Gelas yang dingin karena salju yang terus turun, membuat suatu lapisan es di luar nya, dibiarkan kosong begitu saja. Sampai kapan gelas itu menunggu untuk di gunakan? Kosong. Tidak ada kehidupan yang mengisi nya....
-----
Kelas di mulai dan Chessy mengaku jika dia sedang sakit, benar dia mau datang bulan jadi perut nya sakit banget. Buat para wanita pasti pernah ngerasain kan? Rasanya kayak di tusuk tusuk dan sumpah itu rasa nya sakit banget!
Chessy pergi ke UKS sambil sesekali mengintip jendela kelas anak-anak Broadcast yang lagi ujian akting. Chessy mengintip di sana, melihat apakah ada Adam atau tidak? Ternyata tidak ada. Tapi sesuatu membuat nya dia terkagum-kagum. Itu Rose yang sedang ujian akting.
"Gila, Chaeng pinter banget akting nya. Wah! Gak sia sia dia belajar ama Sooya eonnie." Ucap Chessy.
Seseorang berdeham di belakang nya itu Jimmy yang tiba entah dari mana. Chessy segera jaga jarak karena banyak orang yang bilang kalau Jimmy agak....
Sange'
"Adam gak ada! Sana pergi!" Ketus Jimny. Chessy segera pergi sambil mengecek ponsel nya, siapa tahu orang yang di cari cari itu sedang mengirimkan pesan atau panggilan telepon?
"Adam mana sih?" Tanya Chessy yang langsung pergi ke UKS. Dia sedang konsultasi dengan dokter di sana mengenai nyeri perut nya itu.
"Minum obat ini dua kali sehari ya Chessy. Di pagi dan malam hari. Kalau ada keadaan darurat, kayak tiba tiba pusing atau sakit gak tertahan kan. Kamu minum pil yang ini yah...." Kata dokter tersebut.
Chessy mengangguk, dia tidur di kasur itu hingga kelas berakhir dan Yoona menjemput nya. Momo dan Cuwi juga melihat keadaan Chessy, mereka akhirnya pergi ke kantin untuk makan. Sesekali mereka itu membahas tentang pacar, kecuali Yoona, dia tidak tertarik membahas hal tersebut.
Yoona, anak cerdas ini sangat menjaga tubuh nya dengan yang nama nya anak laki laki. Prilaku nya yang sedikit ke tomboy itu membuat Chessy nyaman di sebelah nya, meski masih tua an Chessy. Beda beberapa bulan sih, tapi malah Yoona yang kayak kakak nya.
"Lo udah punya gebetan Chessy? Lo kan... baru aja debut kan. Pasti kepikiran tentang cowok kan?" Tanya Momo.
"Enggak tuh." Ucap Chessy.
Yoona tertawa, dia itu pintar dan gak mungkin Chessy ngomong sejujur itu. Yoona berbisik seperti ini.
"Gimana kemaren nge-date nya?" Tanya Yoona.
Chessy langsung tersentak, bingung dengan apa yang di katakan oleh orang yang ada di sebelah nya ini.
"Kan kemarin aku datang sama ayah ku!" Kata Chessy. Sedangkan Momo dan Tzuyu sedang pesan makanan.
"Calon ayah untuk hidup mu? Hahahaha!"
Chessy cuma masang wajah datar dan makan bakso nya itu dengan wajah tanpa ekspresi.
.
.
.
Rose pulang dengan wajah lelah, dia menggandeng tangan Chessy dengan erat, dia mengatakan jika seharian ibu tenggorokan nya sangat kering. Mereka mampir dah ke toko es es gitu. Tapi Lisa menemukan keanehan di tempat itu.
Seseorang duduk dengan rambut wig panjang, kacamata hitam, dan baju yang dia punya.
"Jongi?" Tanya Chessy dengan suara pelan nya. Ini tempat umum dan tidak mungkin Jongi memanggil Jongi dengan suara normal. Bisa bisa dispatch berulah dah tuh.
