webnovel

Pacar..pacar..

Hari ini Eve kurang semangat pergi sekolah, disamping flunya masih belum sembuh, hari ini akan ada ulangan matematika yang semakin membuatnya ingin bolos saja. tapi karena ulangan ini menyangkut nilai raport nya sehingga Eve tak mau main-main.

" yakin kamu kuat ke sekolah?" tanya mama Eve.

" terpaksa...hari ini ada ulangan" jawab Eve lesu.

" yaudah ayo keburu siang"

***

Tama menatap prihatin sahabatnya yang kini sedang menaruh kepalanya lesu dimeja. ulangan hari ini telah usai dan jam selanjutnya adalah jam kosong jadi ia tidak mau mengganggu Eve.

" si Eve kenapa tu Tam? " tanya Rio. Julian yang ada disebelahnya pun ikut menoleh.

" flu dia. tapi ngeyel aja berangkat buat ulangan" jawab Tama cuek. Ia menyeringai dalam hati melihat Julian yang menatap Eve. Eve pasti senang mengetahui hal ini.

" ajak ke uks gih..kamu tu jadi pacar nya gak pengertian banget sih.." canda rio sambil cengengesan.

" kalian pacaran?" Julian tiba2 buka suara membuat Rio dan Tama melongo. namun keterkejutan Tama tak bertahan lama, ia lalu berfikir untuk menjahili Julian karena sudah kepalang.

" iya kita pacaran" Tama memasang cengiran khas nya.

"eh serius tam? Eve serius kamu pacaran sama si tam-tam?" Rio yang shock berusaha membangunkan Eve.

" serius lah Eve yang imut sekarang pacarnya si tampan hahha.." Tama tersenyum bangga sengaja memperlihatkannya pada Julian. namun senyum Tama tak berlangsung lama karena telapak tangan Eve yang mendarat dimuka nya dengan sangat mulus.

" pacar..pacar..aku ogah dimadu sama kamu" kata Eve lesu lalu kembali tidur lagi, ia tak menyadari bahwa Julian masih menatap lurus padanya.

" ahahahha...dasar kamu Tam ngaku-ngaku" Rio tertawa melihat Tama yang memasang wajah santai. Tama lalu menoleh ke Julian sambil menyeringai ala iblis membuat Julian buang muka dingin.

*****

Pulang sekolah Eve diantar oleh Tama sampai rumah. Eve terlihat semakin pucat dan lemas membuat Tama jadi khawatir.

" kamu udah kerumah sakit belum sih?" tanyanya yang dibalas anggukan oleh Eve. " yaudah masuk sana, aku gak mampir buru2 nganter Rama les. titip salam buat tante ya"

"hmm ati2 dijalan" ucap Eve lirih. Tama lalu menghidupkan motornya dan berlalu pulang. baru akan melangkah memasuki pekarangan rumah, mata Eve menangkap siluet Julian bersepeda dari kejauhan. seharian ini tanpa sadar Eve tidak mencuri pandang pada Julian, melihat dari kejahuan seperti ini saja sudah membuat mata lesu Eve jadi segar.

"dasar makhluk Tuhan" sudut bibir Eve tertarik membentuk senyuman sambil matanya terus mengikuti Julian yang akhirnya tak terlihat karena berbelok di pertigaan.

"sudah pulang?" tanya mama eve.

"baru aja nyampek, mama mau kemana?"

"nah kebetulan nih mama awalnya mau beli susu, kamu aja ya yang beli nih uangnya" sang mama menyerahkan uang 50 an pada eve.

" yah ma...kan eve baru pulang, masih pusing juga" eve memberengut.

"udah sana berangkat hitung2 sambil olahraga biar badan kamu kurusan. ntar kembaliannya kamu ambil aja"

"aku ambil semua ya kembaliannya, awas kalau diminta lagi" eve lalu berlari meninggalkan mamanya yang hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.

****

Akhirnya eve sampai di alfamart yang lumayan dekat dengan rumahnya, cukup dengan jalan kaki 10 menit dari rumahnya. sebenarnya eve gak suka belanja di sana karena penjaga tokonya yang lemot minta ampun tapi apa boleh buat, lumayan uang jajannya bertambahkan. eve langsung menuju ketempat susu dan mengambil 2 kotak susu rasa coklat dan original. saat dirinya berjalan ke tempat kasir tiba2 ada sebuah tangan menarik lengannya pelan.

"sorry, bisa minta tolong gak?" seorang cowok berseragam sma lain tengah tersenyum canggung dengan tangan masih memegang lengan eve. eve terpaku menatap sosok didepannya, dalam hati eve sedang bersyukur kepada tuhan karena telah menganugerahkan pemandangan indah sebagai imbalan menjalankan perintah mamanya. " halo!" cowok itu melambaikan tangannya didepan muka eve membuatnya tersadar.

" eh iya maaf, ngomong2 minta tolong apa ya?" tanya eve penasaran.

" jadi gini gue lagi disuruh nyokap gue buat beli keju, nah uang gue ketinggalan boleh minjem dulu gak? oh ya sebelumnya kenalin gue Joshua, panggil jojo aja gue anak SP" cowok bernama joshua itu menjelaskan panjang lebar.

"oh okay, kejunya berapaan? uangku cuma sisa 20 an sih" eve menatap joshua sambil otaknya menghitung uang.

" cukup kok segitu, ayo kekasir" senyum joshua merekah ia lalu mendorong pelan eve menuju kasir. eve nurut2 aja sambil tetap berpikir. joshua mengambil susu dikeranjang eve lalu menaruhnya didepan kasir bersamaan dengan keju miliknya. " ini om jadi satu" penjaga kasir yang cukup mengenal eve menatap mereka dengan pandangan menyelidik.

" kenapa bang sat liat2, eve emang cantik kok" kata eve narsis karena dilihatin terus.

" masih kecil udah pacaran aja neng, tak aduin ke emak kamu lo nanti" kata bang sat (nama penjaga tokonya satria, tapi eve manggilnya disingkat katanya biar gak bertele-tele, yang dipanggil juga terima aja katanya keren O_O). " semuanya jadi 50 ribu neng"

" pacar apaan sih bang enak aja kalo ngomong, awas ya kalo gosip kayak ibu2. nih uangnya pas. BYE!" eve keluar dengan muka ditekuk, emosi dia seharian ini di tuduh pacaran sama orang2, padahalkan dia masih berjuang biar bisa jadi pacarnya si Jul. tanpa sadar eve meninggalkan cowok yang meminjam uangnya tadi, tapi ya sudahlah ia iklaskan saja uangnya, untung kejunya tadi gak lupa ia keluarkan dari tas plastiknya.

***

Note :

Tiba2 hari ini keinget sama cerita ini, gak ada persiapan sih spontan aja nulisnya. maaf ya kalo ada typo atau ceritanya jadi aneh. ngomong2 kaget juga buka nih cerita yang liat udah banyak hehe, pengen sih sebenernya baca komen kalo ada. sayangnya ga ada, eh jadi curhat. tapi penulis tetep seneng kok hehe makasih ya yang udah baca jangan lelah menunggu ketidakpastian penulis....see u😊😊😘