webnovel
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
220 Chs
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Bab 66: Ironi Masa Lalu

Haru mendongak ke langit-langit kamar tanpa sandar. Satu tangannya meremas kerah bathrobe Renji seperti ingin mengoyak, satu lagi meremas rambut Renji seperti ingin mencabut seluruhnya dari sana.

"Kkh..."

Mata Haru berkaca-kaca. Bibirnya yang sudah membengkak karena gigitan-gigitan semakin terbuka saja. Melepaskan segalanya.

"Tidak buruk, hm?" kata Renji. "Posisi ini lebih membuatmu terlihat bernafsu, sadar tidak?"

"Uhh."

Mereka bertatapan dalam sejenak sembari mengambil nafas. Haru merona. Dia melirik ke bawah tempat kedua jari Renji meluncur keluar dengan mulus. Membuat kakinya keram, tapi juga ingin bertahan. Sebab bendanya kini benar-benar butuh pelepasan lebih lagi. Keras.

Tidak.

Cairan pre-klimaks yang barusan keluar saja tak cukup untuk membuatnya puas.

Haru haus. Dia ingin dimasuki Renji ke sudut yang terdalam lagi pagi ini.

"Jangan pura-pura tidak mau," kata Renji. Pria itu mengecup bibir Haru sekilas. "Bukankah ranjang agak membosankan?"