webnovel

Menjauhi Cinta Pertama

Seorang gadis yang ditinggal oleh orang tuanya karena sebuah kecelakaan dan membuatnya bertemu anak laki laki yang baik padanya. Kisah mereka berlanjut sampai mereka dewasa.

Ela_Cdj_Putri · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
67 Chs

64.RS 2 Trauma mendalam

"Baiklah mari saya antar menemui kepala keamanan Disini" satpam itu membawa Vano memasuki rumah sakit.

"Pak ada apa?" tanya salah satu Dokter saat melihat satpam itu buru buru.

"Ah ibu, bapak ini sedang mencari pemilik mobil itu ,mobilnya terparkir didepan tapi pemilik nya tidak ada" jelas satpam itu.

"Maaf pak, apa bapak sedang mencari seorang perempuan tinggi segini, rambut panjang?" tanya Dokter sembari menjelaskan postur tubuh wanita yang pingsan semalam.

"Ya benar Dok, apa dokter melihat nya, dia hilang sejak semalam"Tanya Vano pada dokter Ana. Ya dokter tersebut adalah dokter Ana yang menolong Fely semalam.

" mari ikuti saya pak, saya tau dimana orang yang bapak cari" Vano mengikuti Dokter Ana berjalan di lorong rumah sakit memasuki salah satu kamar disana.

"Apa bapak suaminya?" tanya Dokter Ana

"Ada sesuatu yang harus saya jelaskan, sejak semalam wanita ini pingsan saya tidak menemukan identitas nya"

"Saya bukan suaminya, saya akan menelepon suaminya dulu, tapi sebelum itu boleh saya melihatnya dulu untuk memastikan?" tanya Vano dan Dokter Ana mengizinkan. Setelah memastikan bahwa itu benar Istri bos nya Vano segera menelepon Andrea.

Andrea yang mendapat kabar dari Vano langsung bergegas menuju alamat yang sudah dikirimkan oleh Vano kepadanya. Andrea meminjam mobil kakek, dan Keano dijaga oleh kakek selama Andrea mencari Fely.

Dengan kecepatan penuh waktu yang seharunya ditempuh 1 jam menjadi setengah jam saja, Andrea berdiri didepan salah satu rumah sakit, saat akan memasuki kawasan rumah sakit Andrea dapat melihat mobilnya yang terparkir didepan rumah sakit itu. Setelah memarkirkan mobilnya Andrea berlari memasuki rumah sakit sembari menelepon Vano.

"Dimana?" tanya Andrea ditelepon pada Vano.

"Ruangan Dokter Ana, resepsionis belok kiri lurus, sebelah kanan" jelas Vano, Andrea mengikuti arahan sekretaris nya itu.

Ceklek..

Dua orang yang berada didalam ruangan itu melihat siapa yang membuka pintu, Andrea memasuki ruangan Vano dan Dokter Ana sudah ada didalam.

"Dimana istri ku?" tanya Andrea langsung pada Vano.

"Sabar bos, ada Buk Dokter disini" ucap Vano menyadarkan Andrea bahwa ada orang lain selain mereka berdua diruangan itu.

"Maaf dok, dimana Istri saya?" tanya Andrea.

"Silahkan duduk pak" ucap Dokter Ana mempersilahkan Andrea untuk duduk terlebih dahulu.

"Boleh saya berbicara sesuatu terlebih dahulu?" tanya Dokter Ana, Andrea sangat tergesa-gesa Sedari tadi. Andrea mengangguk.

"Begini pak, Semalam saya melihat Bu Fely datang kerumah sakit ini , ia menemui resepsionis, Saya tidak sengaja bertabrakan dengan Bu Fely ,waktu saya tanya ada perlu apa beliau bilang tidak apa lalu pergi,tapi waktu sampai didepan pintu Bu Fely pingsan, sampai sekarang beliau belum sadar , semua normal tapi sepertinya beliau yang tidak ingin segera kembali"

" Apa beliau sedang banyak masalah pak, seperti Bu Fely kelihatan banyak pikiran dan emosinya tidak terkontrol. Maaf kalau saya lancang, tapi saya rasa Bu Fely butuh perawatan , kondisi mentalnya saat ini bisa dibilang kritis pak, kondisi Bu Fely sangat kacau saat datang kemari semalam." jelas Dokter Ana. Andrea kacau mendengar penjelasan dokter , ia gagal menjadi suami untuk Fely Istrinya,dalam kondisi Istrinya seperti ini saja ia tidak tau.

"Bagaimana keadaan istri saya sekarang dok? Ini semua salah saya Dok, saya terlalu memaksakan keinginan saya pada istri saya, tolong bantu istri saya Dok "

"Bu Fely mengalami trauma berat , Saya tidak tau apa yang selama ini Bu Fely alami pak, tapi kalau trauma itu kita biarkan bisa membuat Bu Fely stress atau bisa lebih dari itu, bapak sebagai suaminya sangat berperan penting sekarang" jelas Dokter Ana.

