Riana melangkah gontai di sepanjang pesisir pantai. Perutnya terasa sangat lapar karena hanya diisi dengan sebuah pepaya tadi pagi. Matahari sudah mulai merangkak turun. Cahaya senja menyebarkan warna oranye di permukaan air laut. Debur ombak terdengar sayup-sayup, menciptakan melodi sedih yang bergema di telinga Riana.
Riana memandang semua itu dengan hati sedih. Dia sangat merindukan kedua orang tuanya, namun sampai sekarang dia masih belum bisa menemukan jalan untuk melapor pada polisi. Akhirnya gadis itu memilih menolong dirinya sendiri terlebih dahulu. Kakinya yang terluka mesti diberi alas supaya tidak kotor dan terinfeksi. Berbekal sisa uang di saku roknya, Emily membeli sepasang sendal jepit seharga lima belas ribu rupiah. Sekarang di kantongnya hanya tersisa dua lembar uang sepuluh ribu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com