webnovel
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
220 Chs
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Bab 220 Sehari Sebelum Natal 2 [TAMAT]

"Bagaimana bisa orang seperti dia ada?" di seberang sana, Kim Daniel menggaruk kepalanya bingung. "Bukannya dia terlahir miskin dan di panti asuhan?"

"Hm."

"Seriously? Biasanya orang seperti itu justru cenderung gila uang."

"Ayahku bilang dia tidak terlihat seperti orang biasa," kata Renji. Pria itu beranjak menjauh setelah memperbaiki selimut Ginnan yang melorot ke lengan.

"Maksudmu?"

Kim Daniel sudah lama tidak bicara serius dengan Renji seperti ini. Sebab mereka adalah teman lama, jadi jika bukan untuk membully Renji, dia benar-benar tak bisa berpikir akan membahas apa dengan pria itu.

"Aku tidak memiliki perkiraan apapun," kata Renji. Dia membuka tirai jendela yang menampilkan pemandangan luar penuh dengan salju, hiasan natal untuk besok, dan lampu-lampu yang berbunyi gemerincing karena lonceng di sekitarnya. "Tapi Ayah ingin aku menemukan dua orangtuanya yang asli."

"Aneh sekali… memang kau sendiri sudah pernah bertanya padanya soal itu?" tanya Kim Daniel penasaran.