webnovel

NITYASA : THE SPECIAL GIFT

When death is a blessing. Bagaimana jika lingkup sosial kita di isi oleh orang-orang menakjubkan? Diantaranya adalah orang yang mempunyai anugerah di luar nalar. Salah satunya seorang bernama Jayendra yang berumur lebih dari 700 tahun dan akan selalu bertambah ratusan bahkan ribuan tahun lagi. Dia memiliki sebuah bakat magis yang disebut Ajian Nityasa. Kemampuan untuk berumur abadi. Mempunyai tingkat kesembuhan kilat ketika kulitnya tergores, tubuh kebal terhadap senjata dan racun, fisik yang tidak dapat merasakan sakit, serta tubuh yang tidak menua. Namun dari balik anugerah umur panjangnya itu, gejolak dari dalam batinnya justru sangat berlawanan dengan kekuatan luarnya. Pengalaman hidup yang dia lewati telah banyak membuatnya menderita. Kehidupan panjang tak bisa menjaminnya untuk bisa menikmati waktunya yang melimpah. Kebahagiaan tak lagi bisa dia rasakan. Dari semua alasan itu, maka baginya kematian adalah hal yang sangat ia damba. Tetapi malaikat pencabut nyawa bahkan tak akan mau mendekatinya yang telah dianugerahi umur abadi. Pusaka yang menjadi kunci satu-satunya untuk menghilangkan Ajian Panjang Umur itu telah lenyap ratusan tahun lalu. Maka jalan tunggal yang harus ditempuh adalah kembali ke masa lalu. Tidak, dia tidak bisa kembali. Orang lain yang akan melakukan itu untuknya. Seorang utusan akan pergi ke masa lalu bukan untuk merubah, tetapi untuk menguji seberapa besar batasan kepuasan manusia. Masa lalu berlatar pada awal abad 13 di Kerajaan Galuh pada masa kepemimpinan Maharaja Prabu Dharmasiksa. Di zaman itulah misi yang semula hanya untuk mengambil sebuah pusaka seolah berubah menjadi misi bunuh diri. Kebutaan manusia akan sejarah membuatnya terjebak pada konflik era kolosal yang rumit. Mampukah mereka melakukannya? Atau akan terjebak selamanya?

Sigit_Irawan · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
240 Chs

72. Harapan Dari Penjara

"Setahu hamba dia tidak punya sahabat. kecuali kaumnya sendiri yang pernah hamba tumpas."

"Kekasihnya?"

"Hamba tahu. Namanya Nirmala. Dia dari Kadipaten Mandi Wunga."

"Besok suruh prajurit membawa perempuan itu kemari."

"Baik, Gusti." Jayendra mengiyakan. "Tapi, maaf. Kenapa harus ada musuhnya sebagai pilihan?"

"Terkadang yang terdekat dan mampu memahami segala kelebihan dan kekurangan kita hanyalah musuh kita sendiri. Merekalah yang paling dekat. Sebab, mereka yang menyibukkan diri untuk memperhitungkan dan mengira-ngira seluruh daya dan kemampuan kita. Mereka akan sangat tahu darimana kita berasal. Termasuk masa lalu kita atau rencana kita ke depan."

Pembicaraan itu akhirnya menemukan titik terang. Setidaknya ada secercah harapan dari petunjuk-petunjuk yang digali bersama dengan bimbingan Pangeran Ragasuci. Jayendra tidak ingin terlalu lama mengganggu waktu Pangeran, ia pun berpamitan untuk meninggalkan saung tempatnya bersantai.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com