"Sekarang giliranmu, kita tak punya banyak waktu, " Ujar Lea setibanya ia di Viestria.
Tanpa banyak berpikir, Renjana segera menaiki punggung Lea, ia akan diantar ke padang Lavanda untuk berlatih sihir.
"Kau sudah siap?? " Tanya Lea memastikan penumpang di punggungnya, sementara Ren hanya mengangguk.
Harpy cantik itu kembali terbang meninggalkan Viestria, melewati para penjaga yang mulai curiga, salah satu dari mereka mengejar Lea,seorang pemuda dengan tubuh Harpy dan bulu berwarna hitam kebiruan terbang menyusul Lea "Necta, ada apa?? Kenapa kau mengikutiku?? " Tanya Lea saat menyadari salah satu penjaga membuntutinya.
"Siapa yang kau bawa di punggungmu, kenapa kau keluar masuk Viestria dengan membawa makhluk aneh?? " Tanya Necta sembari menyamakan posisi terbangnya dengan Lea.
"Dia Aksa, "
"Aksa?? Siapa Aksa?? " tanya Necta tak mengerti.
"Tanyakan pada Bonum, aku tak punya banyak waktu untuk menjelaskannya, ini perintah Bonum, " Terang Lea yang kemudian melesat cepat meninggalkan Necta dengan ketidakpuasannya.
"Siapa dia?? " Kali ini Ren yang bertanya, karena ia merasa baru melihat Harpy berbulu gelap itu.
"Dia Necta, salah satu penjaga Viestria, " Terang Lea singkat.
"Viestria punya penjaga?? "
"Tentu saja, Viestria adalah tempat keluarga dimana pemimpin Mirabilis tinggal," Imbuh Lea lagi.
"Tapi kurasa aku tak melihat mereka saat pertama kali datang ke Viestria?? "
"Itu karena sihirku, Viestria dilindungi sihir pemindai, hanya kami para Harpy yang bisa masuk kesana, bahkan penduduk dari pemukiman lain tak bisa masuk ke Viestria jika tak datang bersama salah satu dari kami, "
"Kenapa begitu bukankah itu akan menyulitkan penduduk pemukiman lain yang ingin bertemu pemimpin mereka, bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi di Lavanda lalu kalian di Viestria tak mengetahuinya, bagaimana mereka akan memberitahu kalian?? " Ujar Renjana sedikit bingung.
"Pemikiran yang bagus, sebenarnya Viestria di beri sihir pelindung sejak batu pulchara di curi, dan di sanalah Bana di sembunyikan kami tak ingin para Thormen menemukan Bana, " Entah mengapa penjelasan Lea kali ini tak membuat Ren merasa tenang.
"Kita akan segera tiba bersiaplah, " Titah Lea pada pemuda di punggungnya.
Lea terbang rendah menerobos rimbunan pohon Lavender raksasa meliuk-liuk diantara bunga Lavender yang bergerombol seperti awan dan kemudian mereka tiba di sebuah pemukiman, ya! terlihat banyak rumah-rumah berbentuk aneh disana.
"Kita sudah sampai," Lea terbang rendah dan hinggap di salah satu rumah yang terlihat sunyi, tak seriuh rumah lainnya.
Lea mengubah bentuk tubuhnya setelah Renjana turun dari punggung Lea. Gadis harpy itu kemudian melangkah mendekati pintu menyentuh kuncup Lavender yang menggantung di depan pintu kemudian suara denting terdengar, cara kerja kuncup Lavender itu seperti lonceng.
Tak berapa lama kemudian pintu terbuka, menampilkan pria paruh baya dengan sayap di punggungnya tampak menatap kearah Lea dan Ren secara bergantian.
"Kau, " Ucap pria dari jenis peri itu dengan ekspresi tak ramah, hal itu membuat Ren mulai tak nyaman.
"Masuklah, " Ucapnya singkat sembari mempersilahkan tamunya masuk.
Lea dan Ren mengikuti melangkah masuk mengikuti sang tuan rumah, jika Lea sudah terbiasa melihat benda-benda ajaib maka tidak dengan Ren, pemuda itu terperangah takjub saat melihat isi dari rumah peri,si tuan rumah mempersilahkan Lea dan Ren untuk duduk di sebuah kursi yang terbuat dari kelopak Lavender berwarna ungu cerah dengan permukaan sedikit berbulu halus dan mengeluarkan aroma harum yang menenangkan, Ren tak henti mengusap permukaan kursi itu.
