webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
108 Chs

Chapter 10 - Tujuan Selanjutnya

Kembali ke restoran....

Lepus kemudian menyeret keluar mayat anak buah bandit, kemudian memanggil Brisa dan memintanya mengambilkan tali tambang untuk mengikat Bowdo.

"Selesai."

Sesudah mengikat Bowdo, Lepus kembali ke dalam restoran dan bertanya,

"Ada yang tahu pos Marine terdekat dari kota ini?"

Seorang pelanggan restoran menjawab Lepus.

"A-aku tahu. Pos Marine terdekat ada di Kota Pelabuhan, Hedgehog."

"Oh? Lalu, adakah yang bersedia mengantarkan ke sana?"

Lepus kembali bertanya.

Pelanggan tadi kembali menjawab, "Aku pedagang. Aku akan berangkat ke sana untuk menyuplai barang besok siang. Aku bisa memberi tumpangan."

"Baguslah. Terima kasih, paman pedagang."

"Ya, sama-sama."

Lepus bertanya lagi.

"Dan juga, bisakah seseorang menangani penguburan jenazah bandit-bandit ini?"

"Ah... Aku akan urus itu sekalian." Paman pedagang kembali menjawab.

~~~

Setelah menutup restoran lebih awal untuk membersihkan bekas darah dan lainnya. Lepus dan Brisa menghadap Bibi Nora dan Paman Hector.

"Bibi Nora, Paman Hector, kami mau pamit."

Bibi Nora cukup terkejut dengan pernyataan Lepus.

"Pamit? Kenapa? Lepus-kun, kau akan pergi?"

"Benar, Bibi. Kami ingin menjelajahi dunia yang luas ini. Terima kasih banyak untuk perhatiannya selama ini. Paman juga terima kasih banyak."

Bibi Nora kembali bertanya.

"Brisa-chan akan pergi juga?"

"Brisa tentu akan kubawa juga."

"Apa tidak berbahaya?"

"Tidak apa-apa, bibi. Kami bisa jaga diri."

"Un." Brisa mengangguk.

"Begitu ya."

Bibi Nora tampak sedikit kecewa, tapi kemudian dia tersenyum.

"Ya baiklah. Kalian jaga diri. Kalian bisa kembali kesini lagi kapanpun kalian mau."

"Benar. Kalian bisa pulang kesini kapanpun itu. Anggap saja rumah sendiri."

Paman Hector juga berpesan.

"Terima kasih, Paman, Bibi."

~~~

Esoknya. Tengah hari di restoran. Lepus pamit dan mengatakan pada semua pelanggan restoran bahwa dia dan Brisa akan pergi.

"Semuanya, terima kasih banyak untuk selama ini."

Para pelanggan pun terkejut dan memberi respon yang berbeda-beda.

"Eehhh!! Lepus-kun, kau mau pergi!? Sayang sekali."

Seorang pelanggan wanita bertanya dengan nada terkejut.

"Benar. Mungkin akan sepi kalau tak ada kalian."

"Brisa-chan, jangan pergi!"

"Ahh... Aku tak bisa melihat keimutan Brisa-chan lagi jadinya."

"Benar."

~~~

Mendekati waktu keberangkatan, Lepus dan Brisa naik ke kereta Paman pedagang yang bersiap untuk pergi.

Saat kereta bergerak memulai keberangkatan, Lepus dan Brisa melambaikan tangan dan mengucapkan salam perpisahan.

"Terima kasih semuanya. Kami pergi dulu. Sampai jumpa lagi!"

Orang-orang pun melambai dan mengucapkan salam perpisahan juga untuk mereka.

"Sampai jumpa!"

"Sampai jumpa lagi!"

"Jaga diri kalian!"

"Brisa-chan, jaga dirimu!"

~~~

Setelah sekitar 3 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di kota pelabuhan, Hedgehog. Kemudian mereka menuju ke pos Marine yang berada di dekat dermaga. Sesampainya di gerbang pos Marine, dua prajurit Marine penjaga gerbang menghentikan kereta.

"Berhenti! Siapa kalian? Apa tujuan kalian kesini?"

"Kami kesini untuk menyerahkan bandit buronan."

Paman pedagang, yang bernama Popo, menjawab.

"Buronan? Siapa?"

"Bowdo."

"Bowdo? Bowdo si Babi Hutan?"

"Ee... Benar. Dia kami ikat di gerobak belakang."

"Sebentar, saya akan laporkan Captain dulu."

Kemudian salah satu prajurit Marine pergi ke dalam markas.

Setelah menunggu beberapa lama, prajurit tadi kembali.

"Kalian boleh masuk. Jalankan kereta mengikuti saya ke halaman depan gedung."

"Baik."

Sesampainya di halaman depan, prajurit tadi menghadap seorang perwira Marine atasannya yang sepertinya sudah menunggu.

