webnovel

Obsessed With You

Ini cerita tentang cinta, dalam bentuk apapun cinta bisa terjadi terhadap siapapun, Cerita tentang cinta universal tanpa batas maupun Gender.

Sweet_SourKiwi · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
23 Chs

Direktur Utama TaoYanLie

Yu hampir bertolak pergi tidak menghiraukan mereka saat seseorang memegang tangannya dari belakang.

"Kenapa kalian semua berkumpul menghadapi satu orang? Apa kalian melecehkannya?"

Semua orang yang berada di depan Yu membelalakkan matanya lebar, tak menyangka orang yang tak diduganya akan datang saat itu juga, Yu menoleh, menemukan pria yang kini memegang tangannya.

YanLie melihat sepasang mata Yu yang melihatnya dengan besar, YanLie mengenali mata itu, sepasang mata indah yang membuat ia bergetar saat melihatnya, ia tersenyum pada Yu.

"Hei Yu, kau di sini? Sedang mengantar bunga?"

Yu tak menyangka pria itu akan mengingat namanya, juga terlebih mengenalinya wajahnya di balik masker, Yu segera membuka maskernya, saat wajahnya terlihat jelas terdengar suara gaduh di kerumunan di depannya.

"Wah dia ganteng sekali"

"Tidak salah tuh"

YanLie melihat tangan Yu yang memegang kantong berisi buket bunga yang sudah rusak, lalu melihat tajam pada orang-orang di depannya.

"Aku dengar apa yang kalian katakan tadi pada anak ini, apa, itu cara berbicara pada orang yang mungkin berpotensi menjadi pelanggan kalian? Siapapun mereka, aku tidak mentoleransi ucapan merendahkan terdengar di kantor TaoTung group, itu sama saja dengan mencoreng muka perusahaan"

Para direktur dan asisten di depan YanLie terlihat pucat, mereka melihat satu sama lain dan menundukkan kepalanya.

YanLie mengambil kantong kertas di tangan Yu, memperlihatkannya pada orang-orang di depannya.

"Benda sebesar ini, dari jarak puluhan meterpun akan terlihat jelas, bagaimana kaki kalian yang hanya berjarak satu meter lebih dari mata kalian tidak bisa melihatnya, begini cara kerja staff TaoTung selama ini? Tidak bisa memperhatikan sekitarnya?"

"Pak maafkan kami, t tadi kami buru-buru" beberapa orang terdengar berusaha membela diri.

YanLie melirik Elis.

"Elis"

Wanita muda itu mendekat.

"Catat nama mereka dan berikan pada direktur HRD, oh tunggu, direkturnya juga di sini rupanya"

Pria yang menjadi direktur HRD menundukkan kepalanya malu, mereka tahu benar bagaimana sikap keras direktur utama itu, ini sangat gawat, pikirnya menelan ludah bulat.

"Catat semua nama mereka, berikan padaku besok pagi, akan ku pikirkan apa yang akan ku lakukan nanti pada mereka, orang-orang dengan sikap arogan begini bagaimana perusahaan ini memilih karyawannya?"

Elis menundukkan kepalanya mengangguk.

"Siap pak"

Sementara YanLie mengandeng tangan Yu ke arah ruang tunggu tak jauh di depan resepsionis, Elis dan asisten direktur utama sibuk mengumpulkan orang-orang yang digiring bagai kawanan domba dan mendatanya.

Yu gagap, ia tidak menyangka situasi akan menjadi seperti ini, kekesalannya tadi jadi tidak berarti, pria itu menggandengnya dan mengajaknya duduk di sofa ruang tunggu.

"Eh maaf, aku, hanya ingin minta pertanggungjawaban mereka, bukan maksudku"

YanLie tersenyum mendengar suara terbatah Yu.

"Mereka sudah keterlaluan, bagaimana bisa di dalam perusahaan ini memiliki karyawan yang tidak mentoleransi orang lain seperti itu, justru aku yang harus berterima kasih padamu Yu karena membuka mataku, kalau tidak besok akan ada yang mengatakan staff di perusahaan ini arogan dan sok kuasa, itu akan merusak citra perusahaan" YanLie melirik tangan Yu yang sesekali memegang lututnya, Yu baru sadar lututnya sakit saat semua sudah berakhir.

"Apa, kakimu baik-baik saja? Perlu ke klinik?"

Yu mengangkat tangannya.

"He tidak perlu, ini hanya terbentur sedikit, nanti juga baikan sendiri"

Seorang asisten YanLie sudah kembali berdiri di belakang bosnya. Tak lama Elis juga mendekat.

"Bos sudah dicatat semua, eh" Elis terpana melihat wajah Yu yang sangat manis, ia sering melihat wajah itu akhir-akhir ini, dan sesuai dengan ucapan bosnya, wajah pemuda bunga matahari itu memang sangat sempurna, mulus dan bening tanpa cela entah bagaimanapun orang melihatnya.

"Hai he ganteng sekali"

YanLie melirik ELa tajam.

"Jangan terlalu lama di sini, kau dan Chou kabarkan pada para direktur kalau rapat ditunda, aku sudah tidak punya mood untuk rapat hari ini"

Elis mengangguk.

"Siap bos" ia dan Chou asisten YanLie yang lainnya permisi pergi dan meninggalkan lobby.

YanLie melirik barang yang masih terus dipegang Yu erat.

"Eh Yu, ini pesanan siapa?"

