webnovel

Petualangan Mavcazan

------------------------------------------------------------------------ ----------------------------------------------------------------------- Jangan lupa mampir ke novel terbaruku [Athlete vs Academician] ------------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------------ Bruno Mavcazan merupakan anak desa yang terlahir menjadi penyihir. Tetapi Bruno memiliki suatu kelemahan yang tidak ingin dia sebarkan selain orang terdekatnya. David, guru yang mengajarkan Bruno tentang sihir di kampung halamannya, memberitahu jika Asrama Sihir di ibu kota sedang mencari anak muda yang berbakat menggunakan sihir. Bruno dan kedua temannya, Max dan Arstya, mendaftarkan diri mereka di ujian masuk Asrama Sihir Green Vallen. Bangga terlahir sebagai penyihir, Bruno ingin menjadi Penyihir kuat yang bebas berkelana. Keinginannya menjadi Penyihir terkuat hanyalah sebatas dirinya ingin dipandang oleh dunia dan bebas berpetualang kemana pun. Di samping dia berpetualang untuk mencari kekuatan, Bruno juga mengalami masa-masa yang sulit untuk mencapai semua itu. Akankah Bruno berhasil mencapai semua tujuannya?

Bimbroz · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
131 Chs

Menuju Asrama Sihir (2)

"Selamat sore, tuan. Kami ingin menjemput Sylvia," kata Arstya, ramah.

"Wahh, Arstya, ya. Selamat sore juga. Silahkan masuk. Nona Sylvia telah menunggu kedatangan anda. Sepertinya Nona Sylvia tak sabar, pengalaman apa yang akan didapatkan di asrama sihir selama 2 tahun ke depan," jawab penjaga rumah itu seraya membukakan gerbang untuk mereka.

Saat menginjak halaman rumahnya, mereka bertiga bisa melihat Sylvia sedang duduk bersama salah satu pelayannya, menunggu kedatangan mereka di depan rumah seraya mengayunkan kaki.

"Hai, Sylvia. Apa ayahmu tak di rumah?"

"Ayahku tak di rumah, bahkan sedang tak di ibukota kerajaan. Dia sedang mengunjungi desa kalian untuk menemui istrinya Tuan Quintensen."

"Menemui Nyonya Watson, ada keperluan apa?" tanya Arstya, penasaran.

"Entahlah." Sylvia mengangkat kedua bahunya. "Tapi mungkin pembicaraan mereka tak melenceng jauh dari obat dan ramuan."

"Kalau begitu, kita berangkat sekarang. Kita harus menghampiri Myne terlebih dulu."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com