"Sialan, apa yang sebenarnya telah terjadi?!" Kembali ke dunia nyata, Vermilion dikejutkan dengan pemandangan yang dia lihat saat ini.
Li Shuwen dan Garp sama-sama berlumuran dengan darah, keduanya tergeletak di tanah. Li Shuwen terdengar mengerang kesakitan, sedangkan Garp telah pingsan.
"Tsunade, cebat sembuhkan Li Shuwen." Vermilion memberikan instruksi cepat.
"Master, jangan khawatir, saya tidak akan mati dengan mudah, haha. Tapi seperti yang anda lihat, kondisiku sekarang sedikit menakutkan." Li Shuwen tertawa kecil sambil menahan rasa sakit yang dia rasakan saat ini.
Menatap Garp yang terbaring tak jauh darinya, Li Shuwen menggelengkan kepalanya. "Beri pak tua itu perawatan dulu, jika tidak, dia mungkin benar-benar akan mati."
"Tidak perlu, saya akan merawat kalian berdua secara bersamaan." Tsunade membaringkan Li Shuwen tepat di sambping Garp. Beberapa saat kemudian, kedua tangannya bersinar dengan aliran cakra.
"Drake, Musashi, Emiya... apa yang sebenarnya telah terjadi?" Vermilion mendekati Drake dan bertanya.
"Tidak ada dari kalian yang terluka, tapi mengapa Li Shuwen terluka sangat parah?"
"Li Shuwen meminta kita untuk tidak ikut campur." Emiya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Jangan terlalu dipikirkan, Master. Selama ada Tsunade, biarkan Li Shuwen bersenang-senang sedikit. Anda tahu? Terkadang orang ingin bertempur secara habis-habisan." Kata Drake sambil memeluk tuannya.
"Ya, benar sekali. Lagi pula, Li Shuwen akan baik-baik saja, hehe~" Musashi berlari mendekat sambil memegang tangan Masternya.
"Huff- Li Shuwen, meskipun anda tidak muda lagi, tapi tekat anda tetap tidak padam." Vermilion menghela nafas.
"Haha, maafkan aku, Master." Li Shuwen meminta maaf sambil tertawa.
"Saya tidak berencana untuk bertempur habis-habisan seperti ini, tapi ketika aku melawannya, hatiku mulai membara."
"Selama kamu baik-baik saja, maka aku tidak akan mempermasalahkannya." Vermilion mengangguk.
"Tsunade, bagaimana keadaan mereka berdua?"
"Meskipun keduanya terluka parah, tapi luka seperti ini tidak akan menjadi masalah bagiku." Tsunade berkata dengan bangga.
"Kerja bagus. Untuk Garp, tidak perlu menyembuhkannya sampai tuntas, obati luka-lukanya yang fatal, setelah itu biarkan dia sembuh sendiri."
"Karena kita telah memenangkan pertempuran ini, kita akan mengikat Garp dan menjadikannya sandera. Dengan begini kita dapat meminta tebusan ke Angkatan Laut."
"Tapi Master, bukankah kamu bilang kamu tidak akan melakukannya jika Garp membawa cukup Belly di kapalnya?" Drake menimpali.
"Saya tahu karakter Garp dengan baik, meskipun aku berkata begitu, tapi saya yakin bahwa pak tua ini benar-benar tidak membawa sepeser-pun uang." Vermilion tertawa kecil.
"Emiya, bangunkan Kolonel Angkatan Laut itu, lalu biarkan dia melapor ke Sengoku." Melirik prajurit Angkatan Laut yang tergeletak di sekitarnya, Vermilion membuat keputusan.
"Oke." Jawab Emiya dengan singkat.
***
"Dengan Fleet Admiral."
"Lapor, pak! Saya Kolonel yang bertugas di Loguetown, East Blue."
"Saya memiliki laporan yang sangat penting! Naval Hero, Garp, dan Admiral Kizaru telah ditangkap oleh Drake's Pirate!"
"Nani?!" Sengoku hampir melompat.
"Kolonel, apakah kamu tahu apa yang kamu bicarakan? Apakah kamu mencoba bercanda?!"
"Lapor, pak! Laporan itu nyata. Saat ini Vice Admiral Garp sedang disembuhkan oleh para perompak itu."
Ketika Kolonel itu bangun, dia sendiri juga merasa tak percaya. Naval Hero yang luar biasa kuat benar-benar berhasil dikalahkan!
Selain Garp, Admiral Kizaru juga berhasil ditangkap di saat yang bersamaan, hal ini membuatnya merasa sangat ngeri! Sebenarnya seberapa kuat sih Drake's Pirate?
Demi keselamatan Vice Admiral Garp dan Admiral Kizaru, Kolonel itu tidak memiliki pilihan selain menuruti permintaan Bajak Laut itu.
"Garp sedang menerima perawatan?!"
"Apakah Garp terluka? Apakah lukanya parah?!" Mendengar rekannya terluka, Sengoku buru-buru bertanya.
"Ya, pak! Lukanya sangat parah!" Kolonel itu mengangguk sambil melirik sosok Garp yang berlumuran darah.
"Fleet Admiral Sengoku, saya memohon anda untuk menyetujui permintaan Bajak Laut itu, jika tidak saya khawatir bahwa mereka akan membunuh Vice Admiral Garp dan Admiral Kizaru."
Mendengar kata-kata cemas Kolonel itu, Sengoku mulai terdiam.
"Permintaan seperti apa yang mereka ajukan?"
"Katakan kepada mereka, selama mereka mau mengembalikan Garp dan Kizaru, permintaan apa-pun itu akan saya kabulkan." Kata Sengoku.
"Mereka meminta dua miliar Belly serta dua [Logia-type Devil Fruit]. Selama Angkatan Laut mau menyetujui permintaanya, mereka berjanji untuk mengembalikan Vice Admiral Garp dan Admiral Kizaru."
"Pria bernama Vermilion itu menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima negosiasi. Jika anda menolak, mereka akan mengirim kepala sandera!"
Mendengar permintaan berlebihan Bajak Laut itu, Sengoku langsung memukul mejanya. Meja yang telah menemaninya selama menjabat sebagai Fleet Admiral kini telah hancur total!
"Uhuk, uhuk!" Pada saat ini, Garp yang telah menerima perawatan Tsunade akhirnya kembali sadar.
Setelah merawat Garp secukupnya, Tsunade kembali fokus merawat Li Shuwen.
Kolonel Angkatan Laut yang mendengar suara Garp buru-buru menoleh. Dengan semangat, dia melaporkan keadaan Garp ke Fleet Admiral Sengoku.
"Lapor, pak! Vice Admiral Garp telah bangun!"
-----
read chapter 80 on;
patréon.com/mizuki77