webnovel

KEMBALI PADAMU

Kisah hidup Raya menjalani kehidupan yang penuh liku dan panjang, menjalani hidup yang tak terduga, ditinggal papanya yang selingkuh dari mamanya, dan mempunyai anak yang ga tau siapa ayahnya...

Yanti_Wina · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
150 Chs

Honeymoon sambil bekerja

"Papa mulai memberikan aku pekerjaan banyak lagi..." tangan Raya mulai mengetik lagi meneruskan pekerjaannya, Alan yang merasa di abaikan mulai mencium Raya lagi dan tanpa ampun Alan meremas dada Raya,

"Akh...Laann." Raya menghentikan tangannya menoleh kearah Alan, Alan dengan semangat mencium bibir Raya kemudian Alan bangun, mengunci pintu ruangan terus balik lagi menindih Raya,

"Aku enggak tahan di abaikan..." ciuman Alan pindah keleher dan tangannya membuka kemeja Raya, tidak memerlukan waktu lama, kancing kemeja Raya sudah terbuka semua.

"Jangan di sini lan..." Raya mencoba menghentikan Alan, tetapi bagaimana menghentikan Alan kalau dirinya juga sudah tak bisa menahannya, Alan sudah melepas pakaian Raya semuanya sementara Alan hanya melepas celananya,

"Pindah kekamar!" Perintah Alan, di ruangan Alan memang ada ruangan buat Alan istirahat ada sebuah tempat tidur kecil dan kamar mandi. Raya hanya mengangguk, sampai di tempat tidur, Alan semakin ganas dan menekan tubuh Raya.

"Aku keluar yank..." Alan ambruk di tubuh Raya, Raya memejamkan matanya dan memeluk Alan, setelah nafasnya kembali Alan bangkit dan merapikan kemejanya yang kusut memakai calana lagi dan melanjutkan pekerjaannya, sementara Raya tertidur lelap.

Hari sudah sore, Alan membangunkan Raya dengan ciuman,

"Bangun yank, cepat pakai baju nanti aku tergoda lagi!" Alan mengusap tubuh Raya yang polos sehingga Raya merinding, Raya cepat melompat dari tempat tidur dan masuk kamar mandi lalu memakai bajunya, Alan tersenyum melihat tingkah Raya.

"Ayo pulang!" Raya mengangguk.

mereka berjalan menuju parkiran naik ke mobil untuk pulang ke Apartemennya,

sampai di Apartemen Raya mandi.

Sore itu Raya dan Alan duduk di sofa menyalakan televisi sambil minum cokelat panas.

"Lan besok aku ke Bali... Apa kamu juga sama?" Raya menatap Alan dan menyandarkan tubuhnya di dada Alan.

"Ya aku berangkat, karena ini proyek kerjasama sama kantor kita."

"Berarti kita bareng tapi dari perusahaan yang berbeda?" Raya tersenyum geli,

"Iya ... tetapi ini kabar baik, kita bisa sekalian bulan madu." Alan bersemangat, mengingat dulu mereka pernah ke Bali berakhir Raya yang meninggalkannya,

Raya menatap Alan lagi dengan muka manja, membuat Alan gemas dan mengecup bibirnya,

"kita makan malam!" ajak Raya, Raya bangun dan menata piring di meja makan, Alan menghampirinya, lalu duduk di kursi,

"Makan yang banyak! kulihat badanmu kurus, kamu sering melewatkan makan siang."

"Iya aku makan banyak." Alan melahap makanannya dengan semangat, mengingat besok pasti banyak tenaga yang terkuras, Alan mengulum senyum.

Raya mencium pipi Alan dengan gemas,

"Anak baik." jawab Raya dan tertawa,

Setalah makan Raya dan Alan menata baju di koper setelah itu tertidur lelap,

***

Jam 10 pagi, Raya dan Alan sudah sampai di Bali. Alan mengandeng Raya masuk ke Hotel yang mereka sudah booking, setelah mengambil kunci Raya masuk ke dalam kamar Hotel kamarnya sangat indah,

Permainan warna biru tosca dan kuning memberikan kesan yang mewah banget. Ada sofa dipojokan kamar sepertinya bisa untuk berduaan bercinta pikir Raya, Raya menggetok kepalanya sendiri melihat keadaan kamar itu pikirannya langsung ngeres.

