webnovel

Obsessed With You

Ini cerita tentang cinta, dalam bentuk apapun cinta bisa terjadi terhadap siapapun, Cerita tentang cinta universal tanpa batas maupun Gender.

Sweet_SourKiwi · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
23 Chs

Pelanggan Yang Familiar

Di tempat Hua menunggu, ia dan Wang masih terlibat perseteruan yang sejak tadi belum juga berhenti.

"Awas saja kalau kakak berusaha menganggu adik Yu yah"

Wang bukan orang yang gampang menyerah.

"Adik Hua selama kalian belum mengikat janji artinya aku masih ada kesempatan untuk mendekati adik, lagipula hal ini harus ditanyakan pada adik Yu bukannya tergantung keputusanmu saja Khan"

Yang diributkan dua orang itu akhirnya tiba, Yu yang mendekat cepat dan duduk di samping Hua, meraih gelas minumannya dan meneguknya.

"Adik kau kenapa?" Tanya Hua.

Akhirnya ELa bisa melihat wajah sosok Yu yang diributkan dua pria dewasa di depannya sejak tadi, wajah sangat mempesona Yu yang membuat siapa saja langsung terpana melihatnya, memang tidak salah ia menjadi rebutan semua orang.

"Waah ada di malaikat"

............

Di deretan gedung BeiFang Holdings, tepat di sebelahnya gedung tinggi yang sama megahnya milik group TaoTung.

Di dalam kantor direktur utama.

Seorang pria muda duduk di balik meja direkturnya, lama melihat photo dalam tablet lebar di tangannya.

Tak lama pintu dibuka oleh sekretarisnya seorang wanita muda seksi dan menarik yang masuk mendekat dengan anggun, TaoTung adalah perusahaan besar yang salah satu bisnis utamanya adalah kosmetik wanita dan pria yang berkualitas tinggi, tentunya pada staff dan karyawannya diwajibkan menjaga penampilannya agar selalu menarik hingga bisa membuat citra perusahaan lebih baik di mata para konsumennya.

Sekretaris muda itu meletakkan sebuah map berisi file hasil print ke atas meja direktur muda itu, YanLie, pria muda yang beberapa waktu lalu membeli bunga di toko Mentari.

"Apa kalian sudah siapkan proposalnya? Butuh berapa lama untuk membuat kontrak demikian sederhananya"

Sekretarisnya menundukkan kepalanya.

"Maaf pak team agensi melewatkan email kami hingga butuh waktu menyelesaikannya"

YanLie direktur muda itu melihat berkas proposal di tangannya kini, membaca dan membaliknya lembar demi lembar, wanita muda itu, Elis, sekretaris mudanya terlihat gugup saat bosnya mulai melihat proposal yang sudah direvisi beberapa kali itu.

"Persyaratannya sudah dibenarkan, ia bukan seorang artis kemungkinan menerima proposal yang biasanya akan cukup berat untuknya, aku tidak mau kesempatan ini sampai hilang"

Elis menarik napas pelan agar tidak disadari bosnya, setidaknya bosnya yang perfeksionis itu tidak lagi berteriak soal isi proposalnya.

"Aku sudah menyiapkan ruangan untuk meeting kita besok sesuai dengan perintah bapak, team satu dan dua akan ikut bergabung dan agensi akan mengirimkan orang terbaiknya untuk menemui orang itu secara langsung..."

"Itu tidak perlu Lis" YanLie memotong ucapan Elis, membuat gadis muda itu mengerutkan dahinya, takut salah dengar.

"Eh maaf pak? Maksudnya?"

YanLie meletakkan berkas di tangannya ke atas meja, kembali meraih tabletnya dan melihat photo di dalam layar berukuran sepuluh inci itu dengan lama, photo yang sudah entah berapa ratus atau ribuan kali dilihatnya hampir setiap hari.

"Untuk agensi tidak usah mengutus orang, mereka tidak perlu melakukannya, aku takut mereka akan membuat orang ini lari"

"Eh tapi, kalau tidak ada yang pergi ke sana, bagaimana dengan kontraknya pak? Apa, bapak mau saya yang ke sana saja? He orangnya manis sekali saya juga takut salah tingkah pak hehe"

YanLie tidak menghiraukan ucapan Elis, ia hanya melihat photo di depannya lama, sebuah photo dari medsos yang akhir-akhir ini cukup viral hingga membuat jumlah folowers pemilik akun yang terus meningkat tajam, dengan ketenaran seperti ini tentunya menjadi andalan perusahaan kosmetik miliknya untuk melancarkan promosi, wajah yang tertawa begitu indah di belakang bunga matahari yang mekar dengan lebar, wajah yang tersenyum sangat manis tanpa beban dengan wajah bening dan mulus sempurna terkena sedikit pantulan cahaya matahari hingga yang menambah kilauan di matanya, photo yang membuat Yu harus mengganti nomor ponselnya karena jumlah pengikut yang menggila beberapa waktu lalu, photo yang membuat semua orang termasuk YanLie menyadari adanya sosok begitu indah yang berada cukup dekat dengannya.

