webnovel

BAB 216: "-"

Suara ayam milik tetangga yang berkokok lantang di tiap jam, sudah cukup membuat perempuan itu terjaga. Dia kemudian termenung menatap langit-langit kamar yang banyak bercak kecoklatan akibat bekas air yang mengering.

Embusan napas berat keluar dari bibir. Dia lelah dan ingin tidur lebih lama lagi, tapi kebutuhan yang melilit jelas tidak ingin membiarkannya hidup menyenangkan seperti masa-masa kejayaan yang pernah ia lalui dulu.

Perempuan itu membalikkan tubuhnya pada dinding yang berjamur. Lagi-lagi dia termenung, dengan tangan sebagai bantal.

Mata perempuan itu melebar ketika setitik air turun di atas kulit wajahnya yang cantik. Seketika dia langsung terduduk dan menelisik lantai berlapis semen itu dengan panik. "Ah, sialan! Hujan!"

Dengan terbirit-birit, dia berlari ke kamar mandi untuk mengambil ember kosong yang akan menampung tetesan air hujan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com