webnovel

Bab 18 Pertarungan yang sengit

"pertarungan dimulai dengan serangan dari rui.

Rui: mari kita lihat,seberapa kuat pertahananmu."dengan senyum tipis, rui mulai membentuk segel ditangannya.

Emi: menarik, pada akhirnya anak tengik itu, akan kembali saat mendengar tulang bibi tersayang patah satu per satu."hahaha tawa jahat dengan bringas langsung menunjukan sifat aslinya.

Rui: sepertinya kewibawaanmu hanya formalitas belaka ya.?

Emi: jangan banyak bicara,ayo maju.!!

Rui: sesuai keinginanmu."jurus elang, tapak naga pedang.

"sebuah aura keluar dari tubuh rui yang membentuk naga dengan cakar tajam yang langsung bergegas menyerang dengan momentum kuat.

Emi: pertahanan aktif.

"kedua kekuatan menghasilkan bentrokan kekuatan yang bisa dirasakan semua mahkluk digunung.ini seperti perisai dan tombak saling bertubrukan dengan energi besar.

emi"sial,goresan anak itu membuat retakan pada serangan kali ini,jika terus seperti ini aku tidak ada pilihan lain selain menyerang jarak dekat.

Rui"sial energiku hampir habis jiika seperti ini aku akan mati kehabisan tenaga.

"pada serangan itu perlahan makin memudar dan setelah serangan itu selesai keduanya langsung menyerang dengan bertukar pukulan.

"boom,duar.setiap yang dilalui tempat pertarungan itu hancur lebur.saat kedua tangan saling mengenai pukulan keduanya mendapat riborn dan mundur 5 langkah serta saling memuntahkan seteguk darah.

Emi: tidak kusangka aku menemui lawan sekuat ini,sepertinya kamu pasukan pemberontak yang tersisa.!?

"saat susah payah menghindar,sampailah kedua orang ini ke tempat pertarungan bibi rui.

Rini: bibi,sepertinya hanya bibi rui yang bertahan menunggu kita,ayo bantu bibi.!

Luli: sebaiknya bantulah diri kita dulu, bagaimana bisa lepas dari kejaran pria itu.

Rini: awas,menunduk bibi.!!

Eru: hahahaha,disituasi ini kamu masih ingin membantu,dasar orang lemah.

"yang terus menyerang membabi buta dengan raut menikmati,eru tanpa sadar melirik emi yang sedang bertarung dalam kondisi buruk.

Eru: kamu melawan 1 perempuan saja sudah sangat kerepotan,sepertinya kamu sudah kebanyakan berleha-leha ya."dengan menyombongkan diri yang sedang mempermainkan 2 perempuan seperti mengejar kelinci.

"emi menggertakan gigi.

Emi: kaka, yang kamu kejar hanya perempuan sekarat dan 1 gadis kecil,bagaimana kaka bisa mengatakan kalo aku malas berlatih, belum lagi aku sebelumnya.

"belum menyelesaikan perkataan, sebuah serangan mengenai emi hingga terpental menabrak pohon dan mengeluarkan darah segar dari kepalanya.

Eru: adikk,

Rui: sepertinya kalian menyepelekan kami apakah kalian tidak belajar dari kematian saudari kalian,sungguh naif.

"mendengar itu eru seperti di tampar sangat keras dan langsung menargetkan rui.

Luli: sebaiknya kita bergegas rui dengan keadaan kita sekarang kita tak mungkin bisa menang.