webnovel

Madara in DC Universe

Seorang pemuda berdarah panas meninggal karena kecelakaan tunggal, dia bertemu tuhan dan diberi 3 permintaan. Dia lalu dikirim ke dunia lain. Penafian, semua bahan novel bukan milik saya. Itu adalah milik pengembang masing - masing, kecuali beberapa alur cerita yang saya tambahkan. Peringatan, ini akan ada hubungan Milf - Shota diawal. Jika kalian merasa jijik silahkan hengkang. Dan ini akan memiliki Harem, tidak besar tidak kecil.

Zenos_Maxima2611 · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

BAB 5 Sekolah dan Rencana Membuat Komik (2) [R18]

"Apakah kamu menyesal bahwa ada pria lain yang mengambil keperawanan ibumu ini? Sayangnya ibumu sudah tidak perawan selama latihan berat." Ucap Diana sepertinya melihat wajah penyesalanku, hmm... aku sepertinya perlu membuat wajah stoic dimasa depan agar tidak terbaca.

Yah, wajar jika seorang wanita dengan tubuh semi abadi seperti Ibu sering berhubungan Seks dimasa lalunya. Juga, ada kemungkinan seperti yang dikatakan Diana bahwa selaput daranya robek disebabkan karena latihan beratnya saat muda.

Aku lalu menghela nafas, untuk menyingkirkan keirianku.

"Tidak ibu... aku sedang memikirkan sesuatu yang lain. Dan tentang tawaranmu barusan...." Aku memandang wajah Diana yang sekarang memiliki campuran waspada dan sepertinya siap menerima hal yang buruk?.

"Aku menerimanya, tapi dengan persyaratan...." Tambahku berhenti sejenak, dimana aku bisa melihat kegembiraan di raut wajahnya, lalu kembali tenang dimana memberi isyarat untuk melanjutkan.

Aku lalu bangkit, dimana mulai duduk dimana Diana mengikutiku duduk.

"Pertama, aku ingin kamu membantuku untuk mempublis komik karanganku dimasa depan." Ucapku, dimana aku mulai mendekati wajahnya. Aku manatap mata birunya, lalu dahi kami saling bersentuhan dimana aku merasakan nafasnya yang hangat.

"komik?." Tanya Diana agak bingung tapi masih mengangguk setuju, akan membantuku.

"Ya, setidaknya untuk usaha sampinganku dan Kedua.... kamu akan selamanya menjadi miliku ibu." Lanjutku, sebelum dia menjawab dan membuka mulutnya.

*Chu* *Smoch* *Chu* *Chu*

Aku sudah menyegelnya dengan mulutku, dimana aku memberikannya ciuman pertamaku kepadanya.

"Mhp?!." Diana terkejut dengan ciuman panasku, lalu tangannya secara reflek menyentuh bahu dan kepala belakangku untuk menahanku agar tetap berciuman dengannya.

*Chu* *Smoch* *Chu* *Chu*

Ciuman panas kami semakin intens dimana aku memberanikan diri memasukan lidahku ke mulutnya, dimana aku mendapat tatapan kaget. Tentu saja, menit berikutnya dia membalas bahkan lebih agresif dimana dia menyedot lidahku, yang mebuatku kenikmatan.

Kami bercumbu ria selama 30 menit, yah karena itu didasarkan kualitas fisik kami. Ibu adalah Demigod yang tentu saja kualitas fisiknya diatas manusia, dan aku adalah seseorang dengan template seorang Anti-Hero terkuat di Naruto, dimana memiliki kekuatan puncaknya. Fisikku bisa dibilang juga diatas manusia, nyaris mencapai ambang demigod atau makhluk ilahi.

Oh bagaimana aku tahu itu? Itu terjadi ketika aku tidak sengaja memergoki Ibuku dicium oleh Bruce fuckboy Wayne, dimana itu membuatku kesal dimana chakraku agak bocor. Aku lalu memukul tembok apartemen dan Baam itu menjadi cekung, dan sekelilingnya retak.

