webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
157 Chs

Bab 46

"Cepat, beritahu para perompak itu bahwa aku menyetujui permintaan mereka! Suruh mereka untuk mengijinkanku menelpon Garp." Sengoku buru-buru memberi perintah.

"Bajak Laut, Fleet Admiral Sengoku meminta..."

"Tidak perlu meminta, segera berikan Den Den Mushi itu." Sebelum Kolonel itu selesai berbicara, Vermilion segera menyetujui permintaanya.

"Uhuk, uhuk! Sengoku, maafkan aku. Aku mengacaukannya lagi." Melihat Kizaru yang telah dirantai dengan rantai Seastone serta banyaknya prajurit Angkatan Laut yang telah tergeletak tak sadarkan diri, Garp meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada Sengoku.

"Pak tua, sudah bagus kamu baik-baik saja." Sengoku kembali duduk, "Aku telah meremehkan kekuatan tempur lawan, akulah yang harus meminta maaf."

"Segerelah kembali, katakan pada mereka bahwa aku menyetujui permintaan mereka."

"Huh? Permintaan apa?" Mendengar perkataan Sengoku, Garp buru-buru bertanya kepada Vermilion.

"Nak, permintaan macam apa yang telah kamu buat?"

Tertawa kecil, Vermilion tersenyum. "Garp, apakah kamu lupa tentang janjiku sebelumnya? Aku pernah berkata bahwa, ketika aku menangkapmu lagi dan kamu tidak membawa uang, maka aku akan meminta uang itu langsung kepada Angkatan Laut."

"Bocah bajingan! Aku membawa uang, minta saja kepadaku!"

"Berapa banyak yang kamu bawa?" Vermilion berkedip.

"Ini..." Mulut Garp berkedut.

Melihat reaksi Garp, Vermilion tahu bahwa Garp tidak membawa uang sama sekali.

"Ayolah pak tua, aku tahu bahwa kamu tidak membawa uang. Aku lebih percaya bahwa Roger dibangkitkan ketimbang percaya bahwa kamu membawa uang yang kamu katakan." Vermilion menggelengkan kepalanya.

"Guh-" Ekspresi Garp menjadi semakin kaku.

Seperti yang dikatakan pria muda itu, dia memang tidak membawa sepeser-pun uang di kapalnya...

"Nak, seberapa banyak yang kamu minta?"

"Tidak banyak, hanya dua miliar Belly ditambah dua [Logia-Type Devil Fruit]." Jawab Vermilion dengan sederhana.

"Nani?! Bukankah permintaan itu berlebihan?!" Garp segera mengambil Den Den Mushi, "Sengoku, apakah dia benar-benar meminta sebanyak itu?! Apakah kamu menyetujuinya?!"

"Garp, aku harus menyetujui permintaan mereka. Aku tidak ingin kehilangan kalian berdua, jika hal itu terjadi maka Angkatan Laut kita akan..."

Sengoku tidak berhasil menyelesaikan perkataannya, tapi Garp sangat tahu apa yang dia maksud.

"Garp, katakan padaku. Dengan kekuatanmu, mengapa kamu kalah? Bahkan sampai dibuat kritis seperti itu." Sengoku bertanya dengan sungguh-sungguh.

Melihat Vermilion tidak mencoba menghentikannya, Garp memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Sengoku. "Sengoku, sebenarnya aku dikalahkan oleh salah satu anggota mereka, sendirian..."

"Apa?!" Kali ini Sengoku benar-benar melompat!

"Garp, jangan bercanda! Apakah kamu benar-benar dikalahkan oleh satu orang?"

"Apa yang saya katakan itu benar, Sengoku." Garp menghela nafas.

"Orang yang aku lawan adalah orang tua pengguna tombak, senjatanya sangat kuat, tapi aku berhasil menghancurkan tombak itu menggunakan pukulanku."

"Tapi setelah senjata itu hancur, aku lebih suka melawannya ketika pria tua itu tetap menggunakan senjatanya."

"Apa maksudmu, Garp?" Sengoku mengerutkan kening.

"Ya, kita mengadu kedua tinju kita."

"Garp, jangan bilang bahwa lelaki tua itu menggunakan teknik yang sama bernama [Wu Er Da] itu?"

"Setelah aku menghancurkan senjata pria tua itu, bukannya menjadi lemah, malahan dia semakin kuat!"

"Menggunakan teknik itu, dia berhasil memukul-ku. Meskipun aku bereaksi dengan cepat, tapi aku tetap menderita luka yang tidak jelas." Menggelengkan kepalanya, Garp melanjutkan. "Serangan itu lebih kuat dari pada milik Vermilion. Meskipun aku mampu bertahan, tapi dia bertarung semakin ganas menggunakan keterampilan bela diri yang tidak diketahui."

"Wajar jika [Wu Er Da] milik Li Shuwen lebih baik dariku, lagi pula keterampilan itu aku pelajari darinya." Vermilion menimpali.

"Jadi, Sengoku, kapan kamu mengirim uang dan Devil Fruit itu? Aku tidak akan menunggu terlalu lama, dan ingat, jangan mencoba bermain trik..."

Mendengar ancaman Vermilion, Sengoku mengerutkan kening-nya.

"Saya telah menyetujui permintaan anda, dan saya pasti akan mengirim-nya dengan segera. Tapi sebelum itu, izinkan saya untuk berbicara dengan Kizaru."

"Tentu." Vermilion mengangkat bahu lalu menyerahkan Den Den Mushi itu kepada Kizaru palsu.

Memandang Kizaru di depannya, Vermilion yang memunggungi Garp dan Angkatan Laut lainnya tersenyun dengan licik.

-----

read chapter 80 on;

patréon.com/mizuki77