webnovel

4. DATING...!!??

Semakin hari aku dan Rafi semakin dekat. Tapi kita semakin jarang membicarakan tentang Listi. Bahkan dia terlihat tidak tertarik jika aku mulai membicarakan tentang Listi.

"Nay, ada perkembangan apa tentang Rafi. Dia nanyain aku lagi nggak? Dia nitip salam buat aku nggak?" tanya Listi padaku saat di kantin.

"Nggak ada Lis.. Dia udah nggak pernah nyamperin aku lagi." jawabku.

Seketika raut wajah Listi berubah menjadi murung.

Aku merasa bersalah karena telah berbohong pada Listi. Tapi aku juga tidak tega mengatakan yang sejujurnya pada Listi bahwa Rafi tidak tertarik membicarakan tentangnya.

Hari ini aku merasa lelah sekali. Mungkin karena aku bergadang semalam mengerjakan laporan-laporan yang harus aku persiapkan untuk meeting tadi pagi. Aku pun merasa sangat mengantuk.

Saat aku hampir terpejam. Tiba-tiba....

"Sshhh..." ada tiupan di telinga kananku.

Sontak aku terperanjat dan menoleh ke arah kananku.

Aku semakin terperanjat melihat wajah Rafi yang sudah sangat dekat dengan wajahku saat aku menoleh ke arah kanan. Dan dia tersenyum padaku.

Aku yang merasa salah tingkah pun segera memukul lengan Rafi dan memasang mimik muka cemberut.

"Hehee... Ngantuk yah?" ucapnya sambil meledekku.

"Apaan si.. Pergi sana.. Ganggu aja!!" ketusku.

"Jangan marah dong..." rayunya.

Aku hanya terdiam sambil mengetik laporan di komputer.

"Nay, besok malem temenin aku makan yuk? Aku pengen makan seafood di Haji Soleh itu. Tapi porsinya banyak banget. Aku nggak mungkin habisin sendiri." ucap Rafi.

Hah! Bentar... Besok malam kan malam minggu.

Rafi ngajak aku kencan??

NO! Ini cuma sekedar makan malam dengan teman kerja Nay.... Sadar diri dong!! Batinku terus menjerit tak karuan.

"Nayra.... Gimana? Mau Nggak?" ucapan Rafi membuyarkan pikiranku.

"Hah.. Ehmm... Oke deh!" jawabku sedikit tergagap karena terkejut.

"Oke. Besok aku jemput kamu jam 8 malem ya." kata Rafi singkat dan dia pun berlalu pergi dari meja kerjaku.

Apa! Dia juga mau menjemputku!

Tidak Mungkin! Sadar Nayra.... Dia tidak mungkin menyukaimu.

Atau jangan-jangan aku hanya akan dijadikan bahan leluconnya dengan teman-temannya!

Aku harus berhati-hati. Jangan sampai aku terlena.

Keesokan harinya.....

Jam sudah menunjukkan pukul 19.40 dan detak jatungku semakin cepat.

Ting Tong....🎶

Suara bel rumahku benar-benar membuatku terkejut, tidak seperti biasanya.

Aku segera berlari untuk membuka pintu.

Ku lihat Rafi sudah berdiri di depan pintu rumahku.

Menggunakan kemeja berwarna ungu tua dan jeans hitam. Jam berwarna hitam ditangan kirinya pun menambah kesan gagah padanya. Wangi parfum dia pun sangat khas.

Dia tersenyum padaku.

"Sudah siap?" tanyanya singkat.

"Sudah kok. Yuk" jawabku sembari mengunci pintu rumahku.

Aku benar-benar masih tidak percaya dengan semua ini.

Saat ini aku dan Rafi berada dalam satu mobil dan akan makan malam bersama.

Ya! Rafi idola para wanita di perusahaan.

Tak lama kami pun sampai di restoran seafood itu.

Kami memesan makanan dan berbincang-bincang.

Semua berjalan normal.

"Rafi, aku mohon jangan bilang pada siapapun kalau malam ini kamu dinner dengan aku." ucapku tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Rafi.

"Kamu pikir aku mau dikecam dengan semua pegawai perusahaan!" jawabku tegas.

"Eh! Kamu juga nggak akan jadikan aku bahan lelucon dengan teman-temanmu kan? Di grup whatsapp. Aku tau perangai kalian itu." sambungku panjang.

Rafi membalas tersenyum padaku dan sambil meletakkan sendok makannya, dia mengatakan "Kamu tidak pantas untuk dipermainkan Nay. Kamu teman baikku. Mana mungkin aku melakukan itu semua." jawab Rafi.

Aku tersenyum lega.

Syukurlah dalam hatiku.

"Sorry..." ucapku lirih. Dan Rafi pun membalasnya dengan senyuman.

Setelah makan malam, Rafi mengantarku pulang.

Dan kami pun saling melambaikan tangan untuk berpisah.

Malam itu terasa indah bagiku. Sudah lama aku tidak pernah pergi berduaan dengan lelaki. Semenjak 4 tahun lalu aku putus dengan kekasihku.

Aku hanya berharap, aku tidak akan pernah memiliki perasaan cinta dengan Rafi.

Bagaimana dengan Listi?

Bagaimana jika Listi tau apa yang terjadi hari ini? Pikiranku sangat kacau jika teringat Listi.

Tapi aku juga tidak bisa membohongi diriku sendiri.

Aku bahagia dekat dengan Rafi.

================