webnovel

Waktu Yang Tepat

Dalam perjalanan Elma hanya diam dan memandang lurus kedepan . Begitupun Sadewa , dia fokus mengendarai mobilnya . Saat mobil berhenti di depan kantor Sadewa segera membukakan pintu untuk Elma .

" pulangnya bareng Luna aja , aku ada perlu " kata Sadewa saat Elma keluar dari mobil .

" ga usah kak , nanti aku mau ambil mobil biar bisa ambil baju di rumah kakak " kata Elma membetulkan rambutnya

" besuk aja aku anter pulangnya " sela Sadewa

" tapi kan aku udah sembuh " Elma menunjukkan tangannya yang sudah bebas dari gyps

" nanti malem aku ga pulang baru pulang besuk " Sadewa mulai sewot ,

" emang mau kemana? " tanya Elma

" udah jangan banyak tanya , kalau mau pulang ya udah pulang aja terserah kamu !!" kata Sadewa langsung menutup pintu meninggalkan Elma yang heran.

" tadi sweet banget sekarang jutek banget " gerutu Elma sambil melangkah masuk kedalam kantor .

**

"emang kak Dewa kemana Lun ?" tanya Elma saat di mobil dalam perjalanan pulang.

"ga tau ya kak pastinya , aku denger - denger kapan hari kak Dewa sama kak Nakula ngobrolin mau naik pangkat perwira bintang satu gitu atau apalah " jawab Luna yang duduk disamping Rayi

" kak Dewa atau kak Nakula ?" tanya Elma lagi

" ga tau aku " jawab Luna polos

" kak Dewa kayaknya " cletuk Rayi , Luna spontan melihat kearah Rayi

" kata siapa? " tanya Luna

" kak Nakula lah kemaren cerita sama temen - temennya " jawab Rayi , " emang kak Dewa ga bilang sama kamu? " Rayi menoleh kearah Elma dibelakang dan Elma hanya mengelengkan kepala

" ow jadi beneran bakalan penempatan di batam dong " kata Luna

" kayaknya iya deh " imbuh Rayi

" emang gitu itu harus mau ya ?" tanya Elma

" yah iya lah , begitu mereka jadi TNI mereka bukan lagi milik keluarga jadi mau ditempatin dimana aja harus mau , keadaan darurat kapan pun harus berangkat " jelas Rayi ,

" emang harus gitu kak , dulu awal penempatan kak Dewa pernah di surabaya , sulawesi malah " imbuh Luna , Elma hanya mengangguk mengerti .

Saat sampai didepan rumah Luna , Rayi segera membukakan pintu untuk Luna dan Elma .

" kamu kayak supir tau ga , aku bisa buka sendiri " kata Luna tersenyum manja

" apa sih yang ga buat kamu " kata Rayi sambil mencubit hidung mancung Luna gemas ,

" hah aku terjebak diantara pasangan kasmaran " kata Elma melenggang pergi kedalam rumah , Luna dan Rayi tersipu malu

" aku ga masuk ya , mau jemput mama dibandara " pamit Rayi

" ya udah buruan berangkat " kata Rayi ,

" iya mama udah turun dari pesawat ini " kata Rayi buru - buru masuk kedalam mobil , setelah mencuri kesempatan mencium pipi Luna

" DASAR KURANG AJAR" teriak Nakula dari lantai atas rumahnya , membuat Luna dan Rayi kaget .

"maaf kak " teriak Rayi buru - buru pergi takut disambit oleh Nakula , Luna tertawa terbahak - bahak dan segera masuk kedalam rumah .

" kakak teriak - teriak apa sih !! " omel bunda yang duduk didepan televisi ,

" si Luna itu bunda , cium - cium didepan rumah "gerutu Nakula turun dari lantai atas .

" haha " bunda hanya terbahak .

" orang cium pipi doang " elak Luna

" iya tapi kan kalo dilihat orang gimana?" Nakula tak mau kalah

" iih orang kakak juga gitu kalo anterin ceweknya " kata Luna sambil menjulurkan lidah mengejek kakaknya .

Elma yang baru keluar kamar setelah menganti baju menghampiri bunda dan yang lain .

" mau disiapin makan ?" tanya bunda

" ga usah tante , masih kenyang habis ini juga Elma mau pesen taxi buat balik ke kosan " kata Elma

" loh ngapain , nungguin Dewa aja " kata bunda panik

" tangan Elma sudah sembuh kok tante " Elma memberi penjelasan

" besuk aja kak nunggu kak Dewa " bujuk Luna

" udah pokoknya pualng ke kosan nya nunggu Dewa besuk aja ya " bujuk bunda sambil menggenggam tangan Elma .