Yu melihat isi kardus di tangannya, buketnya sudah hancur, sudah tak bisa diberikan pada pelanggannya, sebaiknya ia bawa kembali ke toko.

"Eh ini, di sini tertulis namanya Renn, di lantai lima belas, tapi buketnya sudah hancur lebih baik aku bawa kembali saja"

"Mana bisa begitu, kau sudah membawanya jauh-jauh ke sini tentunya harus diantarkan, kenapa tidak langsung menyerahkan pada orangnya? Kau sudah bilang pada bagian resepsionis?"

Yu mengangguk.

"Sudah, eh katanya akan turun sebentar lagi he" Yu tidak bisa bicara jujur, bisa-bisa orang akan kena masalah lagi karenanya, melihat sikap bos yang sangat tegas ini ia juga akan marah pada staffnya yang tidak tepat waktu.

YanLie mengangkat tangannya pada Dao, asistennya yang masih berdiri di belakangnya, pria muda itu lalu mendekat.

"Yah bos"

"Panggil Bu Renn turun, dia ada di kantornya Khan?"

Dao mengangguk.

"Sepertinya ada bos tadi saya lihat, saya akan telepon"

Dao menghampiri resepsionis.

Tak lama kemudian.

Seorang wanita bertubuh agak subur, rambut bergelombang dengan makeup cukup tebal sudah berdiri di depan YanLie, ia sudah memegang kardus dengan buket yang sudah rusak, Yu sebenarnya tidak enak hati tapi wanita itu dengan cepat mengambil barang dan membayar Yu, tapi ia tetap tidak bisa melarikan diri dari tatapan tajam YanLie padanya, walau sebenarnya bosnya yang hampir tidak pernah ada hubungan dengannya karena posisinya yang tinggi tidak melihatnya.

"Yu bilang ada janji denganmu jam tiga, tapi sampai jam tiga empat puluh lima menit anda tidak turun, apa, terjadi kemacetan di dalam lift?" Tanya YanLie dengan sedikit menyindir.

Wanita itu sesekali melirik bos 'sangat' besarnya itu, lalu melirik Dao asistennya melihat apakah bosnya itu bercanda atau serius, dari ekpresi wajah Dao sepertinya ia sangat serius.

"Eh I itu, ada rapat sangat penting bos"

YanLie melirik Dao.

"Oh yah? Tadi Dao bilang melihatmu di pantri sebelum turun, apakah itu rapat pentingnya? Dan lagi, jika anda memang memiliki rapat penting atau apapun, setidaknya bisa meminta tolong orang lain turun untuk menggantikan anda agar orang lain tidak menunggu anda terlalu lama, seperti juga anda, orang yang bekerja mengantarkan makanan atau paket juga mengejar waktu, apa kau pikir waktu mereka tidak seberharga waktu anda?"

Ibu Renn tak bisa berkata-kata, ia hanya menundukkan kepalanya dalam karena malu dan bersalah, ia dimarahi di lobby walaupun tidak banyak yang melihat tetap saja ini suatu kesalahan yang konyol.

"Maaf bos, saya mengerti, maafkan kelalaian saya"

YanLie meminta Dao mendekat.

"Dao catat ini, dan mulai besok peraturan ini harus diterapkan, bagi yang melanggar berikan sanksi, setiap paket dan kiriman yang datang harus segera diambil dalam waktu paling lama lima belas menit, jika melebihi catat nama staff itu dan blacklist dia agar tidak melakukan pemesanan apapun lagi lain waktu, setelah itu layangkan surat peringatan, aku tidak mau lagi melihat kurir apapun menunggu lebih lama di lobby lebih dari lima belas menit, catat itu dan peraturan berlaku untuk siapapun tanpa kecuali"

Dao mengangguk.

"Siap bos"

Tak lama kemudian, Yu akhirnya permisi pergi setelah semua urusannya selesai, walau kondisi buket sudah tidak jelas setidaknya ia masih bisa membawa pulang hasil jualannya hari itu, dan ini juga sudah jam pulang kerja, kak Hua pasti sudah menunggunya di lobby gedungnya.

Yu tak tahu bagaimana cara berterima kasih pada pria yang satu kali menjadi pelanggan tokonya yang ternyata adalah bos besar salah satu pemilik perusahaan besar TaoTung, ia menyelamatkannya dari kesialannya hari itu.

"Terima kasih yah kak, aku tidak tahu bagaimana cara membalas anda"

YanLie yang mengantarkan Yu hingga keluar pintu utama gedung tersenyum, ia menepuk pundak Yu.

"Justru aku yang harus berterima kasih, heh, sebelumnya cara memilih karyawan di perusahaan di luar kendaliku hingga orang-orang yang terpilih hanya sebatas seperti itu, tapi kau membuka mataku, sepertinya memang harus banyak dilatih lagi, emm, apa kau langsung kembali ke toko?" Tanya YanLie.

Yu mengangguk, walau sebenarnya itu tidak benar.

"Yah, tapi, aku masih ada urusan di dekat-dekat sini, maaf sudah menyita waktu anda, bye kak"

"Hehe itu tidak masalah"

Yu lalu melambaikan tangannya dan permisi pergi, tapi suara YanLie kembali menghentikan langkahnya.

"Eh Yu, aku akan ke tokomu dalam beberapa hari, ada, sesuatu yang ingin kubicarakan padamu"

Yu mengerutkan dahinya? Sesuatu? Apa yang akan dibicarakan seorang direktur utama perusahaan kosmetik padanya?

#############