Mereka berdua saling berpelukan, membuat sekitarnya merasa terharu. Tetesan air mata, tiada henti terus mengalir. Roki teringat, saat dirinya menampar pipi kanan Angela higga berlari memasuki kamar. Rasa bersalah, terus melekat di dalam hatinya lalu ia lampiaskan dalam sebuah pelukan. Begitu juga dengan Angela, tidak sempat membalas perkataannya ketika ia berada di dalam kamar.
"Angela, maaf sudah menamparmu semalam. Apa pipimu masih sakit?" tanya Roki sembari berlinang air mata.
"Sedikit," jawab gadis kecil itu sembari mengusap pipinya.
Pemuda itu mendekat, ia pun mencium pipi kanannya membuat Angela tak berkedip. Gadis kecil itu tersipu malu, jantungnya berdegup begitu kencang. Di usianya baru menginjak masa pubertas, ia baru merasakan suatu gejolak yang ia tak mengerti. Rasanya begitu hangat, ketika menerima sebuah ciuman dari orang yang sudah ia anggap seperti seorang pangeran.
"Masih sakit?" tanya Roki sembari tersenyum manis kepadanya.
"Masih," jawabnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com