Awalnya YanLie ragu, dan berpikir itu mungkin hanya satu di antara banyaknya pemuda yang kini banyak menyebar photo indah dengan hasil edit untuk dipajang di medsos mereka, tapi hari itu ia melihat sendiri bagaimana sosok asli pemuda itu, ia benar jauh lebih menarik dari photonya, dan medsosnya sendiri jarang sekali menaruh photo karena Yu memang bukan orang yang suka dengan keramaian, kalau bukan karena Fai yang sangat jahil mengambil photo-photo Yu dan men-tag akun milik Yu mungkin tidak akan ada yang tahu sosok asli pemilik akun itu sebenarnya.

"Heh, biarkan aku yang pergi ke sana sendiri Lis"

Elis takut salah dengar lagi, tapi kalau ia bertanya lebih lanjut bosnya yang super galak akan melototinya, lebih baik ia diam dan ikut saja.

"Oke pak"

............

Ting Ting.

Suara lonceng di atas pintu toko saat dibuka, Fai mengangkat kepalanya menerima pelanggan menjelang siang hari itu, awal hari kerja yang cukup sepi.

"Selamat datang, ada yang bisa dibantu" sapa Fai ramah pada pelanggannya, seorang pria muda, mungkin eksekutif muda dengan pakaian rapih dan lengkap dasi serta setelan jas dengan warna dengan celana yang menutupi kaki panjangnya, wajah yang ramah dan kerap tersenyum, matanya melihat sekelilingnya mencari sesuatu yang mungkin menarik perhatiannya, dari gelagatnya Fai segera tahu kalau pria itu baru pertama kalinya membeli bunga.

"Eh he maaf, aku jadi bingung mau beli apa, biasanya sekretaris ku yang beli tapi kebetulan lewat jadi sekalian saja, em, aku mencari mawar untuk makan malam istimewa, apa, ada saran?" Tanya pria muda itu agak malu, Fai melihat wajah merona pria muda itu ia pasti sedang jatuh cinta, beruntungnya tokonya terletak di kawasan yang cukup ramai oleh para karyawan dan ekskutif muda hingga banyak di antara mereka yang datang pertama kali dan membeli bunga untuk pasangan atau orang tercinta, Fai segera mengantar pria itu menuju ke tempat mereka meletakkan kumpulan berbagai jenis mawar.

"Kami ada banyak pilihan bunga mawar, ada yang merah menyatakan cinta yang membara, putih cinta sejati yang indah, ada juga mawar kuning, menandakan cinta yang penuh semangat, jadi anda termasuk yang mana?"

Tampak Yu merundukkan tubuhnya memotong beberapa bunga mawar yang baru datang dan memasukkannya ke dalam ember, sesekali ia menyapa Fai dan fokus kembali pada pekerjaannya, mawar-mawar itu penuh dengan duri jadi sebelum dikemas mereka wajib membersihkan bagian yang sekiranya akan menusuk saat dipegang, ini membutuhkan kesabaran.

Pria itu melihat kumpulan bunga-bunga cantik itu, pemandangan yang membuat matanya berbinar, tapi, di antara bunga itu sepertinya Yu terlihat lebih menonjol, seorang pemuda dengan wajah bening dan rambut depan yang agak panjang dijepit oleh jepitan plastik berwarna merah jambu bermotif stroberi, jepitan favorit Yu karena itu hadiah pertama dari Hua, wajahnya terlihat bersinar walau ia mengangkat tangannya melap keringat yang turun di dahinya karena udara panas siang itu, sekejab wajah Yu saat berkeringat di antara tumpukan bunga menjadi pemandangan yang tanpa sadar membuat pria muda itu ingin terus melihatnya, dan matanya membuka lebar, ia jadi ingat pernah melihat Yu di suatu tempat.

"Eh, kamu, yang waktu di mall itu yah?" Tanya pria muda itu, Yu menoleh, sejenak melihat wajah pria muda itu, ia tidak begitu ingat pernah punya kenalan dengan wajah seperti itu, tapi, memang pernah melihatnya di suatu tempat.

"Oh, em, anda" Yu memang pernah melihatnya, di mall akhir pekan kemarin, pria muda yang menjadi 'pacar' Qiqi.

#############