Di depannya terdapat meja yang tak terlihat biasa, jika pada umumnya meja terbuat dari kayu maka meja di sana terbuat dari anyaman benang sari Lavender yang dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki bentuk yang kokoh.
"Bonum memerintahkan aku datang kemari untuk meminta secara khusu padamu agar kau bersedia menerima pemuda itu untuk melatih sihirnya disini, " Ucap Lea membuka perbincangan.
Peri berwajah serius itu menatap lekat-lekat pada Lea seakania tengah memastikan sesuatu.
"Apa ketiganya sudah datang?? " tanya peri itu membuat Ren bertanya-tanya, " Sudah, aku sudah mengantar mereka ke tempat yang tepat untuk mereka berlatih, " Terang Lea.
"Sebenarnya apa tujuan kalian?? " Kali ini pertanyaan peri itu semakin membuat Ren tak mengerti mendadak wajah Lea berubah, Ren tak pernah melihat ekspresi Lea yang begitu misterius seperti itu, Lea bangkit dari duduknya.
"Semua tergantung padamu, sebaiknya kau tak membuat keributan, aku akan menjemputnya pada gerhana ketiga, " Ujar Lea segera melangkah keluar dari rumah peri itu, Ren yang masih belum memahami apa pun bergegas menyusul Lea.
"Lea, Kenapa kau terburu-buru? bahkan aku belum mendapatkan penjelasan apapun tentang latihanku, " Ucap Ren dengan tatapan bingung.
"Magna akan menjelaskannya padamu, berlatihlahdengan baik patuhi semua aturannya aku akan menjemputmu lagi di gerhana ketiga, " Terang Lea, Harpy cantik itu segera mengubah bentuk tubuhnya dan segera terbang menjauh.
"Tapi ak—" Kalimat Ren menggantung karena Lea tak mungkin mendengarnya.
Ren hanya mematung diambang pintu, "apa kau ragu?? " Tanya peri yang muncul dari dalam rumah itu, Ren menggeleng cepat, meski ada banyak pertanyaan menggelembung di kepalanya namun pemuda itu memilih untuk tak banyak bertanya pada peri di hadapannya yang tak terlihat ramah itu.
"Kau Aksa?? "
"Ya, "
"Siapa nama manusiamu?? " Tanya peri bernama Magna itu.
"Ren,Renjana Ventura, "
"Masuklah Ren, aku akan menjelaskan beberapa hal padamu, " Ucap Magna kembali melangkah masuk dengan diikuti oleh Ren.
"Kau tentu sudah tahu namaku, kau bisa memanggilku Magna, aku adalah juru bicara Gran, dialah pemimpin para peri di padang Lavanda, dia tinggal di Lacasa utama yang berada tersembunyi di dalam hutan Lavanda,karena dia sudah cukup tua jadi aku mengambil alih beberapa tugas beratnya untuk mengawasi pemukiman Lavanda, " Terang Magna sembari mempersilahkan kembali Ren untuk duduk.
"Apa aku akan tinggal dirumah ini selama aku berlatih?? " tanya Ren ingin tahu.
"Tidak, kami menyebut rumah kami dengan sebutan lacasa, dan lacasa yang akan menjadi tempat tinggalmu ada di antara lacasa para penduduk, aku akan mengantarmu kesana nanti, "
"Oh.. Baiklah, "
"Padang Lavanda hanya dihuni oleh para peri khusus, kau datang kemari untuk berlatih bukan?? " Ren hanya mengangguk mendengar pertanyaan Magna.
"Kalau begitu fokuslah pada latihanmu saja, jangan membuang-buang waktu selama kau berada disini, jangan mencoba pergi ke hutan Lavanda atau keluar dari perbatasan, karena jika itu terjadi aku tidak akan bertanggung jawab akan keselamatanmu, " Terang Magna yang segera di pahami Ren.
"Latihan mu akan dimulai besok,dan aku sendiri yang akan melatihmu, selain latihan untuk mempertajam Visus mu kau juga akan belajar beberapa ramuan untuk mengantisipasi kesakitan yang bisa kau derita jika menggunakan Visus terlalu sering, " Sambung Magna lagi.