webnovel

Obsessed With You

Ini cerita tentang cinta, dalam bentuk apapun cinta bisa terjadi terhadap siapapun, Cerita tentang cinta universal tanpa batas maupun Gender.

Sweet_SourKiwi · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
23 Chs

Kamar BaiHua

------------

Sepanjang pulang.

Hua tidak melepas tangan Yu dan berjalan bersama menuju ke area parkir, di mana Tung sudah menunggu di depan audi mewah milik CEO muda itu, beberapa kali Hua merapihkan rambut depan Yu yang berantakan diterpa angin yang mulai semakin dingin malam itu.

"Malam ini tinggal di rumah yah, kakak sudah sangat merindukan adik Yu"

"Tidak bisa kak besok pagi-pagi Yu harus membuka toko, banyak sekali pesanan yang harus Yu bereskan, kasihan kalau kak Su bekerja sendiri"

Hua menghentikan langkahnya, melihat wajah Yu sebentar, lalu perlahan menarik pemuda itu dalam pelukannya, angin yang dingin membuat telapak tangan dan pipi Yu dingin, ujung hidungnya yang putih menjadi agak kemerahan, tambah menggemaskan.

"Besok pagi kakak antar lagi, sudah jangan banyak membantah yah, lihat tanganmu ini dingin sekali, lain kali keluar pakai jaket yang kakak belikan untukmu yah, jangan sampai kedinginan begini"

Hua memeluk Yu menuju ke kendaraannya, membuka pintu dan membiarkan Yu masuk terlebih dahulu, sementara Tung membuka pintu di samping lainnya untuk bosnya.

"Bagaimana sakit perutmu? Apa masih tidak enak? Tadi kau tidak makan yang pedas khan"

Yu menggeleng.

"He tidak sakit lagi kak, sup burung wallet sangat berkualitas tinggi yang kakak berikan tadi cukup manjur kok hehe"

Kendaraan hitam itu meluncur mulus meninggalkan area parkir di tengah kota, menuju jalan besar yang sudah sedikit agak sepi.

"Lihat wajahmu, hem kau tambah kurus Yu, apa seminggu ini tidak ada yang memberi makanan enak untukmu? Hotpot tadi juga tidak begitu sehat kelihatannya"

Yu tertawa kecil geli,

"Hehehe kak Hua ini jangan berlebihan, tadi itu makanannya enak kok sekali-kali tuan muda makan di tempat seperti itu tidak apa-apa khan"

"Heh sebenarnya tidak akan pernah, tapi karena ada Yu, kemanapun kakak akan bisa pergi"

Gombal lagi, pikir Yu, kakak Huanya semakin lama semakin gombal padanya, ia belajar darimana semua kata-kata itu setelah sekian lama jarang sekali bicara.

Tung yang membawa kendaraan itu dengan sangat mulus tak bisa menyembunyikan perasaannya dan terus tersenyum sendiri melihat wajah bosnya yang sangat berbeda dengan pagi dan siang tadi, Yu memang bisa membuat sebuah batu keras menjadi seperti itu, hanya dengan dirinya saja bosnya bisa menjadi orang lain yang sangat penuh dengan cinta.

"Kakak" Yu berusaha menarik tangannya saat Hua terus memegang tangannya dan mengecupnya.

....

Pagi datang.

Burung kecil bernyanyi dengan ceria di atas dahan pohon maple yang menjulang tinggi di halaman rumah besar keluarga Bai.

Hua baru selesai mengenakan kemeja putih andalan yang tergantung rapih dalam lemari walk innya, mengambil jam tangan yang berjejer dalam lacinya dan meraih dasi berwarna maroon tua di antara tumpukan dasi yang tertata sangat rapih dalam lacinya, lemari walk innya lebih menyerupai toko pakaian mewah dengan segala kelengkapannya, ia pria yang mementingkan kesempurnaan atas penampilannya, sedikitpun tidak boleh ada cela, hingga semua benda yang dimilikinya adalah benda berkualitas tinggi yang layak dibeli dengan uang.

Hua keluar dari lemari mendekati ranjang besar dengan selimut Velvet berwarna gelapnya, Yu masih tertidur dengan nyenyak di balik selimut.

Perlahan Hua duduk di pinggir ranjang, merapihkan rambut depan Yu yang masih memejamkan matanya dengan wajah sangat imut, walau ia sangat mencintai Yu melebihi apapun tapi ia tidak pernah menyentuh Yu dengan cara seperti layaknya kekasih lainnya, ia hanya melihatnya tidur semalaman tadi hingga ia sendiri tertidur karena lelah, Hua mencondongkan tubuhnya mengecup kening Yu.

"Cup, hemm agak panas, kau sepertinya demam Yu"

Yu menggeliat, tak lama ia membuka matanya menatap Hua dengan mata sayu.

"Kak, sudah pagi yah?"

Hua mengangguk, ia baru mengenakan jam tangannya dan melihat jam berapa saat itu.

"Iyah, sudah setengah tujuh pagi"

Setengah tujuh pagi, pikir Yu, sesaat ia masih malas karena ranjang milik Hua yang sangat nyaman hingga ia enggan bangun, tapi, Yu bangun dengan cepat.

"Jam setengah tujuh, aduh sudah siang donk kak!"

Yu bergegas bangun dari ranjang menuju ke kamar kecil, tapi tangan Hua menahannya.

"Hei pelan-pelan Yu, tubuhmu agak hangat sepertinya mau sakit, tidak usah berangkat ke toko istirahat saja di kamar yah"

Yu mengambil pakaian yang kemarin dikenakannya yang sudah dicuci bersih dan dilipat dengan rapih di atas kursi, bergegas masuk kamar mandi.

"Tidak bisa kak hari ini sibuk sekali, kakak tunggu Yu yah lima menit"

Hua tersenyum, Yu sangat bersemangat sekali pagi itu, ia bahkan hampir tersandung karpet di depan pintu kamar mandi karena terburu-buru.

"Akh"

"Yu hati-hati!" seru Hua.

=========================