MKC 219
...
Jika gue jawab pertanyaan Ebi dengan iya atau tidak maka tetap akan menjadi dilema tersendiri bagi gue. Karena apa salahnya hidup dan menikah dengan orang yang oleh orang tua gue jodohkan jika orang tersebut benar-benar baik?
"Setidaknya gue enggak akan hidup dengan makan cinta tapi nasi serta lauk pauk yang enak." Kata gue lebih seperti kepada diri sendiri.
"Jika hanya itu gue pun sanggup jadi suami masa depan elo." Timpal Ebi tertawa nyaring.
"Ya bukan gitu juga maksud gue, Bi." Tukas gue cepat-cepat.
"Gue paham kok apa yang elo maksud. Gue tahu kalau orang tua elo enggak akan membiarkan putri kesayangannya hidup menderita atau kelaparan hanya karena salah memilih calon suami. Dimasa depan gue yakin kalau calon suami elo akan sangat baik sama elo.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com