webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
108 Chs

Chapter 33 - Jalan-jalan

Setahun Lebih berlalu sejak Lepus dan para gadisnya tinggal di Pulau Buttham.

Selama itu, mereka melakukan operasi gelap untuk mengumpulkan uang untuk membeli Kayu Adam nantinya.

Selain itu, mereka juga membuat hubungan yang cukup baik dan akrab dengan Keluarga Boggart.

Suatu hari, Lepus yang merasa bosan tiba-tiba mengatakan pada para gadisnya kalau dia ingin jalan-jalan sebentar.

Saat ditanya mau jalan-jalan ke mana, Lepus menjawab dengan hanya menunjuk ke atas.

Mereka tidak mengerti maksud Lepus, tapi mereka tidak bertanya lebih jauh juga dan hanya mengatakan pada Lepus agar berhati-hati.

~~~

Tujuan jalan-jalan yang dimaksud oleh Lepus adalah Pulau Langit!

Lebih tepatnya, Lepus ingin pergi ke Skypeia!

Lepus menggunakan gap untuk menuju ke sana.

Akan tetapi, Lepus tidak langsung ke Angel Island ataupun Upper Yard.

Lepus memutuskan untuk pergi ke Heaven's Gate dulu dan masuk secara sah lewat sana.

Itu karena, akan merepotkan jika dia dianggap tamu tak diundang.

Meskipun jikalau Enel menemukannya Lepus takkan khawatir karena bisa mengandalkan kekuatan dan kemampuannya, tujuan Lepus ke Skypeia adalah untuk jalan-jalan dan bukan melakukan pertarungan yang merepotkan.

Karena itulah dia memutuskan untuk masuk lewat Heaven's Gate.

Setelah keluar dari gap di tempat tak jauh dari Heaven's Gate, Lepus menghela nafas dan di dalam hati merasa muram.

(Hah~.... Dan aku harus berhadapan dengan nenek tua menyebalkan itu. Hah~.... Apa boleh buat.)

Lepus pun kemudian berjalan menuju ke Heaven's Gate.

Dan sesampainya di sana, Lepus melihat seorang nenek tua pendek, Amazon.

Melihat Lepus datang, nenek tua itu kemudian bicara.

"Berwisata atau bertarung? Oh, tidak penting apa tujuanmu. Pendatang harus bayar 1,000,000,000 Extol jika ingin lewat."

Lepus sekali lagi menghela nafas setelah melihat nenek tua ini.

Kemudian Lepus menjawab dan mengeluarkan uang dari tasnya.

"Aku tahu. Tujuanku wisata. Ini 100,000 Beri. Bisa, kan?"

Menyadari Lepus sepertinya mengerti prosedur dan nilai tukar Extol dengan Beri, nenek tua Amazon mengangguk dan menerima uangnya.

"En. Silahkan naik!"

Lepus kemudian menaiki transportasi 'unik' Heaven's Gate dan pergi diantar ke White-White Sea.

Beberapa lama kemudian, Lepus diturunkan di suatu pantai di sana, Angel Beach.

Di sana, Lepus kemudian berjalan-jalan di pinggiran pantai.

Beberapa lama setelah berjalan menyusuri pantai awan ini, Lepus menemukan seorang gadis berambut pirang dengan sayap putih kecil di punggungnya bermain-main dengan seekor rubah putih kecil.

Lepus mengenali gadis ini!

(Conis!)

Conis yang bermain-main dengan rubah awan peliharaannya kemudian berhenti dan tampak agak gugup dan tegang setelah menyadari kalau ada pendatang.

Lepus yang melihat Conis tegang, tersenyum ramah dan menyapanya.

"Halo! Aku Lepus. Kamu?"

Conis menjawab pertanyaan Lepus dengan gugup.

"Heso. Namaku... Conis."

"Halo, Conis-chan, Suu! Senang bertemu dengan kalian!"

Conis masih agak gugup mengangguk kecil.

Melihat Conis yang masih tampak tegang, Lepus jadi merasa canggung.

Tapi untungnya, tak lama kemudian datang seseorang menaiki waver dari kejauhan.

Seseorang itu adalah pria paruh baya botak dengan jenggot bulat lebat di sekeliling mulutnya.

Lepus juga mengenali pria ini.

Yaitu Pagaya, ayahnya Conis.

Sesampainya di pantai, Pagaya berkata pada Conis.

"Conis-san, heso! Ayo kita pulang."

Tapi kemudian, Pagaya menyadari ada orang lain di sini dan dia bertanya-tanya.

Lepus kemudian menyapanya.

"Halo! Aku Lepus. Aku dari Blue Sea."

Pagaya sedikit terkejut kemudian merespon.

"Oh, jadi tamu dari Blue Sea! Heso! Namaku Pagaya."

"Benar."

Kemudian Lepus bertanya pada Pagaya.

"Pagaya-san, apa yang kau naiki itu waver? Aku pernah mendengar soal itu. Boleh aku pinjam?"

"Pinjam? Apa tidak apa-apa? Cukup sulit untuk bisa mengendarai waver. Aku sendiri seringkali kesulitan."

"Oh, tidak apa-apa. Akan kucoba dulu."

"O-Oh.... Baiklah. Silahkan."

Setelah sedikit mencoba-coba, Lepus akhirnya bisa mengendalikan waver itu dan mengendarainya kesana-kemari tak jauh dari pantai.

Pagaya dan Conis cukup terkejut melihat ini.

Karena waver seharusnya cukup sulit untuk dikuasai dan dikendalikan.

Setelah beberapa lama, Lepus kembali ke pantai.

Dia kemudian berkata pada Conis.

"Conis-chan, kita pergi jalan-jalan!"

Lepus kemudian menarik tangan Conis untuk naik ke waver.

"Ah!"

Conis yang tiba-tiba dipegang tangannya cukup terkejut.

Setelah mereka berdua naik waver, Lepus berkata pada Pagaya.

"Pagaya-san, kami pergi dulu!"

"O-Oh...."

Pagaya hanya bisa tercengang melihat mereka berdua pergi.

~~~