webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
95 Chs

BAB VI Berlakunya Perjanjian

Mahkluk raksasa yang berwujud seperti paus berwarna merah itu masih disana, di bibir pantai selagi bertumpu pada keempat siripnya yang ia jadikan tumpuan layaknya kaki.

"Oi, oi, mahkluk apa itu hah?!"

Bukan hanya Watanabe, namun segenap kru dan beberapa penumpang yang kembali terbangun, hanya bisa terdiam melihat mahluk raksasa yang menertawakan mereka dengan mulut lebarnya itu.

Namun tak lama mereka memandanginya, mahluk yang berdiri dengan keempat siripnya itu mulai bergerak. Serentak hal tersebut mengagetkan semua orang. Yangmana menghadapi mahluk berukuran raksasa yang bahkan tak terluka sedikit pun oleh tembakan meriam, merupakan keadaan yang cukup mencekam bagi mereka.

Tetapi kecemasan mereka segera berubah menjadi tanya, saat menyadari bahwa mahluk itu bukannya bergerak untuk menyerang, namun malahan membalikan badannya dan segera pergi dengan menyelam ke lautan.

§

Duk-duk-duk-duk-duk

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com