webnovel

Playboy juga punya hati

Arul adalah seorang Playboy yang suka gonta-ganti pacar karena dia benci pada wanita dan ingin membalas dendam pada wanita karena kehidupan keluarganya. Risya gadis tomboy berkulit putih yang memiliki lesung pipit di pipi. tidak pernah pernah pacaran perempuan sholehah yang memasuki kehidupan Arul dan merubah Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang Lelaki yang memiliki hati. Dia memiliki prinsipnya pacaran 1x, jatuh cinta 1x dan menikah 1x. Belinda gadis Psikopat yang mencintai Arul dan terobsesi pada Arul. yang akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan cinta Arul. " Cinta yang ada di hati hanya memiliki 1 nama, Namun Takdir kadang memberikan banyak nama dalam kehidupan kita. karena Takdir berbeda dengan Cinta. Cinta hanya mampu dirasakan dengan hati. tapi takdir adalah sesuatu yang harus kita terima walau tidak sesuai keinginan hati. " Bagaimana kisah Arul dan Risya ?? akankah mereka hidup bersama ?

kavia_trina · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
155 Chs

109. Cinta butuh ruang untuk selalu bersama ( part 3 )

Risya sangat lelah setelah pulang kerja. Dia berjalan dengan malas sampe pintu gerbang PT. Namun semangatnya kembali bahkan dia setengah berlari ketika melihat wajah ganteng suaminya yang selalu dirindukannya sudah ada di Pos Satpam dengan Pak Andi.

Arulpun langsung berdiri dari duduknya ketika melihat istrinya keluar dari PT. Ada kerinduan yang begitu dalam pada Istri tercintanya. Arul menghampiri Risya dan meninggalkan pak Andi yang geleng-geleng kepala melihat 2 insan yang mabuk asmara.

" Assallamuallaikum mas. " Risya mencium tangan Arul.

" waallikumsalam dek. " Arul lalu mencium kening Risya. yang langsung mendapat sorak sorai dari rekan-rekan di belakangnya. saking rindunya pada istrinya Arul lupa bahwa saat ini masih berada di depan PT. dan waktunya pulang kerja. banyak teman-teman Risya yang melihat.

" uhuy.....ci cuit. " siulan dari Edo teman sekamar Arul.

" Sialan lo Rul. bikin Iri jomblo aja mesra-mesraannya di rumah aja Rul. teriak Edo langsung di ikuti ketawa dari teman-temannya yang lain.

Risya jadi sangat malu sama teman-temannya.

" tuh mas sih. jadi malu nih.. mas nggak sabaran sih." risya jadi cemberut.

Arul langsung menarik tangan Risya sambil tersenyum malu dan melambaikan tangan ke pak Andi. wajah mereka berdua memerah udah kaya kepiting rebus.

Arul lalu memacu motornya tanpa berkomentar.

" pegangan sayang. " perintah Arul

" enggak ah mas....malu. "

" ya Allah sayang. masa meluk suami sendiri malu. "

Risya yang masih malu dengan kejadian tadi. Dia takut nanti di bully lagi sama teman-temannya lagi.

" udah jauh nih kita dari temen-temen kamu. masih ga mau pegangan sama mas? ga kangen sama mas ?" tanya Arul sedih..

Risya jadi nggak tega. dan langsung memeluk pinggang Arul mesra. Arul tersenyum ketika Risya memeluknya mesra dan meletakkan dagunya di bahu Arul.

" ade...kangen sama mas. kangen banget. " kata Risya sambil mengeratkan pelukannya.

" Mas...ade pengin martabak. "

" iya kita beli ya. "

" Mas, belinya yang jauh ya. " rengek Risya lagi

" kenapa harus jauh-jauh. yang deket di Mess kan ada sayang. enak lagi.

" Biar aku bisa meluk mas lama kayak gini. " Risya meletakkan kepalanya di punggung Arul dan mengeratkan pelukannya.

" Di rumah aja sayang. nanti kamu bisa peluk mas sepuasnya. nggak cuma peluk yang lain juga boleh. " goda Arul langsung mendapat cubitan mesra di pinggang oleh Risya

" aaaw...sakit sayang...."

" ihh..habis mas.genit si."

akhirnya mereka beli martabak yang ada di kota. sekalian sambil kencan dan menikmati malam. toh kapan lagi mereka bisa berduaan kaya gitu. mumpung besok mereka sama-sama libur.

Sampai di kontrakan Risya terlihat sangat lelah.

" kamu duduk dulu mas masakin air buat kamu mandi ya sayang. habis itu kita makan baru mas pijitin kamu. " goda Arul sambil mengedipkan mata

Risya sangat senang dengan perhatian Arul padanya. Arul selalu memanjakannya dan menuruti semua kemauannya. 10 menit kemudian Arul sudah menyiapkan air mandi buat Risya dan udah ditaruh di kamar mandi. Dia lalu menemui Risya di ruang keluarga.