**

Pagi nya Elma sudah siap dengan tas kerja juga tas baju nya , Saat Sadewa masuk ke dalam kamarnya .

" udah siap pulang aja " kata Sadewa mencibir

" iya lah " kata Elma tanpa melihat kearah Sadewa , Elma segera keluar kamar dengan membawa kedua tas nya meninggalkan Sadewa sendiri . Sadewa segera menyusul Elma .

Elma menaruh tas nya di meja depan terlebih dahulu sebelum ke meja makan , karena bunda dan Luna sudah menunggu untuk sarapan . Elma segera duduk disamping Luna .

" kak Nakula ga sarapan ?" tanya Elma pada Luna

" ada apel pagi " jawab bunda sambil mengulurkan semangkuk nasi goreng ,

" kakak nanti langsung pulang? "tanya Luna , Elma hanya mengangguk ketika Sadewa duduk diantara mereka . Luna yang merasa atmosfer menjadi tiba - tiba dingin segera menyamber roti nya dan berjalan keluar .

" kemana Lun ?" tanya bunda ,

" nunggu kak Rayi bunda " kata Luna sambil berlalu pergi , bunda segera mengikuti sambil membawa secangkir susu untuk Luna .

Suasana benar - benar hening , Sadewa melirik Elma yang biasae cerewet tiba - tiba diam seribu bahasa

" tumben " cletuk Sadewa

" kayaknya udah telat deh " kata Elma tiba - tiba berdiri , membuat kaget Sadewa yang sedang makan

" masih jam berapa ?" sela Sadewa

" iya aku mau ambil mobil dulu , jadi ntik bisa langsung pulang " kata Elma sedikit kesal

" kan aku yang anter " Sadewa memegang tangan Elma

" ga usah repot - repot , aku udah bisa bawa mobil sendiri " kata Elma cuek

" terserah kamu lah " kata Sadewa melepaskan tangan Elma dan pergi meninggalkan Elma .

" apa - apaan coba malah dia yang marah " umpat Elma berjalan kearah depan .

Didepan Sadewa sudah menunggu di dalam mobil . Elma segera pamit pada bunda , Luna membantu Elma memasukkan tas ke dalam mobil kakaknya .

" makasih ya tante " kata Elma sambil memeluk bunda

" makasih apa , sering - sering main kesini " kata bunda sambil memeluk Elma

" siap tante " kata Elma , " duluan Lun " lanjut Elma berpamitan pada Luna . Setelah itu Elma segera masuk kedalam mobil . Setelah Elma memakai sabuk pengaman Sadewa segera melajukan mobilnya .

Didalam mobil suasana sangat hening , hanya suara deru mesin yang terdengar . Elma dan juga Sadewa sama - sama memandang lurus kedepan . Begitu sampai didepan kosan Elma segera turun ,

" kayaknya kita ga usah ketemu lagi deh kak " kata Elma sebelum turun dari mobil , spontan Sadewa melihat kearah Elma .

" oh ok " kata Sadewa cepat dan segera melajukan mobilnya . Tinggal Elma yang terpaku , karena reaksi Sadewa yang sungguh santai .

Elma membawa masuk tas nya ke dalam kamar dan segera mengeluarkan mobilnya , tapi urung karena Sadewa ternyata ada didepan pagar berdiri disamping mobilnya . Elma tampak menahan air matanya . Elma nampak ragu untuk menghampiri Sadewa , tapi saat Sadewa merentangkan tangannya sambil menyunggingkan senyum membuat pertahanan Elma runtuh .Seketika dia menghambur kearah Sadewa memeluknya sambil sesenggukan .

"kamu yang marah , kamu juga yang nangis " cibir Sadewa sambil memeluk Elma

" emang aku cuma pacar sementara , tapi kan tetep aja kita belum putus kenapa sedingin itu sikapnya " omel Elma disela tangisnya .

" trus ngapain tadi kamu mutusin aku " goda Sadewa sambil senyum - senyum

" kakak nganggap aku cewek nya ga sih " kata Elma sambil menghentak - hentakkan kaki geram

" trus ngapain marah - marah ga jelas kayak anak SMA aja " gerutu Sadewa , Elma segera melepas pelukannya .

" trus kenapa ga bilang kalo kakak mau penempatan di Batam " amuk Elma

" gimana mau bilang , tadi aja udah marah duluan " sela Sadewa .

" trus nunggu kapan?" omel Elma

" kalo waktunya pas juga bilang , udah yuk aku anterin kerja keburu telat " ajak Sadewa

" waktu yang tepat itu kapan? " rengek Elma

" ga sabaran amat sih jadi orang " kata Sadewa sambil membukakan pintu mobil .

Elma menurut dan segera masuk ke dalam mobil .