webnovel

Diserang Flu

Iriana berdiri dengan kedua tangan mengepal menahan emosi. matanya memerah menahan air mata yang siap jatuh. dalam hidupnya ini adalah pertama kali dia diperlakukan seperti itu. Julian yang awalnya ia kira akan berterima kasih seperti sebelumnya malah membisikkan kata2 jahat padanya.

@flashback

Iriana membulatkan matanya saat Julian mendekatkan wajahnya kearahnya. apakah akan secepat ini hubungannya akan terjalin, ia jadi deg degan.

" nasi goreng kamu gak enak jadi aku buang ditempat sampah" bisik Julian yang membuyarkan angan2 Iriana. wajahnya memerah menahan emosi. " oh ya dan jangan lupa mengembalikan kotak itu pada pemiliknya" sambung Julian sebelum menjauhkan wajahnya dan berlalu pergi.

@endflashback

" Ir..kamu gak papa?" nanda bertanya sambil menepuk pelan bahu Iriana menyadarkannya.

" ini semua gara2 cewek centil yang ngasih kotak makan ini, gara2 dia Julian jadi salah paham. terus kenapa aku yang salah nan? aku gak pernah bilang kalau itu dari akukan kamu ingetkan nan?" kata Iriana lalu ia berjalan meninggalkan kantin disusul nanda.

****

Hari minggu harusnya jadi hari yang menyenangkan, namun tidak untuk Eve. ia harus ke klinik karena diserang flu. hidungnya berair dengan mata memerah membuat ibunya tidak tega menatapnya.

"makanya jangan rakus. udah tau gak bisa makan es batu banyak2 tetep aja ngeyel" gerutu ibunya.

" ya gimana..orang akunya haus" jawab Eve beralasan sambil mengusap ingusnya. ibu Eve hanya menggelengkan kepalanya. gelengannya terhenti saat melihat 2 orang yang berjalan dilorong klinik.

" wah lihat itu, suaminya dokter sarah sama anaknya..benar2 mirip ya" ibunya berbinar sambil menoel tangan Eve.

" siapa sih?" Eve menoleh lalu melotot kaget. yang dimaksud ibunya ternyata Julian dan ayahnya. mereka nampak sedang berbincang. Eve ingin kabur sekarang, tau begini ia tadi akan berdandan seperti kata ibunya. Eve menunduk melihat tampilannya, baju tidur gambar kucing, memakai sandal, rambut cuma dicepol gak karuan, ditambah ingusnya yang mengalir seperti sungai. lengkap sudah tampilan ala si buruk rupa versi Eve. " ma..ayo pulang" Eve merengek.

" kamu ini kenapa? tiba2 minta pulang..tadi katanya pusing jalan mulu" heran dengan tingkah anaknya.

" sekarang udah enggak..ayo pulang!"

"iyaiya..ayo pulang"

mendengar hal itu Eve meringis senang. namun belum jadi mereka pulang dokter Sarah menghampiri mereka.

" loh bu Nana sama Eve belum pulang?" kata bu Sarah sambil tersenyum.

" belum dok. ini Eve minta istirahat dulu katanya pusing jalan terus" ibu Eve mengulangi lagi kata2nya.

" oh itu efek pileknya bu" kata dokter sarah sambil mengusap lembut kepala Eve. dokter Sarah menghentikan usapannya saat menoleh dan menemukan anak dan suaminya sudah disampingnya. " wah lihat siapa yang datang"

Eve tidak berani mengangkat kepalanya yang tertunduk. ia tau Julian dan ayahnya sedang menatap kearahnya. tanpa diketahui Eve, kini Julian sedang menahan senyumnya melihat Eve yang terlihat menggemaskan.

" kalian menjemputku? baiklah sebentar . oh iya kenalkan ini bu Nana dan Eve. Julian, kalian satu sekolah kan?" yang ditanya hanya mengangguk tanpa melepaskan pandangannya.

" halo..bu Nana, Eve..saya Tony" pak Tony menyalami bergantian. saat giliran Eve ia sedikit lama menatapnya karena merasa pernah melihat. " kau mirip seseorang yang saya kenal Eve"

Eve hanya tersenyum sambil menunduk membuat ibunya menyenggolnya agar memperhatikan orang saat diajak bicara.

" tentu saja..dia memang mirip papanya, pak Yanuar" kata dokter Sarah sambil tersenyum bersama bu Nana.

" ahhh...pantas sekali aku seperti mengenalnya hahhaha.."

" oh..apakah kalian membawa mobil? jika tidak bagaimana jika kami mengantar kalian sekalian" kata dokter sarah semangat.

" ahaha.. tidak usah repot2 dokter, kami membawa mobil" jawab ibu Eve. " kalau begitu kami permisi dulu ya, si kecil hanya bersama ibu saya dirumah"

" yah..begitu ya. ahh baiklah hati2 dijalan kalau begitu" dokter sarah memasang wajah kecewa.

setelah berpamitan Eve dan ibunya pergi.

" Eve sangat mirip dengan pak Yanuar ya, hanya matanya saja yang lebar mirip ibunya" kata pak Tony pada istrinya.

" iya pa..lucu sekali haha. kalian tau kenapa Eve ke klinik. Ibunya diberitahu teman Eve kalau dia menghabiskan 5 gelas besar es dikantin karena cemburu hahahahaa...lucu sekali" kata dokter sarah sambil cekikikan lalu masuk keruangannya diikuti suaminya yang ikut tertawa. Julian mengernyit, entah kenapa ia sedikit tidak suka mendengar kenyataan bahwa Eve menyukai seseorang.

****

Note :

penulis rada semangat nulis ehehe..pengen banget ada yang komen walau cuma satu😅 tapi penulis menyadari sewaktu penulis dalam mode pembaca, penulis juga jarang komen wkwk. jadi it's okay..penulis tetap cinta kalian kok. tunggu kelanjutannya ya....see u😊😊😘