Ibu yang baru saja dicium Bruce Fuckboy Wayne terkejut mendengar benturan itu, bergegas ke dalam apartemen meninggalkan fuckboy sialan itu sendirian.

Dia memasuki apartemen dan mengetahui salah satu dinding menjadi cekung, dimana aku berdiri diam setelah memukulnya.

Dia melihat bahwa EMSku juga aktif, dan aku mengutuk kutukan Uchiha ini! Sialan, kejadian itu tidak pernah aku lupakan hingga saat ini, bahkan sekarang mengubahku menjadi seorang yang lebih posesif dari ibuku. Setelah kejadian tersebut, aku menjauhkan diriku dari Diana untuk beberapa waktu, hingga akhirnya Diana membuka suaranya bahwa dia terkejut dengan ciuman tersebut dan aku jujur - jujuran saja dengan dia bahwa aku 'agak kecewa'. Dan yah, seperti inilah sekarang, sepertinya aku mengubah sifat Wonder Woman yang mencintai semuanya menjadi Wonder Woman yang hanya mencintai anak angkatnya saja.

Mari kembali ke WAV (West Adult Video ¯\_(ツ)_/¯ ).

Setelah 30 menit bercumbu, kami istirahat mengambil nafas. Dimana pita liur masih menjuntai di antara kami lalu terputus, kami saling memandang satu sama lain. Wajahnya agak memerah dan nafasnya terngah - engah yang entah kenapa malah membuatku semakin nafsu.

Aku masih bisa merasakan rasa manis dari liurnya, dimana itu semanis madu. Lalu mendorongnya ke samping dimana dia ada dibawah dan aku diatasnya. Agak terlihat lucu memang ketika seorang remaja muda berusia 13 mendominasi seorang Milf.

Tanpa pikir panjang aku menciuminya lagi, salah satu tanganku menompang berat badanku dan satunya lagi memainkan payudaranya yang kencang dan juga kenyal dengan menguleni seperti adonan juga memilin putingnya yang berwarna kecokelatan.

"Mhhn~." Erang Diana dalam ciuman kami.

Aku merasakan bahwa jemari tangannya mulai meraba - raba punggung, leher dan terakhir penisku dimana dia perlahan mengelusnya demgan tangan halusnya.

"Hmm~." Desahku dibalik ciuman, dimana Diana memainkan ujung penisku dan rasanya menggelitik dimana itu menyebabkan penisku agak berkedut.

Setelah selesai ciuman panas kedua kami, aku lekas turun ke leher jenjangnya dimana aku meninggalkan tandaku, bahwa Diana ibu angkatku adalah milikku seorang.

"Ahnm~ Madahrah~." Erang Diana gerah menyebut namaku, dimana tangannya memegangi kepalaku.

Dia juga membalasku dengan menjilat telingaku, yang membuatku merinding tapi nikmat.

Lalu ciumanku turun di payudaranya, dimana aku mulai mengenyotnya sekuat tenagaku, terkadang aku memainkan putingnya dengan lidah atau gigiku.

"Aahh~!! Mnnh~." Desahnya lagi, dimana punggungnya agak naik. Dia lalu menutup mulutnya yang membuat desahannya tertahan.

Aku lalu naik lagi dan berbisik di telinganya yang agak memerah, nafasku yang agak panas dan berat sepertinya membuatnya bergidik beberapa saat.

"Ibu, jangan tahan suaramu.... biarkan aku mendengarkan teriakan kenikmatanmu itu. Karena kamu akan segera mengklaim dirimu." Ucapku yang hanya mendapat anggukan dari Diana.

Setelah itu aku melanjutkan geliryaku di dadanya lagi dimana masing - masing payudara aku klaim dan aku gigit dengan bekas gigitan yang samar terlihat disana, Diana hanya bisa mengerang menahan nikmat dan sakit diwaktu bersamaan.

Aku lalu turun ke perut untuk menciumnya sejenak, dimana berikutnya aku turun ke memeknya yang sudah dicukur habis dan bebas rambut pubic.

Karena penasaran dengan memek, aku pertama mengendusnya dimana baunya wangi yang sepertinya Diana merawatnya, tapi aku samar mencium baru pesing.