"Kamu kesini bekerja kerja Raya, mesra- mesraannya selesai kerja." gumam Raya,

Raya berjalan membuka pintu, teras kamarnya juga terasa luas banget, dan juga adanya sofa di situ, Raya duduk menikmati suara deburan ombak dan bau hujan yang bikin males gerak, Raya bersandar di sofa memejamkan matanya dan akhirnya tertidur, Alan datang menyusul membawa bunga mawar putih dan kado kecil buat istrinya, setelah masuk dan melihat Raya tertidur, Alan tersenyum mengecup kening Raya, bunganya Alan simpan di meja kecil di samping tempat tidur. mendengar suara langkah, Raya membuka matanya,

"Lan suasana kamarnya seperti..." Alan mendekat membungkuk mengecup bibir Raya,

"Kita nikmati bulan madu kita." Pipi Raya memerah,

"Ayo mandi!" Ajak Alan, Raya mengangguk dan masuk kekamar mandi, Raya dan Alan masuk ke Bathtub membuat suasana mandi jadi bergairah perlahan Alan mengecup bibir Raya turun keleher terus pindah kekuping, Raya menggeliat tetapi Alan makin melancarkan ciumannya, suara nafas mereka sudah tak beraturan dan akhirnya Alan dan Raya menyelesaikan mandinya dan pindah ketempat tidur Alan menekan tubuh Raya dengan gairah yang telah berada di puncak dan akan meledak,

"Aku mencintaimu..." Suara Raya di telinga Alan dengan nafas yang memburu, Alan makin tak terkendali dan akhirnya keduanya mencapai kenikmatan,

"Aku juga mencintaimu." Alan mengecup kening Raya dan memeluknya erat tubuhnya, Raya menatap keluar kamar, terlihat senja yang memerah begitu indah,

"Ini seperti mimpi... kita kembali berdua di sini tetapi sebagai pasangan..." Alan makin merapatkan pelukannya,

"Aku juga merasakannya seperti mimpi ... dulu saat kita berdua di sini hatiku ingin memilikimu, kecewa tidak terwujud karna kamu kabur duluan menghindar dari aku."

"Maaf dulu aku buta... aku tidakbmelihat ketulusanmu, tapi waktu itu posisi kita juga tidak tepat Lan." Alan mencium leher Raya,

"Alannn..." Suara Raya terdengar serak dan menggemaskan di telinga Alan, membuatnya bergerak aktif lagi, Raya dengan senang hati mengimbanginya sampai akhirnya mereka menyudahi Aktivitasnya karna sudah kelaparan.

"Ayo siap- siap Dinner!" Raya mengangguk, mandi dan mengenakan mini dress dengan potongan A-line yang lebih melebar pada bagian bawah, berwarna pink pastel,

"Kamu cantik sayank..." Alan memeluk Raya dari belakang, Raya berbalik menghadap Alan terlihat alan memakai kemeja yang senada dengannya,

"Kamu tampan banget." Raya berjinjit mengecup bibir Alan,

"Ayo berangkat!" Raya mengangguk, Alan memesan private dinner di pinggir Pantai Nusa Dua.

Ambience yang disiapkan begitu hangat dan romantis. Pedestal kayu diapit dengan bunga dan lilin mengarahkan mereka menuju meja yang menghadap langsung ke pantai.

Raya tersenyum bahagia mendapatkan perlakuan istimewa dari Alan,

"Indah banget sayank..." Alan menyerahkan mawar putih ketangan Raya, karena tadi siang belum sempat diberikan pada Raya dan memberikan kotak kecil juga kepada Raya,

"Apa ini?"

"Buka aja!" Raya membuka kotak itu, didalamnya ada cincin cantik bermata dan satu lagi polos, Raya menatap Alan dan baru ingat mereka tak memakai cincin setelah menikah.

"Maaf baru sekarang aku membelinya, semoga kamu suka tidak?" Raya matanya berkaca- kaca,

"Aku suka ..."

"Aku pakaikan." Alan meraih tangan Raya dan memakaikan cincinnya, terus mengecup tangan Raya, dan Raya juga meraih tangan Alan terus memakaikan cincinnya, keduanya berakhir berpelukan dengan mesra,

"Aku mencintaimu... sekarang dan selamanya... walaupun aku pernah hidup bukan denganmu di masa lalu tapi, memilikimu sekarang adalah kesempurnaan." Alan membisikan kata- kata itu ketelinga Raya,

"Aku juga mencintaimu.... terimakasih telah mencintaiku apa adanya dengan segala kekuranganku, terimakasih telah menjadikanku orang yang paling bahagia di dunia ini, aku tau kita semua punya masalalu tapi, setelah kita bersama sekarang, aku minta kalau kamu mencintaiku tutuplah masalalumu! karna dengan masih memberi celah itu akan menyakitkan kita berdua, kecuali tanggung jawab yang tertunda yang belum kamu penuhin."

