webnovel

Ktitikos

WARNING{!} CERITA INI MENGANDUNG UNSUR RAPE BAGI YANG TIDAK MENYUKAINYA, DILARANG MEMBACA. TERIMA KASIH. Title : Ktïtïkós Maincast : Park Chanyeol dan Byun Baekhyun Support cast : HunHan, KaiSoo, dll Lenght : Chapter Gendre : Romans, Nc21, Bxb, BoyLove, hipersex Rate : Mature ° ° ° Ktitikos adalah bahasa Yunani yang artinya Posesif. Chanyeol adalah seorang pria penggila sex yang selalu bermain dengan perempuan atau pun pria. Dia selalu, mendapatkan semuanya yang diinginkan. Lalu bagaimana jika ada seorang namja cantik yang menolaknya? Memaksa namja cantik itu untuk hidup dalam belenggunya sebagai iblis yang berwujud raja Yunani. .... Untuk yang homophobia, jangan salah mampir. kalo gak suka, silahkan tinggalkan akun ini tanpa banyak bicara! CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AL SENDIRI. DILARANG KERAS PLAGIAT | COPYPASTE | REMAKE | ATAU LAINNYA. copyright by chan_baek_614 cover: Original chan_baek_614

chan_baek_614 · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
10 Chs

True Love

Angin malam terus berhembus dengan kencang, seorang namja tampan, terlihat sedang asik menyesap sebuah minuman beralkohol sambil memandangi sebuah foto yang ada ditangannya. Sesekali tertawa dengan kencang— namun beberapa saat kemudian, suara isakan keluar dari bilah bibirnya.

"Aku sangat mencintai mu Baekhyun! Hiks ... kenapa kau tidak paham dengan perasaan ku!" teriakan frustasi bergema disekitar kamar mewah tersebut.

"Aarrgghhh!" Namja tampan itu, melempar botol minuman nya ke lantai, hingga serpihan kaca terhempas di ruangan tersebut.

Namja tampan itu bangkit dari kursinya, berjalan dengan tertatih tanpa rasa sakit yang dirasakan ketika menginjak setiap pecahan botol tersebut. Sesampainya di atas kasur, ia merebahkan dirinya sambil terus memeluk foto seseorang yang sangat dicintainya.

"Good Night Baekhyun. Aku mencintaimu," ucapnya, mencium foto tersebut dengan linangan air mata yang kembali jatuh.

....

Keesokan paginya, suara pintu terbuka dengan kasar tidak membuat namja yang sedang tidur itu merasa terganggu. Seseorang menarik kerah kemeja namja itu, hingga membuatnya jatuh kelantai.

"Chanyeol! Apa kau sudah gila! Kau sudah melanggar hu— "

"Aku tidak perduli! Sedari dulu hidup ku hanya bergelut dengan hukum! Bahkan sesuatu yang tidak pernah ku lakukan hingga mendekap di penjara apa kau perduli?!" Satu tetesan air mata pun jatuh dari manik namja tersebut ketika mengucapkannya.

Secara perlahan, genggaman di kerah baju Chanyeol mulai mengendur. "Bukan maksud ku seper— " Chanyeol pun menjauhkan sosok yang membuat paginya suram.

"Lebih baik kamu keluar sekarang sebelum kesabaran ku menghilang Sehun!"

Sehun pun mulai melangkah keluar. Meninggalkan Chanyeol yang kembali terduduk di atas ranjang dengan tatapan kosong.

"Jika aku hanya hidup dalam keadaan seperti ini. Aku tidak ingin dilahirkan Tuhan." Kristal kecil mulai membasahi wajah tampan Chanyeol. Rasa sesak di dadanya seakan membuat ia sulit untuk bernafas.

"Baekhyun," seru Chanyeol dengan lirih dan meremas dada nya dengan kuat.

....

"Aku pulang." Seru namja kecil, dengan pakaian sekolah yang melekat di tubuhnya.

Mata besar miliknya, memandang keseluruh sudut rumah besar itu. Kaki kecilnya mulai melangkah ketika tidak ada seorang pun yang menyambut kehadirannya.

"Eomma! appa! hyung!" serunya dengan suara khas anak kecil.

Langkah kecilnya terhenti di salah satu kamar yang terbuka. Rasa penasaran yang menyelimuti nya, membuat ia mulai mendekati kamar tersebut tanpa curiga. Kedua maniknya membesar karena terkejut dengan apa yang ia lihat. Kaki mungilnya bergetar hingga tidak mampu menopang tubuh itu.

Brukkk!

Seorang namja keluar dari dalam kamar tersebut. Dengan senyuman sinis, ia menyamakan tinggi badan sang adik dan membelai rambut si kecil dengan tangan yang penuh akan darah.

"Kamu sudah pulang adik kecil?" tanyanya. Si kecil bergetar dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Apakah kamu melihat aku membunuhnya?" Si kecil menggelengkan kepalanya dengan rasa takut.

"Kau yakin?" Si kecil menganggukkan kepalanya dengan cepat.

Usapan di kepala si kecil terhenti, begitu juga dengan senyuman yang terukir di wajah sang hyung.

"Kau pikir aku percaya!" teriaknya dan menarik rambut si kecil dengan kencang hingga suara tangisan terdengar.

"Aku tidak akan membiarkan mu hidup adik ku sayang."

Namja itu menarik si kecil masuk kedalam kamar. Ia terus memberontak agar sang hyung melepaskan dirinya.