" Sa..yang. " Arul bermaksud menyuruh Risya untuk mandi tapi Risya malah tertidur di sofa saking lelahnya. Arul mengusap wajah Risya dengan lembut. sebenarnya dia nggak tega membangunkan Risya. tapi Risya juga blm mandi dan belum makan, jadi Arul terpaksa membangunkan Risya.

Arul melihat Risya yang tidur sampe terngaga mulutnya. tentu saja bikin Arul gemes, Dia lalu mengusap bibir merah Risya. lalu mendekatkan wajahnya ke bibir Risya dan langsung mencium Risya.Risya menggeliat masih dengan mata tertutup namun tampak menikmati ciuman Arul. Awalnya Arul hanya ingin mencium sedikit bibir Risya untuk membangunkannya. namun ketika melihat Risya yang sepertinya menikmati ciumannya di dalam tidurnya. membuat Arul jadi memperdalam ciumannya.

"ehm...."

" sayang, mandi dulu.." bisik Arul lembut di telinga Risya. sambil melepas hijab Risya. Risya cuma bergumam tapi teta memejamkan matanya.

" aku cape mas. "

" iya nanti tidur lagi kalo dah mandi. kamu juga belum makankan. nanti sakit..."

Risya membuka matanya sedikit... dan terkejut melihat wajah tampan Arul berada tepat di depan matanya dan tersenyum lembut.

" nah gitu bangun..." Arul lalu mengusap lembut rambut Risya yang berada di pipi.

Risya tersenyum bahagia lalu melingkarkan tangannya di leher Arul

" aku cape mas....lemes nggak ada energi lagi buat berjalan. " mata Risya begitu sayu dan menggoda buat Arul. yang langsung mencium bibir Risya lagi. Risya yang sudah tersadar walaupun masih lemas langsung membalas ciuman panas suaminya. bagaimanapun Dia juga sangat rindu pada Arul suaminya.

" Mas...." Risya mendesah ketika Arul menciumnya lebih dalam.

" ya sayang. kamu mau mandi atau mau mas mandiin.. ?" tanpa mendengar jawaban Risya Arul langsung menggendong Risya ke kamar mandi dan menempatkan Risya di bath tube yang udah berisi air panas dan kembali mencium bibir istrinya membuat Risya bergairah dan membalas ciuman Arul. Arul lalu melepaskan kancing baju Risya satu persatu tanpa melepas ciuman mereka.

" sayang...mas rindu banget sama kamu. mas sangat gelisah kalo berpisah sama kamu sayang. " kata-kata Arul di sela ciuman mereka. Risya mengusap pipi Arul dan mencium pipinya.

" aku juga mas. aku ingin selalu bersamamu. tapi perpisahan ini juga demi masa depan kita mas."

Arul lalu melepaskan pakaian dalam Risya dan menciumi tubuh Risya lembut membuat Risya menggeliat dan mendesahkan namanya berkali-kali. Arul sendiri melepaskan pakiannya dan ikut mandi bersama istrinya. walaupun dia sudah mandi. mereka bercengkrama dan saling memadu kasih di kamar mandi.

Setelah selesai bercinta dan mandi besar bersama mereka sholat isya berjamaah dan makan malam bersama.

" mas, ada kabar baik yang mau aku sampaikan. ? " Risya mulai bicara sambil makan disuapin oleh Arul.

" Oh...ya. apa itu sayang. "

" tadi Mr. tang menawarin aku promosi kenaikan jabatan padaku mas. Dia akan mempromosikan aku menjadi Manager Marketing. "

" wah...bagus dong sayang selamat ya. tapi kamu kan baru naik jabatan 2 bulan lalu. "

" Iya mas. tapi...."

" tapi kenapa ?"

" tapi aku hatus mengikuti pelatihan di jepang selama 6 bulan. "

" Uhuk...uhuk..." Arul langsung terbatuk dengan kata-kata istrinya. "

" ke Jepang sayang? 6 bulan ? "

Matanya langsung melebar mendengar kata-kata Risya.

" iya...kamu ngijinin nggak?" Risya lalu memandang suaminya. dan memegang tangan suaminya meminta persetujuannya.

Arul terdiam. Dia sadar, ini adalah saat yang sangat baik untuk karir istrinya. dan tidak mungkin kesempatan ini datang 2x.

Tapi berpisah dari Risya selama 6 bulan bukan hal yang mudah baginya.

" beri aku waktu sayang. aku tau ini untuk masa depan kamu. tapi..berpisah denganmu dalam waktu lama. aku belum siap. " Arul menjadi sedih. Dia lalu bangkit dari meja makan. selera makannya tiba-tiba hilang. Dia langsung pergi meninggalkan istrinya. Risya yang tau Arul sedih langsung memeluk Arul dari belakang.

" Mas..aku nggak akan pergi kalo kamu tidak mengijinkannya."