
Sampe di Mess udah jam 8 Malam, Arul menggandeng tangan Risya.sampe depan gerbang mess lagi rame banget, apalagi di kamar Somad CS. Risya melepaskan tangannya dari genggaman Arul karena ga mau di lihat teman-temannya.
" kenapa sayang. "
" aku malu ka. tuh banyak temen2 yang lagi nongkrong."
" tapi mereka juga dah tau kalo kita pacaran. "
" ya tapi kan..ga usah gandengan juga. biasa aja ok."
" jangan-jangan..ada yang lagi di taksir nih."
" apaan sih ka. ga lah. "
"Assallamuallaikum teman-teman."
" Waallaikumsalam neng gelis. darimana?" tanya somad menggoda
" Dari Mall beli keperluan sehari-hari." yuk duluan ya."
" mampir dulu neng."
" udah malem. udah cape pengin istirahat."
" oh ya deh. met tidur ya, mimpi yang indah."
Temen-temen Risya memang sangat tidak suka sama Arul. dan memang sengaja menggoda Risya di depan Arul. Arul yang daritadi diam saja mulai terbakar emosi dan akan membalas mereka tapi tangannya langsung di genggam oleh Risya supaya tidak emosi dan menahan diri.
" istigfar ka."
" Astagfirullohaladzim.."
" ga usah diladenin, mereka cuma pingin menggoda kamu aja. "
Muka Arul memerah karena menahan marah. cowok mana yang ga marah mendengar wanitanya di godain saat jalan sama Dia lagi. tapi mereka adalah teman-teman Risya. Jadi Dia cuma berusaha menahan diri. Risya tahu benar kalo Arul sedang emosi. lalu digenggamnya tangan Arul dengan lembut. dan ketika sampai di jalan sepi. Risya mencium punggung tangan Arul agar hati kekasihnya menjadi tenang. Seketika hati Arul seperti tersiram air es dan menjadi adem. Arul melihat ke arah Risya yang ada di sampingnya. Risya tersenyum dan berkata.
" jangan marah lagi, mereka adalah teman-temanku dan hanya ingin menggodaku. tapi kamu kekasihku dan hanya kamu yang boleh menyentuhku seperti ini. "
Ucapan Risya membuat Arul begitu bahagia.
" tapi ris kenapa mereka seolah membenci aku?"
" aku ga tau tapi kita akan berjuang bersamakan? tanya Risya.
Arul mengangguk dan balas mencium punggung tangan Risya.
" Selama kamu bersamaku, aku akan hadapi semua kebencian di dunia ini. bersamamu membuat aku kuat. "
Arul mengantar Risya sampai kamar.
" kak minum dulu ya. kamu pasti cape. "
" iya.."
" Assallamuallaikum teman-teman. nih aku bawain martabak. dimakan ya. "
" kok ga ada yang jawab? lagi pada kenapa sih?" tanya Risya bingung dengan teman-temannya.
" Apa aku punya salah? aku minta maaf deh kalo aku punya salah."
mereka tetap membisu. karena di depan masih ada Arul. Risya jadi diem aja dan lalu membawakan segelas air minum buat Arul.
" Diminum ka." kata Risya
" makasih sayang."
" besok kamu masuk sorekan ?"
" iya.kenapa ka?"
" pagi kita joging yuk."
" ayuk.habis subuh ya."
lagi asyik ngobrol di teras tiba-tiba terdengar suara pintu yang dibanting dari dalam.
" jedeerrr"
" astagfirullohaladzim.." teriak arul dan Risya hampir berbarengan.
" kenapa tuh temenmu? marah? "
" ga tau tuh ka. dari tadi sing kayaknya marah deh sama aku tapi aku tanya ga jawab. akukan jadi bingung. aku harus gimana kak." tanya Risya sambil menitikkan airmata... Hati Arul sakit sekali melihat airmata mengalir dipipi orang yang sangat dicintainya. Dia hany mampu merengkuh Risya dalam pelukannya dan menenangkannya. " kamu yang sabar ya. mungkin mereka tidak suka denganku. jadi kamu yang kena imbasnya. aku ga tu apa salahku, dan sepertinya teman-teman kamu begitu membenciku. kamu jadi menderita karena aku.maafin aku ya. "
" ini bukan salah kamu ka."
Ini pasti ada yang salah..bagimana bisa semua orang membenci aku seperti ini.pikirnya.
" aku pulang dulu ya.. kamu pasti cape.kamu mandi ya istirahat. bau acem nih." kata Arul sambil menutup hidungnya coba menggoda Risya biar nggak sedih lagi."
" iya..makasih ya ka. udah menghibur aku. kamu juga istirahat ya. "
" bye..."
"bye.."
Arul melangkah pulang dengan penuh tanda tanya. siapa biang kerok semua ini sampe semua orang membencinya? Arul masih berpikir keras. sampe dikamarnya Arul segera bersih2 dan mandi lalu merebahkan diri di ranjang. menatap langit-langit kamar. " apa ini ulah Belinda ya?"pikirnya.