webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
386 Chs

Eric

-Moirai Valentine-

Volume 2 : Lakhesis, Conneching thread.

--------------------------------

Derap langkah beberapa orang bergema di seluruh lorong memanjang, memantul.

Seorang laki-laki bertubuh tegap melangkah dengan pasti menyusuri ruangan panjang itu. Di belakangnya di temani beberapa pria bersetelan jas serba hitam yang waspada. Mengikori di belakang.

Helaan napas terdengar saat si pemimpin itu menghentikan langakhnya tepat di depan ruangan yang di jaga dua pengawal.

Seolah paham keduanya langsung menagguk ketika pemimpin meraka muncul. Membukakan pintu dengan lebar.

Manik penuh peringatan mulai menjelajah ke segala tempat sampai seseorang yang bekerja di dalamnya mendekat.

"Bos! Semuanya sudah siap." ucapnya sopan.

Si pemimpin mengangguk. Melanjutkan langkahnya ke ruangan selanjutnya. Ke sebuah ruangan dengan warna besi yang dominan.

"Eric." seru seseorang di dalam ruangan. "Kau tidak bilang mau datang berkunjung," lanjutnya lagi.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com