Adam menyuruh Chessy untuk diam. Rose segera duduk di sebelah orang rambut panjang itu dengan santai.
"Aduh... Rose blo'on banget sih?!" Kata Chessy dengan pelan. Dia menggigit bibir nya dan menyeruput minuman itu. Sialan, gimana kalau Rose tahu kalau itu Adam?
Rose berbincang bincang tentang kesehatan Chessy, dan jujur itu malah membuat Chessy malu setengah mati. Kenapa sih Rose terus terusan mengucapkan kata kata oon nya ini?
[Gawat Gak tuh? Ya Mon maap aja nih. kan mbak loje kagak tau Neng.]
"Kamu mau pembalut yang ada sayap nya Chessy? Tuh mumpung ada alfaseptember. Pergi aja gih! Nanti lu bocor gue yang susah!" Ketus Rose yang membungkuk sopan pada Jongi.
Chessy yang terus menahan malu nya hingga dia pengen kentut rasa nya, namun di sisi lain Adam terus menahan tawa hingga muncul cekikikan kecil.
"Lo juga harus rajin minum jamu, mandi, jangan kebanyakan dance terus ganti celana---"
"Rose! Ini tempat umum tau! Ayo pergi!" Ajak Chessy yang langsung menarik tangan Rose.
Dalam hati Chessy terus menerus mengumpat pada kebodohan yang terus menerus di pelihara oleh teman nya yang satu ini. Sedangkan Rose merasa gak bersalah apa apa.
"Itu lumrah kan?!" Tanya Rose santai.
"Lumrah sih! Tapi gak lumrah kalo udah di depan umum!" Ketus Chessy.
Mereka pulang dengan jalan kaki, yah minimal olahraga lah ya. Meskipun hampir setiap hari mereka selalu olahraga, tapi yah mau gimana lagi mereka lagi nge-hemat uang buat Minggu depan. Jennie, mengajak mereka untuk jalan jalan. Entah itu pantau atau gunung.
Rose berjalan dengan santai, sedangkan Chessy sedikit takut dan cemas jika harus di suruh jalan di depan publik. Beberapa orang memuji bagaiamana kecantikan yang di miliki oleh Rose dan Chessy, tapi tidak ketika mereka lewat di sebuah sekolah. Sekolah elite yang banyak sekali murid murid kaya dan sombong di sana.
Rose membungkuk dan melambaikan tangan nya dengan sopan, tapi mereka menerimanya nya seperti mereka adalh suatu sampah yang lewat begitu saja. Hingga ucapasan kasar keluar begitu saja dari mulut yang tidak tahu apa artinya tata krama.
"Untuk apa cantik jika itu adalah plastik? Ha-ha-ha... Apakah kita baru melihat sampah plastik?" Tanya salah satu siswi SMA itu.
Meskipun para anak laki laki di sana yang mengenal siapa itu blackout, mereka hanya diam saja karena tau jika asrama perempuan swasta ini memang begitu menyeramkan. Mereka bahkan tidak tanggung tanggung melempar es krim yang mereka bawa ke rambut Chessy.
"Oops. Maaf, aku kira anda adalah tempat sampah. Mianhe..." Ucap anak itu yang bahkan usia nya lebih muda dari Chessy.
"Maaf! Maaf? Tidak bisakah kamu meminta maaf dengan cara yang sopan? Ha?!" Tanya Rose dengan sedikit nyolot sekarang.
Anak itu bukan nya meminta tanggung jawab atas perbuatan nya, dia malah bertengkar dan berdebat dengan Rose. Bahkan sampai ucapan Rose kalah dengan anak satu ini. Sialan!
"Ah! Sakit tau!" Teriak anak itu pada salah satu om om. Itu Jongi yang kebetulan lagi ngikutin Chessy tadi.
Semua anak di sana tertuju pada anak dengan name tag Soyoen itu. Jungkook memegang keras dan kasar tangan anak itu, bisa jadi sudah ada bekas lebam di sana. Chessy bahkan terkejut dengan hal tersebut. Gimana kalau Adam ketahuan?