Mendengus resah sembari memegangi kepala, tak mampu melihat Gabriel. Yang ada Kayla malah menangis, tahan-tahan sampai Gabriel pulang Kayla baru meluapkannya. Cowok itu diam. Tidak ada kata yang keluar lagi dari mulutnya. Menghela nafasnya panjang, lalu mengambil jaketnya lalu pergi begitu saja.
Tangan Kayla gatal lalu menggaruk tangannya kasar-kasar, luka lecet tadi yang baru saja ia obati malah mengeluarkan darah. Tak ada rasa perih lagi, Kayla meluapkannya sembari menangis. Bodoh, badannya sendiri yang ia siksa dan tak memperdulikan betapa menyiksa dirinya.
"Aku harus apa... Aku lelah." gumamnya dengan air mata yang terus keluar.
Ketika Kayla menuju kamarnya, tiba-tiba ia kembali berhalusinasi melihat seseorang berpakaian hitam serta membawa palu seakan mau membunuhnya. "Pergi.. Aku mohon pergi..." pekiknya sendiri.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com