webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · History
Not enough ratings
95 Chs

BAB V Persinggahan  

Angin laut tercium asin, bersama belasan camar yang saling bersautan di angkasa cerah.

"Huaaah!...."

Guza-guza....

Anna mengusap matanya selagi duduk di pinggiran kasur empuk berisikan kapas.

Tok-tok-tok!

"Putri?"

Dari balik pintu suara seorang anak laki-laki terdengar, suara itu terdengar sedikit malu dan ringan. Pasti ini Ron, gumam Anna dalam hatinya selagi senyum manis terlukis di wajahnya.

"Ya..., silakan masuk!"

Kreeek....

Duk duk duk duk!

Plap!

"Ada apa Ron?"

Anak laki-laki itu terdiam tak menjawab selagi memeluk dan menenggelamkan wajahnya pada perut Anna.

"Ron..., apakah kau bermimpi buruk lagi?"

"...iya..."

Anna turun dari kasurnya dan berlutut untuk kemudian memeluk Ron yang wajahnya memerah dengan sedikit air mata di pinggiran matanya.

"Ron..., memangnya apa yang kau mimpikan?"

Suara lembut dan perlahan dari Anna tersebut kelihatannya berhasil menenangkan hati Ron dari rasa takutnya. Ron pun mulai mengangkat wajahnya selagi mengusap air matanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com