"Aku akan berusaha jadi yang terbaik." Alan mencium bibir Raya dan menekan tubuh Raya setelah cukup lama berciuman Alan melepasnya,

"Ayo makan!" Alan menarik kursi untuk Raya, kemudian Alan duduk di sebrang Raya berhadap- hadapan,

seorang Waitress menyajikan steak yang Alan pesan, Alan memotongnya dan menaruh di hadapan Raya, Raya terharu melihat semua yang Alan lakukan hari ini,

"Makasih sayank untuk hari ini..." Alan menarik tangan Raya dan meremas jari- jemarinya dengan lembut,

"Sama- sama ... aku senang melakukannya untukmu."

Setelah dinner mereka kembali kekamarnya melanjutkan petualangannya sampai akhirnya mereka tertidur pulas,

***

Matahari terbit sangat indah pagi itu Raya dan Alan bangun bersamaan menatap keluar begitu menakjubkan, sejauh mata memandang terlihat laut biru menyejukan mata,

"Aku malas beranjak dari tempat tidur ini." keluh Alan, Raya tersenyum memeluk tubuh polos Alan,

"Kita tunda dulu, pulang kerja kita lanjutkan sampai kamu puas." Goda Raya,

Alan langsung mengecup leher Raya dengan gemas, turun ke bagian dada sambil meremasnya,

"Akh.... Alannnn... " Alan makin meneruskan gerakannya dengan ganas,

"Boleh...?" Raya mengangguk,

"Apa mungkin kamu akan menghentikannya sampai di sini?" Ucap Raya sambil terengah - engah, Alan terkikik lalu melanjutkan menekan tubuh Raya dengan gairah yang sudah memuncak,

"Aku mau sampai yank...." Alan menekannya kuat- kuat sampai akhirnya mereka selesai olah raga di pagi harinya di atas ranjang, Raya dan Alan istirahat sebentar lalu bangun,

"Ayo mandi! setelah sarapan kita berangkat!" Ajak Raya, keduanya mandi bersama, setelah itu mereka pergi ke Grain Restaurant,

Raya kagum melihat desain resto tersebut, desain-nya terasa mewah dan mahal.

Jarak antara kursi cukup jauh, membuat Raya nyaman, Raya memakan Roti dan Alan memakan daging bebek guling.

setelah sarapan mereka bergegas menemui mitra bisnis mereka, di kantor cabang PT Herlambang sentosa, ketika Raya masuk kekantor semua karyawan memberi hormat,

"Pagi bu, silahkan." seorang Wanita mempersilahkan Raya masuk ke ruangan Rapat, Raya mengangguk,

Alan duduk di sebelah Raya, Raya tersenyum kemudian mulai berbicara,

"Selamat pagi semua, terimakasih telah datang memenuhi undangan saya, mari kita mulai!" setelah itu Raya berbicara dengan detail untuk proyek Hotel yang akan di mulai sebentar lagi, semua setuju dengan penjelasan Raya, akhirnya tanpa adanya debat pertemuan selesai,

"Terimakasih atas kerjasamanya semoga kita jadi partner kerja yang baik."

"Apakah Pa Alan dari perusahaan yang sama dengan Bu Raya? Kalian sepertinya sangat akrab?" bos dari perusahaan Alexsa bertanya untuk menghilangkan rasa penasarannya,

Raya tersenyum dan menggeleng,

"Kami dari perusahaan yang berbeda, sekarang kami jadi rekan bisnis, tetapi di luar pekerjaan kami adalah suami istri." hampir semua yang ada di ruangan itu menatap kearah Raya,

"Kenapa Pak Herlambang tidak mengundang kami di acara pernikahan kalian? Bu Raya kan anak satu satunya Pak Herlambang?" semua orang menatap ke arah Raya,

"Kami belum sempat mengadakan pesta karna kami sama- sama sibuk." akhirnya semua yang ada di situ mengangguk maklum,

Setelah selesai serta saling kenalan satu sama lainnya, Raya dan Alan keluar dari ruangan, bertemu sebentar dengan pimpinan perusahaan dengan kata lain orang kepercayaan Herlambang, setelah itu Raya dan Alan kembali ke Hotel.

Raya membaringkan tubuhnya di tempat tidur... badannya baru terasa capek, Alan juga tergeletak di sebelahnya, Raya menoleh kearah Alan hendak bertanya kapan pulang tetapi baru saja dia membuka mulutnya menoleh ke arah Alan, Alan sudah terlelap tanpa sempat membuka sepatu, Raya tersenyum bangun pelan- pelan membuka sepatu Alan terus menyelimutinya, kemudian Raya mandi dan memesan makanan untuk makan malam, Raya tidak berniat keluar kamar karena melihat Alan kelelahan dirinya juga tak jauh berbeda.

selamat sore...

maaf UP nya terlambat

makasih ya buat chapter comentsnya, power store, dan bintangnya,

jangan bosen- bosen kasih power stones dan bintangnya ya! ??

SELAMAT MEMBACA!

Yanti_Winacreators' thoughts