"Anh!." Diana mengerang dimana merasakan nafasku di memeknya, dia lalu mendorong - dorong kepalaku dimana isyarat untuk menghisapnya.

Tentu saja tidak aku tolak, berkat video porno atau doujinshi yang aku lihat, aku menemukan bijinya dengan mudah dimana terkadang aku memasuk dan keluarkan dua jari telunjuk serta tengahku ke dalam memeknya.

"Aahh!!! Madara!!!!." Teriak Diana keras dimana aku merasakan bahwa jemariku seperti digencet oleh diding vaginanya.

"kamu sudah muncrat bu?." Tanyaku sambil mengeluarkan dua jariku yang basah dengan cairan bening agak kental, lalu aku menjilatnya dimana rasanya gurih.

"sebegitu frustasinya kah dirimu akan seks?." Tambahku lalu mendekatkan dua jari yang baru saja aku jilat ke mulutnya dimana dia jilat juga.

"Hah.... Hah... Hah... Ya~." Jawab Diana terengah - engah dimana payudaranya naik turun menggoda.

"Kalau begitu... kita langsung ya?." Tawarku dimana aku sudah mengelus kontol sepanjang 7 inchi dan diameter 2,5 inchi.

"Mmhm!." Diana mengangguk.

Aku lalu mulai mengepaskan lubangnya, Jleb langsung masuk semua tanpa halangan dimana aku merasakan bahwa vagina Diana sangat sempit. Tapi untungnya di bantu dengan orgasme ringannya tadi, jadi tidak seret. Aku juga merasakan bahwa ujung penisku mencium bibir rahimnya

"Aahh!!!." Erang Diana agak kesakitan atau mungkin keget. Dan aku memilih yang terakhir, karena raut wajahnya sangat jelas.

Aku melihat lagi bahwa Diana terbelalak terkejut, mungkin dengan ukuran kontolku yang sepertinya kompatibel dengan memeknya.

"Hmmm..." Dengusku merasakan kontraksi dinding vaginanya meremas kontolku dengan kuat, jadi aku diamkan dulu agar dia terbiasa.

" Dindingmu sangat ketat bu, seperti yang diharapkan dari seorang Demigod." Ucapku berbisik di telinganya, dimana aku mendapat tatapan terkejut.

"Hn~ Ba- Bagaimana?." Tanya Diana terkejut dalam erangan, bahwa putranya tahu dia adalah Demigod.

"Itu akan dibahas nanti, tapi terlebih dahulu.... mari kita selesaikan ini!." Jawabku samar, lalu mulai menggenjot pinggulku perlahan - lahan dan mulai meningkatkan kecepatanku.

"Oh~ Yess~ hmmm...." Erang nikmat Diana merasakan genjotanku di dalam perutnya yang beberapa kali penisku mencium bibir rahimnya.

Kami melakukan gaya misionaris yang paling konvensional, dimana ini adalah gaya kesukaanku selain doggy atau cowgirl.

Aku terus menggedornya dengan keras, agar vaginanya meregang dan sesuai dengan bentuk penisku.

Diana, Ibu Angkatku sepertinya menikmati ini. Dimana kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, tangannya mencoba melingkar dan mencakar punggungku dimana aku merasakan sakit tapi juga kenikmatan. Lalu kakinya melingkar di pinggangku, agar lebih dalam lagi.

Kami melakukan ini hampir 1 jam dan Diana sepertinya tidak kuat menahannya lagi, dia berteriak keras memanggil namaku.

"AHHH AHHNN~ MADARAAA! I-IBU CUUUMMMMM." Teriak Diana dengan mata terbelalak dan mendongak. Aku bisa merasakan bahwa rahimnya menjadi ketat yang membuat penisku kenikmatan.

" Tahan bu! Aku juga segera!! Hrgh!!." Erangku tertahan dengan mempercepat genjotanku ke dalam rahimnya.

"AAAHHH AAAHHHH AAHHHH YEAAAHHH~." Erangnya lagi dimana aku melihat matanya menjadi putih, dimana aku merasakan sesuatu yang hangat di penisku, dimana sepertinya Diana sudah Orgasme dan pingsan.

