webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
74 Chs

Yah, Kenalkan Saya...

Malam ini Mimi tengah duduk di balkon, mencoba untuk menenangkan hatinya. Bagaimana tidak, besok Tama dan Kak Abas akan datang untuk berkenalan dengan keluarganya. Ya... walaupun Tama pernah kesini dan sudah akrab juga dengan Bang Rendra, tetap saja dia merasa gugup. Dan untungnya besok dia hanya kuliah pagi saja. Jadi Sepertinya dzuhur dia sudah bisa ada di rumah lagi.

"Semoga semuanya lancar," batin Mimi.

---

"Mi, ke Gramedia dulu yuk! Gue mau beli pulpen sama kamus Oxford," ajak Sisi.

"Sorry Si, gue ngga bisa. Soalnya mau ada acara di rumah."

"Sebentar aja Mi. Besok kamusnya mau dipakai. Kamus gue hilang nih!".

" Lo pakai Kamus gue aja. Kebetulan gue punya dua," kata Mimi sambil mengambil kamusnya dari tas dan kemudian menyerahkannya kepada Sisi.

"Ya elah Mi, masa sebentar aja lo ngga bisa?".

" Sorry banget Si, gue udah janji sama Bunda kalau dzuhur sudah sampai rumah lagi. Sekali lagi sorry ya Say! Gue duluan. Bye!" kata Mimi sambil mencium pipi Sisi.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com