***
"Kerja bagus, Arkhano."
Eduart menepuk pundak putranya dengan bangga. Meskipun keputusan Dewan Eksekutif Perusahaan menyatakan Galen dan Arkhano berada di posisi yang sama untuk bulan ini, tetapi karena bulan kemarin Arkhano menjadi yang terbaik, dia otomatis unggul dua poin daripada Galen.
"Terima kasih, Ayah," ujar Arkhano yang langsung berbalik dan memeluk Eduart cukup lama.
"Minggu ini datanglah ke rumah. Bunda sudah merindukanmu karena minggu kemarin anaknya tak datang," balas sang ayah dengan kekehan kecil dan tepukan pelan di punggung Arkhano.
Arkhano mengangguk pasti. "Aku pasti akan datang. Dan bunda kan sudah tahu kalau minggu kemarin ada perjalanan dinas sekaligus reuni SMA."
"Tetap saja bunda merindukanmu."
Manik Eduart memicing, berusaha memastikan apa yang dilihatnya sekilas tadi bukanlah hal yang dikiranya. Namun, mata pria yang sudah lanjut usia itu benar-benar mendapati bercak merah keunguan di tengkuk putranya yang sedikit tertutup kerah kemeja.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com