Brukkk!

Tubuh kecil itu dihempaskan pada sebuah ranjang. Tepat di sebelah mayat seorang wanita, yang sudah tidak berbentuk lagi.

Si kecil bergetar, ia terus memohon kepada Tuhan agar menyelamatkan dirinya dari sang hyung. Namja itu sudah memegang sebilah pisau belati. Senyuman menakutkan ia tampilkan di depan sang adik.

"Bagaimana jika pisau ini mengeluarkan kedua mata mu adik kecil?"

"Hyung hiks ... lepaskan aku hiks ... "

"Melepaskan mu?" Namja itu memasang wajah seolah sedang berpikir ketika mendengar permintaan adiknya.

"Aku janji hiks ... Aku janji tidak akan bilang pada siapa pun hiks ..." Lagi— si kecil memohon kembali pada sosok sang hyung.

Namja itu kembali tersenyum, mendekati wajahnya kepada sang adik dan berbisik tepat di kedua telinganya.

"Hyung akan melepaskan mu. Tapi dengan satu syarat." Tuturnya membuat si kecil menatap sang hyung.

"A— apa syaratnya?" tanya si kecil masih dengan tubuh yang bergetar.

"Jika kamu bisa membunuh ku. Maka aku akan membebaskan mu," bisiknya. Si kecil memandang wajah sang hyung. Dirundung rasa tidak percaya, akhirnya si kecil mengambil pisau belati itu dan mulai mengarahkan nya kepada sang hyung.

Namja itu terus menghindari adiknya yang mulai mengayunkan pisau kearah nya. Sesekali tersenyum karena sang adik tidak mampu melakukan hal itu kepadanya. Hingga—

"Aakkhhh!"

Ceklek ~~

"Tidak ... !"

....

"Hahh ... hahh ... hahh ... " Chanyeol terbangun dari tidurnya. Begitu banyak peluh yang keluar hingga membasahi sebagian tubuhnya. Suara gemuruh kencang, menjadi teman baginya untuk mengantarkan mimpi buruk itu kembali.

"Baekhyun," serunya yang langsung memeluk foto namja cantik itu.

"Jangan tinggalkan aku Baekhyun. Hiks ... aku sangat mencintai mu," tuturnya dengan isakan kecil.

Sinar mentari telah datang, terlihat seorang namja yang berada diatas ranjang masih terduduk dan memeluk sebingkai foto dengan wajah menyedihkan.

Ceklek~~

Suara pintu terbuka, tidak mampu mengalihkan perhatian namja tersebut. Seseorang terus melangkah mendekat dan duduk di sebelah ranjang namja itu.

"Chanyeol. Kenapa kamu melakukan hal itu kepada Baek— "

"Karena aku sangat mencintainya. Kau tidak akan pernah paham dengan perasaan ku Sehun. Bagaimana bahagianya aku, ketika tangan kecil itu membalut luka yang ada di dahi. Ketika wajah khawatir melingkupi nya disaat aku terjatuh."

"Aku merasa saat itu, hidup ku lebih berharga, karena ada seseorang yang mengkhawatirkan ku. Aku bahagia, saat ada seseorang yang  peduli kepada ku," lanjut namja yang bernama Chanyeol tersebut.

"Jika kamu mencintainya. Bukan seperti itu cara yang harus kamu laku— "

"Lalu bagaimana! Bagaimana cara nya agar aku bisa mendapatkan hati Baekhyun! Sedangkan dia berpikir jika aku yang sudah membunuh Irena! hiks ... sungguh. Bukan aku yang membunuh Irena. Aku— aku hiks ..." Suara tangisan itu akhirnya pecah pada pagi cerah tersebut.

Chanyeol tidak sanggup lagi, untuk dapat menahan rasa sesak yang selama ini ia tahan di dada. Sedari dulu, hidup nya seolah kosong tanpa warna yang pasti. Namun— ketika ia bertemu dengan Baekhyun. Warna itu mulai terukir di hidupnya. Tetapi— warna tersebut mulai menghilang kembali, disaat kejadian itu datang dan menggerogoti hidupnya.

Sungguh. Bukan Chanyeol yang membunuh Irena. Saat Chanyeol datang, Irena meminta tolong kepadanya dan menitipkan Baekhyun ke dirinya. Namun— di saat yang tidak tepat, genggaman tangan itu harus terlepas ketika Daniel hadir dan melihat kejadian tersebut.

Sehun melihat kesedihan yang menimpa adik sepupunya tersebut. Ia bisa merasakan bagaimana rasa sakit, kecewa, dan hancur yang menjadi satu dalam hidup Chanyeol. Ia sadar, jika selama ini begitu banyak hal yang tidak pernah dilakukan Chanyeol harus ditanggung oleh sang adik. Sebagai seorang saudara dan juga dokter spikiater pribadi Chanyeol. Sehun berjanji akan membantu Chanyeol, walaupun tindakan yang dilakukan sang adik telah melanggar hukum negara.

'Aku akan membantu mu, sebagai pengganti kebodohan ku di masa lalu Chanyeol. Aku menyesal karena tidak percaya kepada mu dan lebih mempercayai hyung mu yang telah bersalah.  Maafkan aku Chanyeol,' seru Sehun dalam batinnya.

.

..

...

....

.....

Bersambung!

Jangan lupa Vomennya CBHS

(づ。◕‿‿◕。)づ

Biar lebih semangat update nya

( ꈍᴗꈍ)