Selisih beberapa menit, aku menyusulnya dengan aku mengecat rahimnya dengan spermaku di sana.

"Hhhhn!!! Aku muncrat!." Desahku nikmat, lalu berbaring di atas payudaranya yang kenyal dan empuk. Penisku masih didalamnya, karena aku terlalu lelah untuk berpindah

"hah... hah... hah... selamat tinggal keperjakaanku..." gumamku lalu tertidur di atas Diana.

(A/N : yah, ini pertama kalinya aku membuat R18, jadi mohon maaf jika agak kurang.)

....

Beberapa jam kemudian aku lalu terbangun, aku merasakan Diana sepertinya memindahkanku.

"Hmmm..... Pagi bu..." sapaku sambil mengucek mataku, aku melihat Diana baru saja ingin memindahkanku dari atas tubuhnya.

"Pagi sayang~ tadi adalah pagi yang luar biasa, Hmmn~." Sapanya balik melihat bahwa aku sudah bangun, dia lalu mengangkatku dimana aku juga ikut menyingkir dan ada suara *plop* dari bawah.

Ya, penisku yang beberapa jam di dalam vaginanya keluar dan membuat kami berdua mengerang kecil. Lalu cairan putih keluar dari lubang memeknya.

"Sepertinya aku keluar didalam dirimu?." Ucapku sambil melihat cairan putih kental masih merembes keluar dari lubang memeknya.

"*giggle* kalau begitu kamu harus tanggung jawab jika aku hamil, kan?." Ucap Diana menyentuh pipiku.

Aku melihat dirinya untuk beberapa, lalu tersenyum padanya.

" sebagai Demigod, seharusnya kesuburanmu tidak terlalu tinggi, bu. Tapi jika kamu memang hamil, aku akan bertanggung jawab untukmu dan anak itu." Ucapku se pria mungkin, lalu berbaring di posisi yang enak di ranjang.

".... terima kasih kalau begitu, sayang. Ngomong - ngomong bagaimana kamu tahu bahwa aku Demigod? aku bahkan tidak pernah memberitahumu." Diana tersenyum hangat, dia lalu ikut berbaring di sebelahku dimanabersandar pada bahuku dan memeluk diriku.

Ya, Ibu bahkan tidak pernah mengatakan bahwa dia adalah Demigod. Itu mengingatkanku lagi pada 7 tahun lalu saat aku diculik dan berhasil membangkitkan EMS dan Susanoo miliku, dia hanya mengaku sebagai pahlawan.

Nah, jika bertanya kemana luka - lukaku? itu berkat Sel Hashirama di tubuhku dimana aku bisa merevitalisasi tubuhku yang rusak.

Ketika Diana menanyakan ini, aku sedikit terdiam dan memejamkan mataku untuk mempertimbangkan, apakah membagikan kehidupanku dulu atau tidak.

Lalu aku menjelaskan masa laluku di kehidupan lamaku, dimana kehidupanku di masa lalu cukup biasa - biasa saja, aku juga menyebutkan bahwa Diana dan seluruh dunia tempatku tinggal sekarang adalah dunia fiksi.

Aku melihat responnya, dan dia terkejut bahwa dia dan dunianya adalah sebuah fiksi yang dibuat oleh orang - orang di duniaku.

"Aku kemari, di utus oleh entitas bernama 'Tuhan' untuk membantu Administrator Alam Semesta ini untuk melawan kekacauan.... dan berkat dialah, aku bertemu denganmu... Ibu dan juga wanita yang selalu berada disisiku, selama ini. Terima kasih." Jelasku, lalu menoleh ke arah Diana dimana dia memandangku, aku menyentuh pipinya dan menciumnya lagi.

Lalu kami melakukan ronde kedua dimana sekarang Diana yang tampil dominan, dia melakukan gaya Cowgirl.

Erangan kami berdua berlanjut hingga siang hari, karena kami akan pergi ke Gotham untuk mendaftarkan sekolah untukku, survey perumahan dan membeli barang untuk debut komikus ku.