"Lapor, Pak! Saya sudah bawakan mereka!"

"En."

Perwira Marine mengangguk, kemudian bicara kepada paman pedagang.

"Saya Captain Yondu, pemimpin cabang Marine di sini. Lalu, dimana buronannya?"

"Di gerobak belakang. Mari."

Kemudian paman pedagang menuju ke belakang gerobak dan dibantu Lepus menurunkan Bowdo.

Setelah itu Captain Yondu memeriksa untuk memastikan buronan.

"Ini benar Bowdo si Babi Hutan. Harga buronannya 6,000,000 B. Prajurit! Bawa dia ke sel tahanan!"

"Siap, Pak!"

Setelah itu Captain Yondu berkata pada Paman Popo.

"Kalian ikut aku ke kantor untuk penyerahan imbalannya."

Sesampainya di kantor, kemudian Captain Yondu memerintahkan bawahannya untuk menyiapkan uang imbalan untuk harga buronan Bowdo.

Setelah bawahannya membawakan uang imbalan yang diletakkan di kantung, Captain Yondu menyerahkannya ke Paman Popo.

"Ini imbalan untuk menangkap Bowdo. 6 juta Beri. Silahkan diterima."

"Terima kasih, Captain."

"Sama-sama. Kalian boleh pergi."

~~~

Setelah meninggalkan pos Marine, paman pedagang menyerahkan kantung uang imbalan dari Marine.

"Ini uang imbalannya."

"En. Paman akan kuberi sebagian dari imbalan ini karena sudah banyak repot membantu kami."

"Itu tidak perlu. Lagipula kau sudah menyelamatkanku saat di restoran sebelumnya. Kau simpan saja."

"Apa paman yakin?"

"Ya."

"Hmm... Ya, baiklah. Aku ingin memberikan 2 juta Beri untuk Bibi Nora dan Paman Hector dari restoran. Bisakah aku titipkan ke paman dan memberikannya kepada mereka?"

"Itu tidak masalah. Lalu, apa rencana kalian setelah ini?"

"Kami berniat untuk pergi ke Spider Miles."

"Spider Miles, ya... Aku akan bantu tanyakan ke rekan dagangku apa ada kapal yang akan ke Spider Miles nanti. Sebelum itu akan kutraktir kalian makan malam."

"Terima kasih, paman."

Alasan Lepus memutuskan untuk pergi ke Spider Miles adalah karena di sana adalah markas Donquixote Pirates! Lepus berniat untuk memanfaatkan Donquixote Pirates untuk mendapatkan Buki-Buki no Mi yang mana itu tentunya adalah buah iblis yang dimakan oleh Brisa atau Baby 5 di cerita asli One Piece. Alasan lainnya adalah... karena sepertinya menarik saja.

~~~

Setelah makan malam, Paman Popo membawa Lepus dan Brisa ke tempat rekan dagangnya.

Sesampainya di sana, Paman Popo bertanya pada resepsionis.

"Permisi, apa Tuan Orville ada? Tolong sampaikan kalau Popo sudah datang."

"Tuan Orville? Sebentar."

Salah satu resepsionis menjawab dan kemudian pergi ke lantai dua.

Tak lama kemudian, resepsionis kembali.

"Tuan Orville menunggu anda di kantornya. Mari saya antarkan."

"Terima kasih."

Kemudian mereka menuju ke lantai dua dan sesampainya di depan sebuah pintu ruangan, resepsionis mengetuk pintu.

"Masuk!"

Terdengar suara pria dari dalam ruangan.

Resepsionis kemudian membuka ruangan dan berkata pada seorang pria paruh baya yang duduk di belakang meja.

"Pak, saya sudah antarkan Tuan Popo kesini. Saya permisi."

"Ya."

Pria paruh baya menjawab dan kemudian resepsionis tadi keluar dan menutup pintu.

"Popo, kau sudah datang! Silahkan duduk."

"Terima kasih, Orville."

Setelah itu, Paman Popo membicarakan soal urusan bisnis dengan Tn. Orville.

Setelah urusan bisnis mereka selesai, "Orville, apa ada kapal yang menuju ke Spider Miles dalam waktu terdekat?"

"Spider Miles? Ada kapal yang ke sana besok. Kenapa tiba-tiba bertanya?"

"Begini, dua anak ini ingin menuju ke Spider Miles, jadi sekalian aku menanyakan. Mereka menyelamatkan nyawaku sebelumnya, jadi aku ingin membantu mereka."

"Begitu ya. Tidak masalah. Mereka bisa naik ke kapal besok. Antarkan saja langsung ke dermaga besok. Kapal berangkat jam 10 pagi, Akan kutunggu di sana."

~~~

Esoknya.

Paman Popo membawa Lepus dan Brisa ke dermaga.

"Jaga diri kalian."

"Terima kasih, paman."

Tepat jam 10, Kapal menuju Spider Miles pun berlayar.