"Bahkan istri saya sangat takut untuk hamil dok" keluh Andrea. Dokter Ana menatap heran.

"Saat hamil anak pertama kita, istri saya diculik,disiksa , istri saya dibuang kejurang, selama 2 tahun dia mengandung dan merawat putraku , baru beberapa bulan ini saya bisa menemukannya dok" jelas Andrea.

"Saat kita bertemu dia lupa ingatan , saya tidak tau kalau dia mengalami trauma, tolong sembuhkan istri saya Dok" mohon Andrea,ia benar benar tidak tau harus bagaimana sekarang.

"Saya akan menemui Bu Fely terlebih dahulu untuk pengecekan lebih lanjut" Dokter Ana keluar meninggalkan Andrea dan Vano yang masih didalam ruangan nya.

"Aku terlalu egois"

"Ya mungkin saja" jawab Vano asal, Andrea langsung menatap tajam Vano.

"Slow aja dong liatnya, Lo udah berusaha menjadi pelindung buat istri Lo kok" ucap Vano menyemangati sahabat sekaligus bos nya itu.

Diruang Rawat Fely

"Suster bagaimana keadaan pasien?" tanya Dokter Ana pada suster yang baru keluar dari ruangan Fely .

"Pasien baru saja sadar Dok"jawab suster itu mengikuti Dokter Ana masuk kedalam ruangan Fely.

"Selamat pagi Bu Fely, apa ada keluhan Bu?" tanya Dokter Ana, Dokter Ana memperhatikan Fely yang hanya diam sembari menatap langit langit kamar.

"Bu?" Dokter Ana mendekati Fely lalu menyentuh tangannya.

"Anda siapa?" tanya Fely terkejut.

"Perkenalkan Bu, saya Dokter Ana ,Semalam ibu pingsan didepan rumah sakit, apa yang ibu rasakan sekarang?" tanya Dokter Ana pelan.

"Saya dimana Dok?" tanya Fely.

"Ibu ada di RS Konsultasi ,Saya siap membantu ibu kalau ibu butuh bantuan, Apa ibu ingin menelepon keluarga ibu?" tanya Dokter Ana.

Fely menggeleng , kepalanya menjadi sangat sakit saat Dokter Ana mengatakan kata keluarga.

"Ibu kenapa?" tanya Dokter Ana saat Fely memegangi kepalanya sambil mengerang kesakitan.

"Saya tidak mau,tidak jangan ambil anakku" Fely semakin mempererat tangan yang ada diatas kepalanya dan menangis histeris.

"Tenanglah Bu, Saya akan membantu ibu, Anak ibu baik baik saja" Dokter Ana terus menenangkan Fely. Didepan kamar Fely Andrea melihat semuanya, Istrinya menangis histeris karena masa lalu buruk nya membuat Andrea merasa sangat bersalah saat itu.

"Suster tolong suntikan obat penenang" Fely yang tiada berhenti memberontak membuat Dokter Ana harus menyuntikkan obat penenang untuk Fely. Keadaan Fely saat ini sangat kacau ,semua ingatan buruk yang pernah ia alami berkumpul menjadi satu didalam otaknya, Yang ia lihat dan ia pikirkan saat ini hanyalah masa lalu itu.

Setelah Fely tenang Dokter Ana keluar dari ruangan Fely berjalan kearah Andrea berdiri didepan jendela transparan ya mengarah ke Fely.

"Bagaimana istri saya bisa seperti itu Dok, bagaimana cara istri saya untuk sembuh" ucap Andrea yang sudah menahan air matanya.

"Untuk sementara waktu biarkan istri bapak dirawat saya akan mencoba berbicara dengan Bu Fely.

"Untuk Sekarang Bu Fely tidak bisa diajak berbicara,kalau kita terus paksakan keadaan nya akan semakin memburuk" jelas Dokter Ana.

"Saya ingin bertemu istri saya sebentar bisa?" tanya Andrea, Dokter Ana mengangguk, Saat ini Fely sedang tertidur karena obat bius tadi.

Andrea masuk kedalam ruang kamar Fely, Berjalan pelan menuju tempat Istrinya berbaring.

"Halo sayang" sapa Andrea menggenggam tangan Fely menahan air matanya.

"Maafkan aku yang tidak pernah mengerti keadaan mu sayang, lagi lagi aku lalai, tolong cepat sembuh Keano membutuhkan mu" Andrea menangis, ia tidak bisa lagi menahan air mata nya agar tidak turun.

"Aku akan menemanimu , cepatlah sembuh sayang, I love You" Andrea mencium puncak kepala Istrinya Felysia.