BAB 142: "Raka Ingin Pergi"

Raka menarik dirinya dan menyembunyikan diri di balik dinding ketika suara serius Sakha dan Naraya masuk ke dalam telinganya. Pria itu mengerjap pelan, terutama ketika mendengar bahwa mungkin saja Renjana akan meninggalkan rumah ini hanya karena dirinya.

Raka mengusap wajahnya. Pria itu tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dia bahkan belum sempat mengucapkan kata maaf kepada Renjana. Juga dia telah membuat kekacauan di rumah ini.

Raka kemudian keluar dari persembunyiannya, tapi bertepatan dengan dia hendak melangkah menuju kamar, Naraya dan Sakha yang masih membicarakan persoalan Raka Renjana itu langsung terdiam dengan pandangan yang tertuju pada Raka. Raka tidak peduli lagi, dia tidak peduli bahwa Sakha dan Naraya sedang terkaget-kaget akibat kemunculannya yang tiba-tiba itu.

Raka menatap Sakha dan Renjana dengan tatapan lelah. "Aku dengar semuanya, kok. Santai aja," ujarnya pasrah dan melangkah masuk ke dalam kamar di dengan langkah yang diseret.