MKC 197
...
Untuk beberapa saat yang hening.
Sama sekali gue tidak menyangka kalau Jono menceritakan masa lalunya dengan senyum yang pada dasarnya biasa namun bagi gue terkesan palsu dan sendu. Meski Jono mengatakan kalau baru kali ini dia cerita soal Karen, tetap saja gue tidak bisa merasa terhormat.
Tetapi.
Yang terasa adalah sedih dan miris. Seperti saat gue baru keluar bioskop dengan film yang menguras emosi serta air mata tentang penderitaan tokoh-tokohnya. Film yang sebisa mungkin gue hindari karena hidup gue sendiri sudah menyedihkan sehingga gue tidak mau menonton sesuatu yang sama.
Lain cerita kalau itu adalah kejadian nyata yang menimpa orang-orang terdekat gue. Dimana gue tidak bisa abai begitu saja kepada mereka yang sejatinya membutuhkan sebuah penghiburan nyata dengan memperlakukan mereka dengan layak.
Namun.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com